1. Dimulai

363 61 3
                                    

Chanyeol POV

Kulangkahkan kaki seraya melihat kanan dan kiri. Tempat ini tampak begitu asing bagiku. Sekarang aku berada di Bandara Incheon Seoul, iya Seoul. Negara ayah dan ibuku berasal. Masih dengan perasaan sangat tidak ikhlas sebenarnya diriku meninggalkan negara kelahiranku Amerika. Aku harus meninggalkan negara tercintaku dan melanjutkan hidupku di Seoul, hanya karena tugas mulia dari kakakku untuk menjaga tunangannya yang aku rasa masih paud itu.

" Akhirnya sampai juga. Semangat Park Chanyeol hidupmu yang membosankan akan segera dimulai. " sesalku dalam hati seraya memainkan ponselku mencari kontak Yoora didalamnya.

"  Yoboseyo, Yoora dimana dirimu? Aku sudah landing dan sedang menunggu di tempat pengambilan bagasi. " ujarku sambil menunggu koperku tiba.

"  Hei, caplang ! Maafkan aku tidak bisa menjemputmu. Aku ada pertemuan dadakan dengan pemerintahan mengenai dinasku ke Zimbauwe. Nanti kamu akan disambut oleh kakak iparmu ya caplang, " jawab Yoora tanpa merasa bersalah sedikitpun dihari pertamanya telah mentelantarkanku di negara yang baru dua kali ini aku kunjungi.

" Sial! Dasar nenek lampir. Kalau bukan karena ancaman uang kiriman darinya, aku tidak akan pernah mau kemari dengan alasan tugas muliya darinya. Itu juga tunangannya anak paud atau bagaimana harus dijaga seperti itu." runtukku dalam hati.

" Hei, Caplang! Kamu mendengarkanku atau tidak sih? " teriak Yoora di ujung telepon, yang berhasil mengagetkan lamunanku.

" Bisa tidak sih, tidak usah berteriak nenek lampir? Iya iya aku mendengarkanmu. Kakak macam apa dirimu. Sudah menyuruhku ke Seoul, setibaku disini bukannya menyambutku malah meninggalkanku dengan orang yang belom pernah aku temui. Lengkap sudah hidupku ini, sudah negara asing dijemput orang asing pula. Bagaimana jika tunanganmu ternyata orang jahat dan menculikku lalu menodaiku sebagai alasan balas dendamnya padamu karena kau telah membuat hidupnya hancur menjadikan dirinya tunanganmu." jawabku asal.

" Kamu ini Park Chanyeol! Tadinya mau aku berikan black card sepenuhnya untukmu, tapi karena ketidaksopananmu aku batalkan niatanku. Perlu kamu tau caplang, kalau dilihat lihat pun lebih pantes aku yang seharusnya khawatir akan diri tunanganku. Bisa bisa dirinya akan kamu culik ke motel lalu kamu apa apakan hhhaa Lebih pantes kamu yang jadi  om om dan Baekhyun yang menjadi kinkinya disini. Jadi ngawur kan pembicaraannya. " canda kakaku seraya mengancam disana

" Sial! Apa apaan, kenapa aku yang pantes menjadi om om nya. Jelas jelas tunanganmu lebih tua dariku. Tapi Dokter Park Yoora yang paling cantik se antero dunia. Black card nya jangan dibatalkan ya. Aku cuman bercanda tadi, masa langsung diurungkan. " bujukku.

" Tampaknya aku harus menjadi anak manis mulai sekarang. Black card, kapan lagi aku bisa memegangnya sendiri tanpa diatur atur pengeluarannya oleh nenek lampir itu. " seruku dalam hati.

" Dasar Park Chanyeol, dirimu langsung jinak kalau sudah masalah uang. Akan aku pertimbangkan masalah black card ya caplang." ejeknya.

" Jangan begitulah. Aku janji akan menjadi adik yang baik buat Park Yoora selama dirimu mengemban tugas negara." jawabku lebih tepatnya jilatku untuk menarik hati Yoora.

" Gayamu tidak berubah Park Chanyeol caplang. Owh iya, kontakmu sudah aku berikan ke Baekhyun. Mungkin sebentar lagi dia tiba. Sejam yang lalu aku hubungi dia baru saja selesai rapat. Ingat ya Park Chanyeol jaga bicaramu. Baekhyun memiliki trauma, jangan mengungkit hal hal yang mengingatkannya pada kejadian yang pernah aku ceritakan kepadamu. Satu lagi jangan sampai kamu jatuh hati kepadanya. Aku tahu adikku yang caplang ini biseksual atau mungkin sekarang sudah gay hhaa Ingat dia tunanganku. " ujar Yoora yang entahlah tepatnya mengingatkanku.

