Day-0
-------------
Yunna menghela napasnya. Mark menatapnya dengan wajah polosnya seperti biasa. Ini bukan Mark. Mark yang dikenalnya bukan tipe cowok yang biasa menembak cewek. Dan sekarang Mark melakukannya, pada Yunna yang statusnya sahabat Mark.
"Mark, lo demam?"tanya Yunna sambil menyentuh dahi Mark. Mark menggeleng kecil, lalu menurunkan tangan Lisa dengan lembut.
"Gue serius Na."
"But this isn't you, Mark. We're only best friends and I never thought there's love between us,"balas Yunna terfokus pada keyboardnya.
Mark menghela napas. Dia kemudian menaruh gitarnya dan berjalan ke hadapan Yunna, lalu menarik dagu gadis itu hingga mata mereka bertatapan.
"Don't take me easy. I'm real serious about this."
"Mark. You know I love Lucas. He's your bestfriend now you want to take me away from him?"
"I'm not trying to take you away from him. But, did he even call you these days?"tanya Mark. Wajah Yunna langsung pias. Akhir-akhir ini Lucas memang jarang menghubunginya.
"Our relationship isn't your business. But I really can't accept you,"balas Yunna.
"You'll regret it, Yunna." Mark berjalan menuju pintu kelas.
Yunna hanya menghela napas. Berharap Mark hanya bercanda tadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
100 Days
Short StoryA hundred days promise. Let me love you for 100 days-M Do it-Y