Tiga

54 1 1
                                    

"Coba yang ini deh" ucap nadia sambil memberikan sebuah dress pada zara.

"Aduh nad, ini udah yang ke lima lho gue gonta ganti baju mulu. Lagian ngapain harus mewah2 banget sih. Toh juga gak akan ada apa2nya di mata celvin pastinya dia lebih terpesona sama si inez" ucap zara.

Ya, mereka berdua kali ini sedang berada di sebuah butik milik tante nya nadia. Mereka sedang memilih dress untuk dipakai di acara promnight nanti, tepatnya nadia yang sedang sibuk memilihkan baju untuk zara.

"Udah lo tenang aja. Siapa tau celvin jadi kesemsem sama lo yang tiba2 jadi cantik gini" ucap nadia

"Tiba2 lo bilang?" ucap zara

Nadia hanya mengangguk polos

"Jadi selama ini gue gak cantik gitu?" tanya zara yang sudah mulai kesal

"Hehe, sori deh sori. Becanda kali." ucap nadia cengengesan

Mereka pun pulang setelah akhirnya mereka menemukan dress yang cocok untuk zara. Zara mengantar nadia pulang terlebih dahulu.

***

Zara sedang rebahan di kasurnya karena lelah sehabis mencari dress untuknya.

"Celvin mau gak ya dansa sama gue?" gumam zara pelan

Tiba2 bayangan celvin muncul di pikiran zara. Terlihat celvin sedang tersenyum pada zara.

"Udah lama gue gak ngelihat senyum itu dari lo" ucap zara

Tak lama zara pun terlelap dengan mimpi indahnya.

***

Malam ini, semua siswa siswi sudah berkumpul di gedung tempat dimana acara promnight dilangsungkan. Zara dan nadia sedang mencari celvin. Hingga akhirnya zara menangkap sosok itu sedang berkumpul bersama teman2nya

"Nad, itu dia" ucap zara sambil menunjuk ke arah celvin.   

"Ya udah yuk kita samperin" ajak nadia sambil menarik tangan celvin

"Vin, ngapa lu masih disitu? Acaranya udah mau mulai nih" ucap nadia

Bukannya menjawab pertanyaan nadia, celvin malah menatap zara dari ujung kaki sampai atas. Mungkin celvin sedang terpesona dengan penampilan zara malam ini. Ya, malam ini zara menggunakan dress berwarna biru laut yang bagian depannya pendek sebatas lutut dan bagian belakang yang menjuntai ke bawah. Warna biru merupakan warna kesukaan zara dan juga celvin. Tapi mereka tidak pernah mengetahui warna kesukaan mereka masing2.

"Woy! Malah bengong. Terpesona lo sama zara? Iye, gue tau dia emang cantik. Udah mending lo berdua tunggu aja disini sampai acaranya dimulai. Gue mau nyari pasangan gue dulu. Bye" ucap nadia lalu meninggalkan mereka berdua

Zara tidak berani menatap celvin. Begitu juga celvin. Bukannya celvin tidak berani menatap zara, hanya saja dia canggung untuk menatap mata zara.

"Baiklah, acara akan segera dimulai. Diharapkan pada para pasangan untuk kembali pada pasangannya masing2" ucap seorang mc

Musik pun mulai dimainkan.
A thousand years. Lagu yang sedang diputar, menambah kesan romantis pada malam ini. Celvin dan zara pun mulai menautkan jari mereka. Tangan celvin memeluk pinggan zara begitu pun zara sebaliknya. Walau terasa canggung, mereka tetap melakukan dansa selayaknya pasangan yang lain. Hanya saja zara tetap tidak mau menatap celvin.

"Tatap gue. Emangnya ada orang dansa sambil nunduk"

Suara itu. Suara yang selama ini zara tak pernah dengar lagi akhirnya di dengarnya lagi. Dengan gugup, zara menatap celvin. Sungguh ia tidak tahan dengan tatapan itu. Tatapan perpisahan yang takkan pernah ia lihat lagi. Mungkin

Musik pun berhenti. Seketika celvin melepaskan tangannya  dari zara dan kemudian pergi meninggalkan zara.
H

ati zara terasa sakit. Sertinya zara sudah tidak berarti  lagi  di  mata  celvin.

Lalu nadia pun datang menghampiri Zara.

"Lo kenapa zar?" tanya nadia

"Gue gapapa. Gue pergi dulu ya." ucap zara lalu meninggalkan nadia

Disinilah nadia sekarang, di taman belakang gedung.

"Gue gak boleh nangis lagi. Gue harus terbiasa dengan ini semua. Gue bakal pergi ninggalin ini semua, melepas semua kenangan yang indah ini. Gue harus bisa lupain lo. Tapi satu hal yang gak akan bisa gue pungkiri, lo akan selalu di hati gue" batin zara

"Zar, are you okay?" tanya nadia yang tiba2 sudah disamping zara

"Gue baik kok. Nad, gue mau ngomong sesuatu sama lo. Lo dengerin gue dan lo harus janji untuk tidak memberi tau ini sama siapa pun" ucao zara serius

"Mau ngomong apa sih lo, sok serius deh lo" tanya nadia

"Lo harus janji" ucap zara tegas

"Iya gue janji. Buruan lo mau ngomong apa?" tanya nadia

"Gue bakal ngelanjutin kuliah di london nad" ucap zara sedih

"Demi apa zar? Lo mau ninggalin gue? Tega banget sih lo." ucap nadia sedih

"Demi kebaikan nad. Gue ingin melupakan ini semua. Tapi, lo tetap sahabat terbaik gue. Dan... Dia akan selalu di hati gue, selamanya."

"Tapi lo jangan pernah lupain gue ya? Jangan lupa kabari gue"

"Iya"

" jadi kapan lo mau berangkat?" tanya nadia

"Lusa gue udah berangkat. "

***


Celvin - my ex boyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang