2nd

574 34 9
                                    

3 bulan kemudian...

Setelah kejadian ayah pergi dan tidak kembali lagi sampai sekarang, Ibu membuka usaha tepat di bawah aparterment kami, kedai coffee. Kadang aku membantu Ibu sebagai pelayan di sana. Itu cukup menghiburku.

Triing...

Ku taruh sapu dan duduk di salah satu kursi pengunjung.

Triing...

"Anna, kunci pintu dan langsung naik ke atas ok?"ujar Ibu sambil melambaikan tangannya padaku, aku mengangguk.

Ku elap keringat yang membasahi keningku dan membuka topi coklat dengan nama kedai ibuku,

Pengunjung hari ini benar benar banyak.

Triing...

Aku mendesah pelan, lalu aku ambil hpku di kantung celemek.

From : Taefy

Na, lo udah ada pikiran
Untuk main rp kan?
(21.33)

Anna, lo masih sibuk
ngurus kedai?
(21.38)

Anna, ini udah lebih dari
jam tutup kedai.
(21.38)

Tunggu. Sejak kapan nama lo
jadi Taefy?
(R 21.39)

Gue rubah, tega bgt lo
rename gue jadi Dugong.
(21.39)

Dugong Famstie.
(R 21.39)

Uhuy udh kepikiran rp.
DUGONG ITU RP OY!
(21.40)

Bodo amat.
(R 21.40)

Lalu, Fyana sama sekali gak ngebales pesanku, mungkin dia kembali ke dunia rp nya.

Lalu aku terbayang wajah ayah, ayah. Kenapa dia begitu jahat, kenapa dia mengkhianati Ibu, kenapa?

Kenapa dia harus memilih judi ketimbang keluarganya? Dia akibat Ibu menjadi banyak utang sekarang, sementara dia kabur, dan hilang.

Cih, aku harap dia akan hilang selamanya.

Lalu, aku teringat janji ayah saat aku terjatuh dalam permainan softball

"Ayah akan bersama mu, selalu. Jangan pernah menyerah dan lanjutkan"

Aku mengangguk dan memeluk ayah.

"Ya ayah, terimakasih"

Ayah menepuk kepalaku dan mengelusnya.

"Kembalilah bertanding"

Aku tersenyum pahit. Lalu terbayang wajah ayah sambil tersenyum.

"Astaga kenapa aku memikirkan pria itu"aku tersenyum kecut sambil mengusap air mataku.

Oh ayolah Angelinna Kaiyla. Ia sudah membuat mu pindah ke rumah yang lebih kecil dan membuat Ibu berkerja keras.

"Pfft. Lupakan" aku berdiri dan mengunci pintu.
.
.
.

"Fyn, kalo lo sedih lo ngapain?"tanyaku saat di kelas.

"Curhat"

"Ke siapa?"tanyaku lagi.

"Lo sama fambest gua di rp"jawabnya cuek.

"Kalo lo kesepian, lo kemana?"

"Gue... Cari cara biar fambest gue rame"jawabnya sambil menoleh padaku, lalu kembali fokus pada hpnya.

"Kalo fambest lo musnah?"

Tiba tiba dia diam dan menoleh padaku.

"Itu-tidak-akan-terjadi"

Lalu tersenyum dan kembali memainkan hpnya.

Weird.

"Rp seseru apa sih?"tanyaku "Lo keknya gabisa keluar rp lo"

Lalu ia berdehem "Rp ada di saat lo butuhkan, rp ada saat lo butuh temen, keluarga, pacar dan lain lainnya" lalu ia mengusap keningnya "dan Rp itu kaya blackhole. Gampang masuk susah keluar"

Waw.

"Oh"balasku.

"Anjeng, gua jawab panjang lu cuma ber oh"

"Kalo gue main rp gimana Fyn?"tanyaku asal.

Dia menoleh padaku dengan semangat "Ya baguslah! Sini gue ajarin"

Aku menatapnya malas "Tapi line gue buat akun real life"

"Ya pake app cloner lah"

Aku menyerit "Cloner? Itu apa?"

Dia menoyor keningku "Applikasi! Jadi line lu bisa dua nanti"

Aku ngangguk ngangguk sambil mengusap keningku.

"Oh yaudah"

Aku mengambil hp ku dan menaruh nya di meja.

Lalu tiba tiba seseorang mendorong bahuku.

"ANNA!"

Aku menoleh.

"Hai Dav, lo kemana aja?"tanyaku bersemangat.

"Kemana ya? Ke hati lo mungkin" ucapnya sambil senyum senyum sok ganteng.

"Najis, terus lo liat apa aja di hati gue?" tanyaku balik sambil memutarkan bola mata.

"Ada gue doang" jawabnya cuek lalu duduk di depanku.

"Yaelaaa gue jadi obat nyamuk. Jadi kalian udah official ya? PJ dong" cetus Fyana.

"Official apaan dah" jawabku sambil geleng geleng.

"Lo aja kaga ngasih PJ ke gua Fyn"kata Davin.

"Hah? Emang gue jadian sama siapa?"balasnya sambil cekikikan.

"Tuh. TaeKim pan?"

Aku yang sedang menyeruput lemon tea langsung tersedak "Dav, lo main game rp itu juga?"

Dia nangguk ngangguk "Yo. Gue di paksa temen lu"

"Pffft. Gue juga di paksa LoL"

Fyana senyum senyum sendiri sambil sibuk main hp.

"Lo mau main rp juga Na?"tanya Davin.

Aku mengangkat bahuku "Nado molla"

"Main aja, nanti gak gue ajarin"

"Yee"balasku dengan muka datar.

TRIIIIING....

"Yah udah bel, padahal gue masih pengen sama lo Na" ujar Davin lesu.

"Ih apaan sih" balasku sewot.

"Jangan marah, lo tambah cantik kalo gitu" godanya.

"Apa dah lo, sono pergi hush hush"

"Mending gue beli obat nyamuk" seru Fyana sambil masukin hp nya kedalam tas.

Si Davin ngakak "Yodah gua balik ke kelas ya, bye Honey"

Aku bergidik mendengarnya.

"Ewh"

"Gausah sok jijik lo, nanti juga jadi cinta lo sama si Davin"

Aku kembali bergidik "Dih gak banget"

-;☆☆
Yogz Author nim disini lagi, bosen sama ceritanya?

Ya gapapa nanti chapter kedepan semoga gak bosen HEHEHE.

Vomment! Biar author semangad ya

My Roleplayer LifeWhere stories live. Discover now