Aku meringis ketika tanganku ditarik Kia, sahabatku. Dia memaksaku untuk ikut ke pesta salah satu temannya dan memintaku untuk menemaninya pada hari ini.
Kia mendecak, "Cepatlah Halsey, kita akan terlambat jika kau terus berjalan lambat seperti ini." aku memutar bola mataku malas.
"Kau tahu sendiri kalau aku tidak menyukai pesta, tapi kenapa kau memaksaku seperti ini?" jelasku. Memang aku bukan seorang gadis penggila pesta seperti Kia, namun ada kalanya Kia mengajakku ke pesta dengan alasan aku kurang pergaulan.
Sesampainya di mobil, Kia langsung men-starter mobilnya dan menjalankannya. Aku heran dengan Kia, dia seakan tak pernah bosan dengan pesta walau setiap hari dia mengikuti pesta dan keluar masuk kelab malam.
Aku menatap pakaian yang aku pakai, astaga rok ini pendek sekali! Sedikit saja aku menunduk pasti celana dalamku akan terlihat. Sial! Kia tertawa melihatku mengamati baju yang diberikannya.
"Kau tidak usah khawatir, itu baju pestaku yang paling panjang yang pernah kupunya. Lagipula ini bukan pesta yang mewah, temanku menggelar pesta kecil ini atas kemenangan klub basketnya yang juara minggu lalu." Kia melirikku sambil menjulurkan lidahnya.
Karena sedikit kesal, aku memilih untuk tidak berbicara lagi dengan Kia.
Beberapa saat kemudian, kami sampai ke rumah temannya. Benar kata Kia, ini bukan pesta mewah yang biasa didatanginya. Terlihat disana hanya ada tiga puluhan orang yang sibuk memakan cemilan, meminum bir, bermain kartu, menari diiringi dentuman musik, dan aktivitas lainya yang menampakan mereka tidak ingin diganggu.
Kia membawaku ke tempat para lelaki yang sedang berbincang sambil minum bir disana, "Hai, selamat ya atas kemenangan kalian minggu lalu." para lelaki itu berterima kasih. "Oh iya, ini sahabatku namanya Halsey." akupun menjabat tangan mereka sebagai tanda perkenalan.
"Yang paling terakhir kau jabat itu kapten basket mereka, namanya Gray. Dia juga yang membuat pesta ini." aku mengangguk saat Kia membisikku.
Dari fisiknya Gray tak kalah tampan dari anggota basket lainya. Badannya yang atletis dan tinggi dan mata yang berwarna abu-abu gelap itu tampak menggoda, dengan suaranya yang dalam dan agak serak itu bisa membuatku merinding saat dia memperkenalkan namanya tadi.
Aku tak bisa membayangkan kalau dia mendesahkan namaku saat dia akan mencapai klimaksnya. Royal fuck! Aku sudah mulai gila!!!"Halsey?" panggilan Kia membuyarkan lamunanku.
Aku menoleh, "ada apa?"
"Ayo kita coba kue yang ada disana, aku lapar. Tenagaku habis tadi saat aku menarik-narik tanganmu." aku mengangguk, lalu mengikuti langkah kaki Kia.
----
Tak berselang lama, aku dan Kia mendengar seseorang berbicara melalui speaker.
Di atas kursi seseorang memegang mic dan berbicara, "Malam ini, adalah malam dimana the tigers merayakan kemenanganya pada perjuaraan lomba basket tingkat nasional minggu lalu melawan black eagle. Pada saat ini aku resmi membuka pesta ini dan langsung masuk ke dalam permainan pesta yang paling ditunggu yaitu seven minutes in heaven, jadi bagi yang ingin ikut langsung tuliskan nama kalian kedalam kertas kecil yang dibagikan oleh Rexha," aku menatap seorang gadis yang memberikanku sepetong kecil kertas. "Jika kalian sudah menulisnya, gulung menjadi kecil dan masukan kedalam mangkuk itu, lalu kita akan mencabut siapa yang akan menjadi pemainnya." aku tahu permainan ini, aku sering melihat Kia bermain dan mendapati gilirannya pada waktu aku dan Kia ke pesta Rex.
![](https://img.wattpad.com/cover/113979130-288-k525123.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Heroine | Males Update
RandomIncluding genre's; Romance, M/T, Angst, fantasy, ect. ________ My Heroine. ©2017, All rights reserved. Minerva Alexis.