The One I Love
Special Chap
Save Me
Terkadang diam adalah cara terbaik mencintai seseorang, karena caraku mencintaimu bukanlah melalui barisan kata-kata mutiara tapi melalui sebuah ketulusan yang tersirat dalam sebuah tindakan nyata.
-Sasuke Uchiha-
Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto
Pairing : SasufemNaru
Happy reading !
Ino menatap sahabat karibnya itu dengan pandangan campur aduk. Sudah hampir satu jam Ino menemui sahabat sekaligus adiknya itu di tempatnya bekerja, tidak peduli jika harus mengganggu jam mengajarnya yang penting dia harus tau kabar Naruto yang sudah dua hari tanpa kabar sejak peringatan hari lahirnya itu. Menghela napas panjang, Ino memutuskan untuk bertanya kembali saat mereka tengah berhadapan di kantin universitas.
"Jadi ?" Ino benar-benar penasaran kemana saja dan bagaimana kabar wanita muda didepannya itu.
"Hmm?" Naruto mendongak menghentikan acara makan siangnya dan memberikan atensinya pada Ino.
Menghela napas untuk kesekian kalinya, Ino benar-benar dibuat jengkel oleh kelakuan sahabatnya satu ini. Kenapa gadis itu jadi lambat begini ? Apa patah hati membuat orang jenius seperti sahabatnya itu frustasi, hingga proses pencernaan kalimatnya jadi lambat begini ? Sungguh, dari dulu sampai sekarang, Ino adalah manusia dengan kadar otak pas-pasan, tapi mengenai perasaan ? Bisa dibilang dia sudah pakar.
"Aku hanya ingin tau janji konyol delapan tahunmu itu, apa kabarnya"
"Baik-baik saja" sahut Naruto ringan seraya mengaduk jus jeruknya.
Dalam innernya Ino menepuk dahinya, seakan merasa bodoh dengan pertanyaannya sendiri. Bukan itu maksud dari pertanyaan 'apa kabar' yang Ino lontarkan. Ino hanya ingin kepastian jika janji itu terpenuhi atau teringkari, itu saja. Berbicara dengan Naruto harus memiliki ekstra kesabaran yang nyaris overload agar tidak nekat bunuh diri.
"Oke. Kuganti pertanyaannya. Apa dia, bocah itu menepati janji itu ?" Naruto terdiam, memandang Ino penuh selidik. Apa Ino tidak mengetahuinya ? Sepertinya tidak.
"Aku tau perasaanmu, aku tau rasanya patah hati. Tapi sungguh Naru, masih banyak laki-laki tampan kaya raya diluar sana yang lebih baik dari bocah itu. Kali ini kau sudah tidak terikat dengan janji konyolmu itu, jadi sekarang kau bebas untuk berkencan dengan lelaki manapun yang kau inginkan. Bukankah Sabaqu Gaara masih menaruh harapan besar padamu ?" Ino berucap dengan pelan, berusaha untuk tidak menyakiti perasaan sahabatnya itu lebih dalam.
"Ino" panggil Naruto kalem setelah menghela napas dan menghembuskannya pelan.
"Apa Shikamaru-san tidak mengatakan apapun padamu ?" tanya balik Naruto.
"Shika ? Apa hubungannya Shika dengan janji konyolmu itu ?" Naruto memijit kepalanya pelan, pantas saja Ino tiba-tiba datang kemari dan menanyakan tentang janji delapan tahun yang menurutnya konyol itu.
"Minggu depan, aku akan bertemu dengan orangtuanya"
Ino terdiam, mencerna maksud pernyataan Naruto barusan. Mengernyit hingga lipatan didahinya terlihat dengan jelas akibat berpikir terlalu keras. "Minggu depan, aku akan bertemu dengan orangtuanya" "Minggu depan, aku akan bertemu dengan orangtuanya" "Minggu depan, aku akan bertemu dengan orangtuanya" mengulang-ngulang kalimat sahabatnya itu hingga seperti kaset rusak dikepalanya. Orangtua siapa ? Orangtua Shika atau- Mata Ino melotot kemudian berdiri seraya menggebrak meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
The One I Love
FanfictionPerbedaan usia bukanlah halangan untuk mencintai seseorang. Ketulusan dan kesabaranlah kata kunci ujian cinta. Akankah janji delapan tahun itu membuktikan kata kunci ujian cinta itu ? -SasufemNaru-