Apakah dia marah?

317 9 0
                                    

Olivia POV
Malu itu yg kurasakan saat ini..
Senang..??ehmm bolehlah..siapa yg nggak senang dicium sama The Most Wanted BadBoy..
Tapi caranya dg menciumku didepan anak2 membuatku terdiam karna rasa marah malu senang semuanya bercampur menjadi satu..
Dan dia??dia hanya tertawa penuh kemenangan.

"Kita sampek.."ucapnya sambil menurunkanku tepat di depan bangkuku dan dia pergi berkumpul bersama teman2nya.

"Ya Ampun liv..lo sakit ya??kok lo nggak bilang gue sih..harusnya lo itu bilang gue jadi lo bisa nggak ikut upacara..lo maksa bgt..gue khawatir bgt tauu.."celoteh chelsea sambil memasang wajah paniknya.

Gue yg sedari tadi dinasehati oleh sahabatku ini..bukannya mendengarkannya malah fokus menatap seseorang yg tak kusangka dia lah yg menolongku tadi..
Wajahnya yg menyimpan banyak karakter yg dapat membuat orang bingung.
Tangannya yg biasanya digunakan utk memukul orang entah kenapa tangannya terulur utk menolong orang yg tak lain adalah rivalnya sendiri.
Apa ini??kenapa kau membuatku bingung memikirkan semua perilakumu itu.

"OLIVV!!?? Daritadi gue ngomong lo malah nglamun..lo nglamunin apa sih?? Sampek sahabat lo yg super imuttt ini lo abaikan.."ucap chelsea cemberut.

"Nggak mungkin gue bisa abaikan sahabatku yg plng imuutt ini..."ucapku sambil mencubit pipi chelsea.

"OLIVIA!! Disini ada yg namanya olivia nggak??"teriak seseorang yg tak ku kenal dr pintu kelas.

"Gue olivia..kenapa?"tanyaku menghampiri siswa tersebut.

"Lo dipanggil kepsek utk keruangannya sekarang..!!"ucapnya dan langsung pergi.

"Mampuss lo liv..pasti pak kepsek bakal hukum lo karna lo tadi mesra2an ama ari"ucap irfan meledekku.

"Bener tuh kata irfan..lo pasti disuruh nikah ama ari.."ucap dito yg ikut meledek dan membuatku takut.

"Apaan sih lo dit..emang mereka ngapain sampek nikah segala..pea' lo dit.."ucap irfan dan menjitak kepala dito.

"Aduhh..ya kan gue cuma berpendapat.."ucap dito sambil mengelus elus kepalanya.

"Diem lo pada!!"ucapku keras dan langsung pergi ke ruang kepsek.

Haduhh gue mau diapain ya ama pak kepsek..tapi kenapa gue takut gue kan nggak nglakuin apa2..ah yaudahlah mending gue cepet2 kesana..

Sesampainya di ruang kepsek..

"Permisi pak.."ucapku sangat sopan.

"Masuk.."perintah kepsek.

"Bapak manggil saya ada apa ya pak??"tanyaku to the point.

"Jadi gini liv..bentar lagi kan sekolah kita akan ikut lomba robot antar sekolah..bapak mau kamu yg ikut lomba tersebut..bapak yakin kamu pasti bisa karna kamu salah satu siswa berprestasi di sekolah ini..kalau urusan bantuan kamu tdk usah khawatir..bapak sudah menyiapkan tim yg akan membantu kamu..jadi gimana??kamu mau kan??"jelas pak kepsek yg membuatku sedikit lega karna gue nggak jadi dihukum.

"Ohh iya pakk saya mau banget"jawabku dg senang.

"Baiklah sekarang kamu tinggal menyiapkan diri dan mulai membuat robot bikinan kamu sendiri.."ucap pak kepsek.

"Baik pak..terima kasih.."ucapku sambil mencium punggung tangan pak kepsek dan keluar dari ruangannya.

Author POV
"Gimana liv??lo jadi di hukum?terus pak kepsek tadi bilang apa?lo sama ari dihukum ya?atau jangan2 lo di keluarin..jadi lo dihukum apa liv??"tanya chelsea panik setelah melihat oliv memasuki kelas dg wajah datar.

"Gue--"ucap oliv terpotong

"Ya ampun liv..gue khawatir banget sama lo..lo nggak tau ya dari tadi gue bolak balik kayak orang gila..gigit2 jari kayak orang ketakutan..gue mikir--"ucap chelsea yg terpotong karena kedatangan seseorang.

Bad Boy vs Good GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang