(3 Januari 2012)
Lo dimana? Gue udah digerbang.
Udah sekitar 1 jam pesan itu Wira kirim dan sekarang ia masih menunggu Kinar. Wira sangat kesal. Ia sudah bosan menunggu Kinar yang belum juga terlihat. Wira yang masih menggunakan seragam abu-abunya menunggu Kinar dengan mulut yang sudah penuh dengan sumpah serapah.
LO DIMANA KI AKI? 5 MENIT GAKELUAR. GUE TINGGAL.
Pesan itu ia kirim dengan full capslock. Wira sudah benar benar kesal sekarang. Tak lama ia melihat Kinar keluar dari Lobby sambil berlari kearahnya.
"Kemana aja sih lo. Bilang dong kalo lo ada eskul atau apa gitu. Gue nunggu lama jadinya." semprot Wira langsung.
"Ih, jangan ngomel ngomel dulu kek. Ini gue mau ngejelasin. Gue gak bisa pulang bareng lo hari ini. Maaf ya." jelas Kinar.
"Apa lo bilang? Gue nunggu lo 1 jam terus sekarang lo gak bareng pulang sama gue. Kenapa gak bilang daritadi sih?" geram Wira.
"Gue baru ditembak Dito. Gue mau jalan sama dia hari ini." ucap Kinar.
"Dito?" tanya Wira.
"Terus kita gak jadi nonton Spiderman dong? Kan lo udah janji temenin gue nonton malem ini." tanya Wira kecewa.
"Ohiya, lupa. Yaudah sih besok besok kan masih bisa. Besok deh ya, kita nonton. Gue yang traktir. Oke?" jawab Kinar.
Wira menghela nafas sebentar.
"Yaudah iya." balas Wira pasrah.
"Yaudah ya, gue mau kedalem dulu. Dito udah nunggu soalnya. BABAY" ujar Kinar yang langsung pergi ke dalam ke sekolahnya.
Malam ini Kinar sudah berjanji untuk nonton bioskop dengan Wira. Wira sudah menunggu film itu dari tahun lalu. Terus sekarang? Kinar tiba-tiba saja membatalkannya karena ia harus jalan dengan pacar barunya. Wira kesal tapi ia tidak ingin bersikap egois dengan tetap memaksanya untuk menemaninya. Wira tidak enak hati untuk merusak kebahagiannya hari ini.
Wira merasa sangat kesal. Tapi ia tidak bisa meninggalkan Kinar. Ia harus menunggu Kinar, untuk memastikan bahwa ia keluar dengan Dito atau tidak.
Tidak lama ia menunggu. Wira melihat Kinar. Ia sedang bersama seorang lelaki yang mungkin bernama Dito itu. Kinar yang melihat Wira masih didepan sekolahnya, menatapnya bingung. Kinar berfikir, mengapa Wira masih disana.
Setelah Wira melihat Kinar. Iapun langsung memakai helm-nya dan menyalakan motornya. Ia pergi meninggalkan sekolah Kinar dengan sesuatu yang mengganjal dihatinya.
****
"Wira, kok lo gak angkat telfon gue sih?" tanya Kinar disampingnya.
"Hape gue di silent. Sorry." balas Wira yang tak menoleh kearah Kinar sedikitpun karena masih serius dengan Playstationnya.
"Lo marah ya sama gue? Hari ini kita nonton deh. Gue yang traktir hari ini. Full day." ujar Kinar sambil menyolek nyolek lengan Wira.
"Males." balas Wira singkat.
"Wira, gue beneran lupa kemarin kalo ada janji sama lo. Gue udah keburu seneng pas Dito ngajakin gue jalan soalnya. Beneran, gue tebus hari ini. Kan lo juga udah lama banget nunggu spiderman kan? Masa iya lo gak jadi nonton." ujar Kinar yang masih saja berusaha untuk membuat Wira tidak marah lagi.
"Males,Kinar. Kalo lo mau nonton, ajak yang lain aja." balas Wira.
"Wira maafin Kinar ih." ujar Kinar dengan berpindah ke depan Wira dan mengambil stick PS-nya.
"Apaansih,Ki." kesal Wira.
"Maafin gue dulu, baru gue balikin sticknya." ujar Kinar.
"Iya. Wira maafin. Udahkan? Sini sticknya." ujar Wira yang masih memasang wajah datarnya.
"Senyumnya mana,Wila sayang?" ledek Kinar.
"Sini ah." ujar Wira yang langsung mengambil sticknya dengan paksa.
"Lo gak ngucapin ke temen lo ini, yang sekarang udah gak jomblo lagi apa?" tanya Kinar dengan senang.
"Selamet." balas Wira singkat lagi.
"Lain kali gue kenalin sama Dito ya,Wir. Dito kayaknya bakal gampang akrab deh sama lo. Soalnya dia juga suka spiderman kaya lo." ujar Kinar.
Terjadi keheningan diantara keduanya. Wira tidak menjawab Kinar dan fokus ke game yang sedang ia mainkan.
"Wir, mau gue spoilerin film spiderman gak? Gue gak tahan soalnya buat ga ngespoilerin nih." ujar Kinar tiba-tiba.