Aku Nggak Bisa!

3.8K 194 12
                                    

19 Januari 2017,

#Ari

Aku sekarang berada di M&G Ciwalk, Bersama Steffi. Sebenernya aku juga pengen menemui Aisyah, tapi apa dayaa. Setelah ini kita ke tempat makan buat disana with Steffi dan rekan kerja lainnya.

Aku berusaha untuk ramah sama partner kerja ku ini. Aku sebenarnya tau apa yang ada di hati Aisyah sekarang. Berbagai post kemesraan ku dengan Steffi pasti membuat Aisyah sakit.

"Eh Ri!! Gimana kalau kita main LUDO KING ? Ntar yang kalah dikasih dare!"  Kata Om Ridwan.

"Ayo siapa takut !" Kata Ari menantang Om Ridwan balik. Mereka lalu bermain LUDO KING tersebut. Alhasil, Ari Irham kalah.

"Yah, kalah!" Kata ku dengan rasa kecewa. Takutnya dare nya yang nggak nggak lagi.

"Apaan dare nya Om?" Kata ku bertanya.

"Steffi sini deh!" Kata Om Ridwan yang memanggil Steffi. Sedangkan Steffi yang sedari tadi memegang kamera, menyerahkannya pada kak Ade. Manager Steffi.

"Apaan Om?" Kata Steffi menghampiri Om Ridwan.

"Udah lihat sendiri kan tadi. Dare nya, kamu sama Ari harus buat video bilang hai Arsteff mana suaranya sambil Ari ngerangkul Steffi!" Kata Om Ridwan.

"Gimana? Mau nggak?" Tanya Om Ridwan lagi

"Iya Mau kok!" Kata aku berusaha tersenyum walaupun itu senyum palsu. Karena aku disini memikirkan Aisyah yang belum aku kabari hari ini.

"Di post dong di instagram!! Pake hastag Yang Baper minggir!" Kata Om Ridwan.

"Ini udah!" Kata Ku lalu semua nya melihat handphone kuu. Semua nya pun tertawa. Hem, aku hanya bisa mengikuti Alur mereka kedepannya.

Kulirik arloji ku jam 20.45, Astagaa! Ini hampir jam 9. Bagaimana bisa aku nggak menemui Aisyah. Kulihat handphone ku, spam line dari Aisyah. Astagaa! Aku benar benar jahat.

"Mm, Om Ridwan, Semua nya! Maaf yaa. Aku ada urusan dulu, aku duluan yaa!" Kata Ku lalu pergi tanpa menggubris perkataan dari yang lainnya mengenai aku yang lari begitu saja.

(Ciwalk itu mana sih? Author bukan orang mana aja yang tau daerah, Jadi nanti Ciwalk itu daerah jakarta! Gitu aja ya. Biar nanti dapet Alur nya)

#Aisyah

Aku masih berusaha postif thinking dengan Ari. Masih tegar dengan kesibukannya. Aku harap Ari masih ingat diriku yang ada disini. Pasti!

Aku bosan. Sangat bosan setelah aku menangis waktu itu. Tanggal 15! Hingga aku mengundang Sarah untuk menjadi tempat luapan emosi ku.

Aku memutuskan untuk melihat sejenak notif instagram, kalau bosen aku bakal buka satu satu DM dari fans. Tapi aku memutuskan buat lihat status status terbaru orang terdekat ku.

Dan mata ku membelalak seketika melihat!! Post dari Ari. Oh tidak! Aku Nggak salah lihat kan akun di atas dengan nama ariirhamm. Aku memastikan, ya ini benar yang kulihat adalah akun ariirhamm yang memposting ... Ah sudahlah! Ari mungkin udah gak ingat aku disini.

Dia say Hay Arsteff sama steffi? Dan menggunakan hastag yang baper minggir. Ari benar benar gak ingat aku. Sebaik baik nya cowok, se percaya nya dia meyakinkan "aku gak bakal berpaling" , dan ucapan lainnya. Tetap saja cowok itu bermuka dua. Menduakan aku seperti ini.

Dan sekuat nya cewek, sekuatnya dia mengerti si cowok yang super sibuk, se tegar nya dia, seee positif nya dia mengerti cowoknya, tetap saja cewek itu lemah! Jika cowoknya seperti itu. Pasti tersakiti! Sekalipun itu sama sahabat sendiri. Aku berusaha buat gak cemburu, tapi tetap saja hati cewek mudah terluka.

