1st

1K 44 13
                                    

Tap... tap...

"Oy Na, berangkat sendiri lo?"

Aku langsung hentikan langkah dan lepas headset yang aku pake.

"Yee, emang gue kalo sekolah sama siapa lagi?"bales ku sambil memutarkan bola mata.

"Oya lupa, lu kan jones HAHAHA"

"Kampret lu Fin"seru aku sambil menyun manyun.

"Najis, sok imut ewh"

Aku ketawa, Fyana juga ikut ketawa (re;ngakak)

.
.
.

"Eh lu ngapain si Fin ngotak ngatik hp mulu?"ujar ku, jujur emang nih anak main hp terus.

"Ya chattingan lah"

Aku kaget "Heol, sejak kapan lo ada temen chat? Ada doi nih ya?" godaku.

"Hooh doi gua Taehyung"

"Mimpi gilaaaaaaaa"jawabku sambil nimpuk dia pake guling di kamarnya.

"Anjer, lo kaga lupa kan gue main rp?"tanya dia sambil nangkis nangkis serangan yang aku kasih.

"Oh game rupiah itu"jawabku cuek.

"RP woy! Roleplayer bukan Rupiah!" teriak Fyana.

"Yaudah iya anjir biasa aja, sensi amat"

"Lo bedon yang sensi, nih liat gue lagi chattingan sama fams gue"ujar Fyana sambil nunjuk nunjuk hp nya.

Aku liat tertera nama group nya "DUGONG FAMSTIE"

WHAT THE HECK.

"LAH ANJIR NAMANYA DUGONG HAHAHA"

"Yah ngakak lu ah, gue kalo gak bisa tidur atau emang sengaja ngalong ya gua chattan ama mereka" jelasnya sambil nunjuk nunjukin hp dia ke aku.

"Setiap hari?"

"Yap!"

"Anjir gak ke habisan topik?"tanyaku.

"Ga lah ya, membernya aja ada 124 pasti rame terus"jawabnya.

"Oh ok"

"Yoi"

Nah terus si Fyana main hp lagi, aku nya malah di cuekkin.

Setengah jam kemudian aku masih ngopek ngopek guling dia, berharap sampe bolong juga sih.g HAHA.

"Fyn, gue pulang aja ya"senggol ku

"Eh karena gue ya? Sorry wkwk"ucapnya, tapi tuh mata masih liat hp:'

"Iya emang salah lo"jawab ku sambil turun dari kasurnya.

"Tega lu Na"

"Canda canda, lagian gue juga harus pulang kali, liat nih masih pake seragam, belom mandi juga. Dan lo tau kali ortu gue kek gimana nanti" balesku kecut.

Dia senyum senyum miris.

"Na, lo main rp aja"ajaknya.

"Hah? Game rupiah lo? Gak tau deh"tolakku.

"Roleplayer. RL lo miris, coba lo masuk ke rp world, kali aja lo dapet fams, bestie baru"

"Hmm iya nanti deh ya"jawab ku sambil nenteng tas "Eh ga usah di anter, disini aja lo sama hp lo haha"

"Najis, kaga lah gua anter lo sampe pintu"ucapnya.

"Sampe pintu doang nih? Gak ada niat sampe rumah gue gitu?"kode kode ku.

"Mimpi lo"

Lalu aku keluar kamar si Fyana, turun ke lantai satu dan...

"AAAAAAAKKK ANJER!!"

Aku kaget dan menoleh, ngeliat si Fyana lagi masang muka shock sambil liat hpnya.

"Napa si lo? Untung jantung gua kaga loncat"

"Bestie gua seaskot njeerrr"

Aku menyerit "Bestie apa?"

"Ah itu lah, udah sono lo balik, udah sampe pintu kita"katanya sambil natap hp.

"Idih ngusir, ok bye"

Fyana ngangguk ngangguk sambil senyum, tapi matanya tetep ke hp nya, dasar maniak hp.
.
.
.
.

"Aku pulang!"teriakku, lalu buka sepatu dan masuk rumah.

"Anna!"teriak seseorang, aku yakin itu ibuku. "Kemari sebentar na!"

"Iya sebentar aku buka sepatu dulu!!"

Aku membuka sepatu dan kaus kaki putihku, lalu bibi rara datang menghampiriku.

"Loh bibi nangis?"tanyaku, khawatir.

Ia mengelap matanya "Nggak non, sini tas nya bibi simpen, non ke nyonya dulu gih"

Aku mengangguk, aku kasih tasku dan berlari kecil ke kamar ibu.

Tok tok...

"Ibu..."

"Masuk na.."

Aku membuka pintu kamar Ibu, dan kulihat kamarnya berantakan. Oh gak, ini lebih dari berantakan. Kacau!

Mataku membulat sempurna ketika melihat Ibu menangis di atas kasur.

Ia menatapku nanar "Na, Anna. Ayahmu..."

Air mataku menetes, langsung aku berlari dan memeluk ibu

"A-Ayahmu marah besar.. ia memukul ibu dan mem-membawa uang kita pergi
..."ibu menangis. Dalam pelukan aku.

Brengsek.

Aku hanya memeluk ibu erat, menangis bersamanya.

"It's okay mommy, it's okay"

—;☆☆
Vomment! Ailafuuu

My Roleplayer LifeWhere stories live. Discover now