Rian POV
"ini gila pah...pokoknya rian gak mau".
"kamu harus mau karena papah sudah memilihkan gadis itu untuk kamu, dan besok kita akan kerumah gadis itu untuk melamarnya" kata papah.
"tapi pah riah gak cinta sama gadis itu bahkan rian pun gak kenal sama dia"
"dia adalah anak dari sahabat papah waktu SMP, dia gadis yang baik, cantik, dan shalihah dan papah rasa dia cocok untuk menjadi istri kamu dan dapat merubah kamu menjadi lebih baik lagi"
"tapi pah...."
"tidak ada tapi-tapian jika kamu menolak keputusan papah kamu tidak akan pernah mendapatkan sepeserpun dari harta papah" ucapan papah tadi langsung membuatku beku seketika.
*******
Aku merebahkan tubuhku diatas tempat tidurku, aku rasa kali ini papah tidak main-main dengan ucapannya, Itu terlihat dari raut wajah papah."aaarrggghhhh" aku mengacak-acak rambutku, rasanya pikiranku buntu, aku tidak tau harus bagaimana.
Aku tidak kenal dengan gadis itu tapi kenapa papah sangat ingin menjodohkan ku dengan dia, sebaik dan secantik apa dia sampai-sampai papah sangat ingin menjadikannya seorang menantu.
_____________________________Author POV
musik yang keras dan banyak nya wanita-wanita berpakaian mini tidak dapat menarik perhatian rian, dia terus saja meminum minuman beralkohol. Rian sudah tidak dapat berpikir jernih dan akhirnya dia lebih memilih untuk pergi ke club malam dari pada harus berdebat soal perjodohan itu.
Ini bukan kali pertama rian pergi ke club malam, sebelumnya dia memang sering pergi ke club-club seperti ini dan inilah salah satu alasan mengapa papahnya sangat ingin menjodohkan dia karena papahnya ingin dia berubah menjadi lebih baik lagi.
Dulu rian adalah seorang anak yang baik, penurut dan rajin sekali beribadah karena sejak dini dia sudah diajarkan nilai-nilai agama oleh mamahnya namun setelah kematian mamah nya dia menjadi anak yang pembangkakang dan susah diatur. Mamahnya meninggal ketika dia masih duduk di kelas 4 SD akibat penyakit kanker yang di deritanya. Sejak saat itu rian mulai menjadi anak nakal.*Flashback on*
"kenapa mama ninggalin rian pah?"
"sudah nak tidak usah di tangisi jodoh,rezeki, maut itu sudah diatur oleh allah nak"
"Allah jahat pah, kenapa allah ambil mama. mama bilang allah bakalan baik sama kita kalau kita mengikuti perinahnya, rian selalu solat dan ngaji tapi kenapa allah ambil mama" ucap rian dengan air mata yang sudah membanjiri mata dan pipinya.
*Flashback off********
Zahra POV
"nak apa kamu baik-baik saja?"
"aku gak apa-apa mi" jawabku pada umi
"apakah kamu ikhlas dengan keputusan abi mu ra? Pertanyaan umi sukses membuatku tidak bisa menahan air mata lagi, akupun langsung memeluk umi. Biarlah aku terlihat seperti anak kecil yang menangis karena kehilangan permen nya.
"insyaallah zahra ikhlas mi, zahra yakin tidak ada orang tua yang menginginkan anak nya menderita jadi pasti keputusan abi adalah keputusan yang terbaik" ucapku yang masih sesenggukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Setulus cinta zahra
SpiritualeSiapa yang bersabar di atas ujianNya, Allah sempurnakan sabarnya lalu memasukkannya ke dalam surga melalui pintu yang dia suka..