Aku meneteskan Air mata cemburu. Mereka juga sempat foto dengan Steffi melingkarkan tangannya di tangan Ari. Fix! Mungkin mereka gak tau kalau kita pacaran. Mereka gak peduli nasib cewek nya Ari. Oke oke aku tau. Mereka nggak salah, yang salah adalah orang terdekat Ari yang aku gak bisa sebutkan. Kalian pasti tau siapa dia. Dia benar benar tau hubungan kita, mulai dari tanggal jadian dan apa kebiasaan kita.

Satu persatu air mata keluar dari mata ku. Aku Nggak Bisa pungkiri kenapa ini bisa terjadi. Kenapa ini harus ada di hubungan kita.

Deringan telfon di ponselku menandakan ada seseorang yang menelfon. Kulirik, tertera nama Ari di ponselku. Ku hapus air mata ku, dan aku mengangkatnya.

"Hallo?"

"Hallo Syah? Kamu lihat ke jendela deh Sekarang!" Aku hanya diam dan mematikan telfonnya. Aku gak mood bicara. Pasti kalau aku berbicara terlihat jelas kalau aku habis menangis.

Aku berjalan ke jendela apartemen. Melihat apa yang terjadi diluar sana. Haaa? Ari di bawah, dengannn tulisan taburan mawar. Dengan tulisan I , tengah bergambar hati , dan terakhir dengan tulisan U. Ari berdiri di tengah tengah gambar hati. Berdiri disana.

Benar saja aku terharu! Aku bangga sama Ari, Dia rela mencari celah di sela sela waktu nya yang gak ada santai nya. Aku segera saja berlari ke bawah menemui Ari. Berlari sekencang mungkin.

Sampai di bawah. Aku berjarak 1 m dari Ari. Dia kayak nya menyesal, ku tatap mata nya dari kejauhan, sendu! Dia menangis. Sekalipun aku gak pernah lihat dia menangis. Dan sekalipun juga aku gak pernah seperti ini.

Aku menghampiri Ari. Dan masuk ke barisan bergambar hati. Bertatap muka dengan Ari yang berjarak kurang lebih 30 cm.

"Syah, maafin aku gak kabarin kamu seharian ini. Maaf !" Kata Ari berlutut ke pada ku. Aku mengangkat bahu Ari. Supaya dia gak berlutut sama aku.

Ari berdiri. Diaa ....

#Author

Dia mendekatkan hidung mancung nya ke hidung mungil Aisyah. Dia menempelkannya begitu saja dan Aisyah mengalungkan tangannya di leher Ari. Hembusan nafas keduanya terasa di wajah mereka.

"Riiiii!" Kata Aisyah  lirih. Ari diam, mungkin dia mempersilahkan Aisyah melanjutkan pembicaraan.

"AKU NGGAK BISA kayak gini. Aku gak bisa terus terus an kayak gini. Aku udah gak tahan Ri. Aku mau kita PUTUS dengan cara baik baik." Kata Aisyah yang meneteskan Air mata.

"Syah, aku tau kamu gak bisa terima semua ini walaupun kamu berusaha mengerti atas pekerjaan aku. Please Syah! Aku bakal lebih cinta sama kamu. Aku masih cinta sama kamu. Aku masih sayang sama kamu!"Kata Ari menangis. Aisyah menjauh dari Ari. Dan otomatis, hidung mereka sudah tidak menempel. Jarak mereka berdiri hanya 15 cm.

"Rii, please terimaa! Aku gak bakal bisa bahagia kedepannya kalau kamu terus terus an kayak gini. Kamu dapet kompor dari sana, kamu dapet chemistry, kamu harus mesra di depan fans sama DIA. emang aku ini apa Ri? Boneka kamu? Yang kamu tinggal gitu aja di kamar kamu. Sedangkan kamu disana, bangun chemistry gitu?" Kata Aisyah.

Ari pasrah. "Kalau ini yang terbaik! Aku lakukan demi kamu. Fine, kita PUTUS. Tapi, inget sampai kapanpun kamu selalu ada di hati aku. Kita tetep jadi temen yaa. Dan inget, kamu harus inget! Tanggal 1 adalah hari dimana kita jadian. Udah itu aja.maaf in aku yang selalu buat kamu kecewa! Makasih, udah ngertiin aku selama ini!" Kata Ari menatap Aisyah sendu. Mereka berdua menangis.

"Makasih buat 1 bulan 19 hari nya!" Kata Aisyah lalu berlari ke apartemen nya. Sedangkan di luar sudah mendung dan hujannnn ... Ari berdiri mematung di dalam hujan.

Bersambung,

Ngena gak sedih nya? Vote yoo !!

Cinta Bukan SementaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang