Author's POV
JIinyoung menatap punggung J yang berjalan menjauh. Tiba-tiba ia merasa bersalah dan ingin mengejar Eater itu. Jadi ia mengikuti J yang masuk ke ruang belakang.
Saat Jinyoung sampai di sana, J sedang menatap keluar jendela. Ia masih tidak memakai baju karena bajunya sudah dirobek oleh Jinyoung tadi.
Jinyoung berjalan mendekati Jaebum. Ia memperhatikan figur Jaebum yang lebih besar darinya. Ia kaget tiba-tiba J berbalik dan menatapnya.
"Aa..aku minta maaf J..se-sekali aku minta maaf!!" Jinyoung menundukan kepalanya, ia tidak berani melihat mata J yang merah.
Air mata menetes dari mata indah Jinyoung, entah kenapa ia benar-benar merasa bersalah dan menyesal telah membuat J bersikap seperti tadi.
Jinyoung menangis sesegukan, walauoun menyesal ia merasa seperti orang bodoh karena berbicara pada makhluk seperti Jaebum.
Jaebum mengedipkan matanya beberapa kali, tiba-tiba tanganya seperti bergerak sendiri lalu meraih wajah Jinyoung.
Jinyoung yang tiba-tiba merasakan tangan kasar Jaebum tersentak. Ia ingin berteriak tapi melihat wajah J yang berbeda membuat ia mengurungkan niatnya.
Dilihatnya Jaebum sedang menatapnya lembut, ia seperti ingin mengatakan sesuatu.
"Aaa-aaakk..." Jaebum mulai mengeluarkan suaranya.
Jinyoung sudah berhenti menangis tapi air mata masih membasahi pipinya. Jinyoung kembali kaget saat telapak tangan Jaebum mengusap pipinya.
"Aaak-kk--uu... ti-tidak-kau-nan-gis" ucap Jaebum terbata-bata. Butuh beberapa detik bagi Jinyoung mengerti apa yang Jaebum katakan.
"Su-sudah ti-tidak apa" tambah Jaebum dengan suara serak.
"Kau-kau tidak suka aku menangis??" tanya Jinyoung, Jaebum mengangguk.
"Aaku tidak-kkk ma-marahhkkk "
Jinyoung menghela nafas "kau tidak marah padaku karena aku berkata seperti tadi ?? ?" Jaebum menggeleng.
"Lalu kenapa kau malah pergi begitu saja??" Jaebum menatap lantai dengan wajah datar, tapi Jinyoung tahu jika ada sesuatu yang Jaebum rasakan.
"Kau sedih?? " Jaebum menatap Jinyoung lalu mengangguk.
"Aaaakkk-kkkuuu grrhhh"
"Arrkkkhh-ku"Jinyoung memeluk Jaebum "sudah..sudah kau tidak perlu mengatakannya, aku mengerti!!" Suhu dingin badan Jaebum yang bersentuhan dengan Jinyoung membuat Jinyoung merasa aneh. Hal aneh juga dirasakan Jaebum. Tubuhnya terasa ringan dan lega.
Merasa terlalu lama memeluk Jaebum, Jinyoung melepaskannya.
"Eurmm ahhh " Jinyoung tiba-tiba gugup, wajahnya terasa hangat."Maaf..sepertinya aku terlau lama memelukmu?? Hehe.." Jinyoung menutupi wajahnya.
Merasa canggung Jinyoung mencari topik pembicaraan lain "uhh J.. Kau sepertinya butuh baju ya?? "
"A-aku carikan baju untukmu ya??" Jinyoung berjalan cepat dari ruangan itu.
"Iya J butuh baju, karena jika ia tidak pakai baju seperti itu bisa-bisa aku jadi ingin terus berada di dekatnya! Aishhh apa yang aku pikirkan sih ??" Jinyoung berlari ke kamar Jaebum dan mencari baju. Setelah mendapatkan baju ia segera keluar kamar.
Ia sempat melihat refleksi dirinya dikaca saat keluar tadi, sepertinya ia butuh mandi karena penampilannya sudah kacau.
"J..??? Jae???" panggil Jinyoung, Jaebum masih berdiri di depan jendela dan masih dengan posisi yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTBEAT/JJP [√]
FantasyJaebum is cold, hopeless and dying. Jinyoung is warm, strong and alive. "He was so dead .. before.." Inspired by 'Warmbodies' ©Imoutezquad,2017.