3rd

420 37 10
                                    

BTS-Ma City♪

  Aku langsung menghentikan langkah, lalu mengambil hp ku yang terletak di saku rokku.

  "Halo?"

  "Na, lo ada di mana?"

  Aku menyerit "Ini siapa ya?"

  "Wah wah lo gak nyimpen nomor gue, lo gak kenal suara gue juga Na?"

  "Apaan sih, gue matiin ya"aku menggeleng geleng.

  "Woy anjer jangan, gua Davin cok. Lo ada dimana?"

  "Nah tinggal bilang juga lo siapa, gua di jalan deket gerbang sekolah, napa?" balasku tak kalah sewot.
 
  "Pulang bareng gue ya"

  Aku terdiam

  "Kok diem?"

  "Emang kenapa lo mau pulang bareng gue?" tanyaku balik sambil mencari cari bangku di sekitar warung.

  Lalu aku bersorak pelan saat menemukannya dan duduk.

  "Emang cogan gak boleh bareng lo? Lo gak seneng apa di anter gue?"

  Aku terkekeh "Najis banget lo. Yaudah gue tunggu di warung deket gerbang sekolah ya"

  "Ok. See ya chagi"

  "Chagi chagi ndasmu"

  Lalu aku mematikan telepon darinya, abis deh kalau sama tuh anak. Selalu di baperin, masalahnya semua cewek dia gituin untung aku kaga baperan HAHA.

  Aku menunggu Davin keluar dari gerbang sekolah.

  Selang lima menit kemudian keluar sosok Davin pakai jaket merah hitam.

  "Nunggu gue lama gak?"tanyanya sambil tersenyum.

Aku kembali tersenyum, "Nggak"

  Dia menoleh ke jok motor di belakangnya "Yok naek"

  Aku menurut dan naik di motor belakangnya.

  "Kalo mau pegangan gapapa kalo bisa sih meluk aja"

  Aku terkekeh sambil memukul pundak belakangnya.

  Lalu dia menjalankan motornya.
.
.
.

  "Anna?"aku menoleh.

  "Eh ibu"sapaku sambil tersenyum, lalu aku kembalikan helm milik Davin.

  "Halo Tan..."sapa Davin, lucu ya dia kalau lagi anteng. Biasanya sih lucknut

  "Siapa kamu Na?"senggol Ibu padaku, lalu mengedipkan sebelah matanya.

  Aku menyerit "Temen aku kok Bu"

  Ibu mesem mesem lalu mengangguk pada Davin dan kembali ke kedai.
 
  "Emm Dav, thanks ya udah nganter gue, mau masuk?"tawarku asal.

  "Masuk kemana? Ke hati lo boleh deh"

  ... "Wha-"
 
  "Eh kan gue udah masuk hati lo" potongnya sambil buka helm.

  "Idih apa banget lo dasar alien"cetusku "Maksud gue ke kedai, males banget. Hati gue udah penuh sama Park Jimin"

  Davin melengos, lalu merangkulku

  "Yok, gue laper juga" lalu mendorong sambil merangkulku masuk kedalam.

  "Ish tangan lu berat tau"aku melempar tangannya (?) dari pundakku.

My Roleplayer LifeWhere stories live. Discover now