Epilog

282 6 2
                                    

.
.
Konon di desa terpencil itu ada sebuah cerita yang hanya diyakini oleh penduduk setempat.

Dulu sebelum desa itu dibangun, tempat itu adalah hutan belantara, tak ada seorangpun yang tinggal disana. Hanya ada gubuk tua tak bertuan.

Suatu hari ada sepasang suami istri yang berniat meninggalkan anak perempuannya, yang berumur 10 tahun, didalam hutan itu. Setelah berjalan cukup jauh ke dalam hutan, mereka menemukan gubuk tua tak berpenghuni. Akhirnya sepasang suami istri itu memutuskan untuk meninggalkan anaknya disitu. Sebelum meninggalkan anaknya, mereka  berencana untuk tinggal semalam digubuk itu.

Keesokkan paginya, mereka pamit kepada anaknya untuk mencari bahan makanan dan kayu bakar dan dia diminta menunggu didalam gubuk. Anaknya itu terus menunggu hingga malam tiba, tapi orang tuanya tak kunjung kembali.

Minggu demi minggu pun berlalu tapi kedua orang tuanya tak juga kembali. Anak itu masih menunggu orang tuanya pulang. Kondisinya sangat memprihatinkan. Badannya kurus kering karena sudah tak makan selama berminggu-minggu. Dia hanya minum dari air hujan yang dia tampung disebuah kendi. Rambutnya kusut, badannya sangat bau karena tak pernah mandi.

Anak itu meninggal tepat setelah sebulan ditelantarkan dengan kondisi yang mengenaskan, seorang diri sambil memeluk boneka kesayangannya, dan tak pernah ada yang menemukan mayatnya hingga menjadi tulang belulang.

***

Karena cerita itulah, penduduk setempat meyakini penampakan gadis kecil digubuk itu adalah arwah anak perempuan yang ditinggal oleh orang tuanya dan masih menunggu mereka kembali ke gubuk itu.

Jika gadis kecil itu sedang kesepian, dia suka menampakkan diri mengajak anak-anak desa untuk bermain. Jika beruntung, anak-anak yang bermain bersama gadis kecil itu akan ditemukan didalam gubuk. Tapi jika tidak, mereka akan menghilang tanpa jejak.

Hingga menjadi sebuah desa, tak ada yang berani menghancurkan gubuk itu. Setiap orang yang mencoba menghancurkannya selalu ditampakkan arwah gadis kecil itu.

Anehnya meski sudah berpuluh-puluh tahun yang lalu, gubuk itu tak hancur dimakan usia. Hanya terlihat reyot saja, tapi kayu-kayunya masih kokoh berdiri, tidak dimakan rayap atau sejenisnya. Akhirnya hingga saat ini gubuk itu dibiarkan begitu saja, tak terurus.

*The End*

.
.
-aw-

Gadis Kecil [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang