Jinyoung menatap Jaebum lekat-lekat..akhirnya ia menyadari apa yang berubah dari dirinya.
Mata Jaebum terlihat lebih berwarna..pupil matanya pun menampakan bayangan dirinya. Apa ini adalah pertanda yang baik bagi Jaebum. Tapi apa yang bisa menyebabkan Eater bisa kembali menjadi manusia?? Apa kehadirannya berdampak baik ??
Yang jelas..apapun itu ini adalah awal yang baik bagi Jaebum agar bisa kembali menjadi manusia.
"Aku harus berada disini lebih lama lagi..aku harus mengikuti apapun yang ia lakukan dengan begitu aku bisa mengetahui apa yang bisa menyebabkan ia berubah!!"
Jinyoung mengusap pipi Jaebum yang pucat "tenanglah J..aku akan membantumu agar kau cepat sembuh!"
Jaebum mengangguk pelan dan memeluk Jinyoung lagi.
"Kalau begitu kita duduk di sofa saja ya.. Agar kau bisa beristirahat dengan nyaman" Jinyoung melepaskan pelukannya dan menuntun Jaebum agar duduk di sofa.
"Hmm sekarang..apa yang akan kita lakukan ??" tanya Jinyoung pada Jaebum sambil mengusap dagunya.
"Ahh .. Kau ingat tadi kita menemukan buku kan?? Kalau begitu aku akan mengingatkanmu bagaimana cara membaca!" Jinyoung berlari ke kamar sebelumnya dan kembali dengan membawa dua buah buku.
Jinyoung lalu duduk di samping Jaebum.
"J..bolehkan aku bersandar di bahumu??" tanya Jinyoung, ia berharap Jaebum menolaknya tapi ternyata.."Hm..iya boleh"
"Eh dia tidak menolaknya ??"
Dengan begitu Jinyoung mencari posisi yang nyaman dan menyandarkan kepalanya. Jinyoung memejamkan matanya saat kepalanya bersentuhan dengan Jaebum. Benar dugaannya..Bahu Jaebum yang lebar sangat nyaman untuk bersandar. Bahkan saking nyamannya..ia jadi mengantuk dan ingin tidur.
"hoaammm" Jinyoung menguap. Ini tidak bagus bagi Jinyoung, seharusnya ia mengajari Jaebum membaca. Jinyoung membenarkan posisinya "baiklah Jaebum..mari kita mulai pelajarannya!"
Jinyoung menunjukan buku itu pada Jaebum. Mata Jaebum memperhatikan gambar yang ada di halaman depan lalu menunjuknya "apa?" tanyanya.
"Hmm?? oh ini..sepertinya gambar seorang putri raja" jawab Jinyoung. Jaebum diam dan berkedip.
"kita mulai sekarang ya??"
Jinyoung membuka halaman pertama dan mulai membacakan ceritanya. Disisinya Jaebum mendengarkan Jinyoung samil sesekali memperhatikan ekspresi Jinyoung. Ia menirukan beberapa ekspressi sang tokoh utama. Mulai dari ekpressi marah, sedih dan cemberut. Dari semua ekspresi yang Jinyoung tunjukan. Jaebum paling suka dengan ekspresi cemberut. Itu karena wajah Jinyoung berubah menjadi sangat menggemaskan. Bibirnya maju dan tangannya dilipat. Tapi sepertinya Jaebum tahu jika ekspresi itu masih biasa saja.
Jaebum mendengarkan hingga akhirnya mendengar sebuah kata yaitu cinta. Ya Cinta..Jinyoung sedang menceritakan adegan dimana seorang putri yang jatuh cinta pada seorang rakyat jelata.
"Putri itu berjalan menuju tempat laki-laki itu bekerja..ia menunggu laki-laki itu dengan sabar. Laki-laki miskin itu merasa tak nyaman, ia tidak bisa menerima sikap putri padanya karena kondisi mereka jauh berbeda"
Lalu tanpa sadar Jinyoung memegang tangan Jaebum "aku tidak bisa pergi ! Aku tidak bisa pergi. Aku tidak bisa meninggalkanmu karena aku cinta padamu Junghoo-ssi!" ucap Jinyoung dramatis.
Jaebum menatap Jinyoung yang sedang memegangnya "aku..aku terlalu cinta padamu Junghoo!!" teriak Jinyoung dengan wajah memelas.
"jika kau tak percaya..tataplah mataku. Lihat mataku..lihat apa yang ada disana!" Jaebum menatap mata Jinyoung. Dan apa yang ia lihat adalah refleksi dirinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTBEAT/JJP [√]
FantasyJaebum is cold, hopeless and dying. Jinyoung is warm, strong and alive. "He was so dead .. before.." Inspired by 'Warmbodies' ©Imoutezquad,2017.