sssshhhh
"Revan?" Tubuh Carissa bergetar. "Sejak kapan lo disini?" lanjutnya.
"Ga liat?" ucap Revan sembari menunjukan bajunya. Sepertinya itu seragam yang dipakai pegawai pegawai di kafe ini.
"O-oh"
"Mau apa?" tanya Revan dengan nada yang menyebalkan
"Gak jadi, gua gak ada duit." cancel Icha
"Gua yang bayarin."
"Gak makasih."
Icha dan kawan kawannya keluar dari kafe itu.
"Yeu cewek labil." Dengus Revan.
Saat keluar kafe, Carissa dan teman-temannya berdiskusi soal Revan yang bekerja di kafe itu.
"Eh anjir sejak kapan Revan kerja disitu?" Tanya Alika
"Lah mana gua tau." Bola mata Carissa hanya menunjukkan warna putihnya selama 2 detik.
"Lu kan pacarnya Cha." Carissa melotot ke arah Jihan dengan tatapan gua-bunuh-lu-nyeng.
"Ampun mak, galak bet lu."
Mereka langsung berjalan balik ke arah rumah masing masing karena matahari sudah mulai tenggelam.
Sesampainya dirumah Carissa, ia melepaskan sepatunya dan melempar tas di kasur kesayangannya yang mempunyai grafitasi luar biasa sambil membanting dirinya ke kasur tersebut.
Carissa mengambil handphone nya dan mengetik sesuatu.
Me: Kak ambilin minum dong.
Sent.
Lelah sekali rasanya habis pulang sekolah. Tak lama kemudian, handphone Carissa bergetar.
Ka Gera: ambil sendiri pemalas.
Kak Gera adalah kakak dari Carissa yang disenangi oleh teman-temannya Carissa karena ketampanannya, kecerdasannya, dan hal hal yang disukai cewek-cewek lainnya.
Me: yeu tahi.
Sent.
Tok tok tok.
"Masuk aja" kata Icha sambil berbaring di tempat tidur
"Eh Cha,lo ikut olimpiade ya?" Tanya Kak Gera penasaran
"Yoi bro,keren kan gue" jawab Icha santai
"Sama pacar lo itu kan?"
"Hah siapa pacar gue?" Tanya Icha sambil mendudukan badan nya karena kaget akan perkataan kakaknya
"Itu si reva-AWW"
Belum selesai Revan mengatakan nama unik itu sudah mendapat cubitan yang sedikit sakit di lengan kiri nya
"Eh cha"
"APA LAGI?" tanya Icha greget
"Dengar ada yang ketok ketok gak?"
"Cek sana,mungkin mama" perintah Icha
"Yee Pemalas"
-----
Carissa melihat sekitar rumahnya sampai akhirnya ada ketukan di pintu kamarnya.
"Icha woi temen lu dateng!" teriak Kak Gera
"Siapa si, ganggu banget elah," keluh Icha
"Cowok anjir pacar lu ya?" Ledek Kak Gera. Mata Carissa melotot. Ia bergegas keluar dan turun dari lantai 2 dimana kamarnya berada. Kamar yang sangat tidak enak di lihat karena tidak suka Icha rapikan. Sudah terlihat seperti kapal pecah. Mungkin kalau kalian lihat, mata kalian juga akan pecah.
Carissa melihat Revan yang duduk di sofa putihnya. Bermain dengan Chucky, kucing Carissa. Carissa menamakannya Chucky karena kucing tersebut sangat seram, mulai dari mata yang tajam hingga ia suka menghilang.
"Ngapain lo disini?" Tanya Carissa, ganas. Revan hanya meliriknya dan memberi Carissa sebuah buku catatan. Carissa merebut buku tersebut, buku matematikanya. "Kok bisa ada di lo?" Lanjutnya.
"Abis nyontek," jawab Revan santai.
"Keterlaluan ya lo, ngambil-ngambil buku orang gak pake izin, nyontek lagi!" Omel Carissa.
"Santai dong say,"
"Say say, lu kira online shop" komplenku
"Iya kamu kan mba mba tukang jualan yang berhasil ngerebut hati aku" Kata Revan sambil mencubit kedua pipi ku
"CHAA IT-EH MAAF GANGGU" Kata Gera tersentak kaget
Icha langsung menepis tangan cowok itu dan salah tingkah
"A-apa sih lo,modus" Kata Icha sambil menggaruk tengkuk leher nya yang tidak gatal sama sekali
aduh salah paham lagi

YOU ARE READING
Sincerely, Carissa
Novela JuvenilCarissa,atau yang lebih akrab dipanggil Icha.Gadis yang belum berusia genap 16 tahun,dia terlibat dalam masalah percintaan dengan laki laki yang sangat bertolak belakang dengan nya Revan,Laki laki yang termasuk dalam kategori bad boy.Walaupun begitu...