Walaupun diriku dan Yoora sering berkelahi kecil seperti ini. Tapi hubunganku dengan Yoora sangatlah kakak adik yang baik. Yoora mengetahui semua tentang diriku. Termasuk orientasi seksualku yang menyimpang. Aku tidak tahu bagaimana awal mula ceritanya. Tiba tiba aku mengetahui bahwa diriku ini biseksual. Aku menyukai perempuan dan lelaki. Aku pernah berpacaran dengan seorang laki laki, awalnya hanya iseng dan penasaran dengan hubungan gila itu. Tapi, makin lama aku merasa nyaman di posisi dominan tersebut. Karena perasaan yang aneh itu aku bercerita dengan Yoora. Mungkin Yoora pernah mendapatkan pasien serupa. Dan Yoora mendiagnosis diriku biseksual dan ketahap gay tepatnya. Tapi yang aku senangi, Yoora menjaga baik rahasia kelainanku ini dan dia sama sekali tidak memarahiku bahkan dia mendukungku bila memang aku sepenuhnya gay. Asalkan aku bisa bertanggung jawab akan pilihanku. Owh iya, aku sudah diceritakan Yoora masalah tunangannya. Aku tampaknya harus menjaga sikap dan perkataan, daripada aku repot mengurusi tunangannya yang kumat traumanya.

" Park Chanyeol!! Kamu ini kenapa sekali sering diam ya, kesambet? " teriaknya memecahkan beberapa kenanganku tadi.

" Berisik aku lagi memperhatikan koper. Bagasinya mulai keluar ini." bohongku.

" Owh aku kira kamu kesambet jin mana gitu hhhaa Yasudah ya aku mau pergi ke pemerintahan dulu untuk rapat. Nanti aku kirimkan juga padamu kontak Baekhyun. Jadilah adik yang baik, dekatkan dirimu senyaman mungkin dengan Baekhyun ya. Kamu akan tinggal dengannya selama 7 bulan soalnya. Aku matikan ya teleponnya. Annyeong." tutur Yoora seraya memutuskan sambunga teleponnya denganku.

" Huft, kalau bukan karena dia kakakku Park Yoora bank berjalanku. Aku tidak akan seperti ini. Nah itu dia koperku. " runtukku sendiri seraya bersiap mengambil koperku.

Aku rasakan ponselku bergetar dalam genggamanku. Aku perhatikan nomor yang menghubungiku dan aku sama sekali tidak mengetahui nomor tersbut.

"Halo." jawabku.

" Halo, Chanyeol. Ini aku Baekhyun. Kamu ada dimana? Maafkan lama menunggu. Tadi rapat diluar dugaanku, ternyata waktunya agak lama karena lagi banyak pembahasaan yang perlu dituntaskan. Kamu dimana? Nanti aku samperin." jawab panjang orang yang meneleponku yang bukan lain adalah Baekhyun tunangan Yoora.

" Owh, ini nomor nya Baekhyun. Mampus aku dia tidak berbeda dengan Yoora cerewetnya. Mana ada om om berisik seperti tadi. Apa Yoora sekarang menjadi lesbi dan berpacaran dengan wanita. Tapi suaranya laki laki tapi cerewet. Yasudahlah." pikirku asal.

" Halo Baekhyun, ini Chanyeol. Iya, tidak apa apa. Aku juga baru selesai mendapatkan koperku. Ehm, apakah disekitarmu ada semacam coffe caffe? Aku butuh coffe untuk menghilngkan jetlag ku." jawabku sambil berjalan menyeret koperku.

" Ehm Coffe Cafe ya? Owh iya ada, Starbuck. Nanti kamu tanya atau ikuti orang yang berjalan keluar dan tidak jauh dari pintu keluar  sebelah kanan ada Starbuck. Aku tunggu disini ya." jawab Baekhyun.

" Baiklah, sampai jumpa." jawabku menyudahi sambungan telepon.

Aku berjalan mengikuti petunjuk arah keluar. Setelah kurang lebih 5 menit berjalan sampailah aku dipintu keluar. Aku melihat ke sebelah kanan dan aku mendapatkan Starbuck yang Baekhyun maksud tadi. Aku berjalan memasuki Starbuck seraya mencari sosok Baekhyun. Dan sialnya serta bodohnya aku sama sekali tidak mengetahui bagaimana sosok Baekhyun tersebut.
Aku lupa meminta Yoora untuk mengirimkan foto Baekhyun.

" Park Chanyeol." teriak seseorang seraya melambaikan tangganya.

Aku arahkan wajahku ke sosok orang yang memanggil namaku. Aku lihat sesosok lelaki mungil , berkulit putih dengan rambut berwarna coklat hazelnut yang sedang menggunakan stelan jas berwarna biru dongker melambaikan tanggannya.

" Itukah Baekhyun? Cantiknya." tuturku seraya tersenyum dengan sejuta pemikiranku










TBC

haha lama update nya ya? iya maafin kita karena sok sibuk :')

maafin kalo mengecewakan ya, mind to give us some Vomment?

My Beautiful Mistake [CHANBAEK] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang