Happy reading
Celvin pov
Perasaan gue udah mulai berkurang sama inez, pacar gue setelah zara. Inez berbeda dengan zara. Sikapnya yang terlalu posesiv membuat gue semakin lama semakin muak dengannya. Apa gue putusin aja ya? Tapi, alasan apa yang harus gue berikan? Kalau gue bilang sebenarnya, dia malah marah sama gue.
Malam ini gue lagi duduk di balkon kamar gue. Menatap bintang2 dilangit. Dulu, saat masih bersama zara, saat2 seperti ini selalu diisi canda tawa. Hah? Kenapa gue jadi mikirin zara lagi sih? Bodo amatlah. Mending gue tidur.
***
Pagi ini, seperti biasanya, zara selalu datang lebih awal dibanding teman2 nya. Hal ini ia lakukan agar bisa menunggu dan melihat celvin. Zara tidak pernah secara terang2 an melihat celvin. Dia takut celvin tau kalau dia masih mengharapkan nya. Setelahnya, dia hanya mengkhayal tentang celvin. Celvin tak pernah menganggap zara ada semenjak mereka putus.
"Pagi zara" sapa nadia
"Pagi juga." jawab zara sekenanya
Seperti tau apa yang dipikirkan zara, nadia pun menegurnya
"Udah gak usah ditungguin, pasti datang kok." ucap nadia
"Hmm" jawab zara
Tak lama, celvin pun lewat dan hanya melihat zara sekilas. Zara langsung membuang arah pandangannya ke sisi lain.
"Lo dilihatin malah buang muka. Ntar lo nyebut2 nama dia lagi. Gak usah sok jual mahal zar. Lumayan kan biar lo gak murung terus" kata nadia
Zara tak menggubris ucapan nadia. Walaupun nadia sahabatnya, tapi zara tak pernah memberi tau apa yang diinginkan zara di hati kecilnya.
***
Beberapa bulan telah berlalu, tak lama lagi zara dan teman2 seangkatannya akan lulus dari sekolahnya. Dan akhir ini celvin sering meliriknya saat zara lewat. Kebetulan, setiap zara keluar kelas, pasti melewati lelas celvin dan celvin duduk di dekat jendela, jadi dengan leluasa dia bisa melihat siapa aja yang lewat. Tapi, setiap kali celvin meliriknya, zara selalu membuang mukanya. Seperti saat ini. Zara dan nadia permisi ke toilet, tentu saja akan melewati kelas celvin. Celvin melirik zara terang2 an, zara yamg menyadari hal itu langsung membuang mukanya acuh terhadap apa yang dilakukan celvin.
"Zar, celvin daritadi ngelirik lo lho. Kenapa lo gak balas aja? Manfaatin waktu lo yang singkat ini untuk melihat atau membalas tatapannya sebelum kita perpisahan nanti." ucap nadia saat sudah sampai di toilet
"Biarin aja kali nad" jawab zara singkat
"Tumben lo gak terlalu sering mikirin celvin lagi?" tanya nadia
"Gue masih sayang sama dia, bahkan lebih dari sebelumnya. Dia juga tetap jadi cinta pertama gue. Tapi gue gak bisa terus2an gini. Setidaknya gue harus bisa nutupin kesedihan hati gue." jawab zara
"Baguslah kalo gitu. Tapi, kalau lo terus mengharapkan dia, sementara dia gak mengharapkan lo gimana? Apa lo akan terus2an kayak gini? Berhenti ngarepin dia zar." ucap nadia tegas
"Iya, gue usahain" ucap zara
***
Tak terasa acara promnight sebentar lagi. Guru2 sudah merencanakan konsep acara promnight nanti. Zara semakin bingung karena acara promnight nanti akan dilaksanakan berpasang pasangan. Masalahnya, pasangan nya adalah murid2 kelas sebelas. Dan kali ini zara dipasangkan dengan celvin. Tentu saja celvin gak akan setuju nantinya, dan membuat inez marah padanya.
Zara hanya diam memikirkannya di kelas. Tapi lamunannya jadi hancur karena nadia mengagetkannya lagi
"Hai zara" ucap nadia mengagetkan zara
"Nad, lo bisa gak sih gak ngagetin gue. Untung gue gak punya riwayat jantung" omel zara
"Sorry deh. Oh ya, lo dipadangin sama siapa?" tanya nadia
"Celvin" ucap zara
"Ah, bercanda lo. Gak mungkin banget. Seriusan deh zar, lo dipasangin sama siapa?" tanya nadia
"Gue serius. Gue dipasangin sama celvin" jawab zara
"Ok ok, trus kenapa lo kayak gak senang gitu? Harusnya lo seneng dong malam terakhir lo ketemu sama dia, bisa bersama walaupun sementara." kata nadia
"Masalahnya, celvin pasti gak setuju dipasangin sama gue." ucap zara lirih
"Biar gue yang ngomong sama dia" ucap nadia kemudian meninggalkan zara lalu pergi ke kelas celvin
"Celvin" panggil nadia yang sudah disamping meja celvin
"Paan?" tanya celvin
"Lo udah tau belum pasangan lo nanti pas acara promnight?" tanya nadia
"Tau kok. Gue setuju." jawab celvin
"Seriusan kan lo setuju? Abisnya si zara bingung lo mau atau gak" ucap nadia
Celvin hanya tersenyum tipis atas penuturan nadia
"Ok deh, kalau gitu gue balik ya. Bye" ucap nadia seraya pergi dari kelas celvin
Bersambung..
Menarik gak gan? Semoga senang ya bacanya. Tapi jangan lupa voment. Kan gak ada susahnya nekan ikon bintang di pojok kiri bawah.😭 see you guys
Aky sayang kalian..😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Celvin - my ex boyfriend
Fanfiction"Maaf, aku gak bisa melanjutkan ini lagi" "Ya sudah, aku cuman pengen bilang kalau dia bukan siapa2 aku. Aku harap, kamu bisa dapat yang lebih baik dari aku"