07

2 0 0
                                    

cokelat merasa risih karena di pandangi oleh beberapa guru - gurunya di sekolah yang ikut di acara tersebut . cokelat fikir rian akan membawanya kemana dan ternyata rian malah membawanya ke acara milik pak denis, apa lagi tatapan sinis yang ia dapat dari wanita centil yang terus gelayutan manja di lengan pak denis membuatnya risih . dia tau kalau caranya berpakaian tak biasa karena terlalu dewasa namun ini sudah jadi kebiasaan untuk dirinya.

" kapan acaranya selesai sih ? " rian menggeram karena ini sudah ke 20 kali cokelat bertanya seperti itu dengan suara yang tidak bisa di bilang kecil

" sabar ya sayang " ucap rian penuh dengan penekanan . cokelat mendengus lalu membanting tasnya yang mahal di meja

BRAAK

semua orang yang ada di ruangan itu menoleh ke arah cokelat " emang ini acara apa sih ? ulang tahun atau kesuksesan sekolah ? ngebosenin banget " gerutu cokelat . mata rian melotot karena cokelat membanting barang mahal yang ia pesankan baru beberapa jam lalu

" OMG please deh . jangan membanting - banting barang mahal , apa kau lupa kita baru membelinya beberapa jam lalu dan saya tidak mau ada barang yang masuk ke dalam ruang perbaikan hanya karena lecet " omel rian heboh seperti ibu - ibu . di manapun cokelat berada vivian selalu mengingatkan rian untuk memesankan cokelat sebuah barang branded keluaran terbaru dan itu seperti sebuah hal wajib

ibu fusi , ibu rahma dan ibu rena terkekeh mendengar omelan serta dengusan cokelat " sepertinya itu memang barang mahal " ucap ibu rahma yang memang sedikit tau tentang fashion dan dia juga tau siapa cokelat hingga pantas saja anak itu memakai barang - barang mahal . rian pamit sebentar karena hpnya berbunyi menyisakan cokelat dan 3 guru perempuannya yang memandang denis bersama sang pacar yang begitu mesra di meja sebelah bersama kepala sekolah dan para guru lain

" mereka berdua sangat menyilaukan " ucap ibu renata di angguki oleh ibu fusi dan ibu rahma yang mupeng melihat wajah denis . cokelat hanya sibuk memakan makanan yang ada di meja sambil memandang wajah denis dengan sedikit kagum bukan suka karena apa yang dia lakukan sebelumnya murni hanya bercanda

" ah perempuan itu sangat menganggu . saya seperti melihat pak denis membawa seekor monyet " desah ibu rahma dan mau tidak mau cokelat ikut terkekeh

" semua pria menyukai wanita cantik yang berdandan modis plus sexy " cokelat menatap ibu fusi . cokelat mengerutkan dahinya karena ibu fusi memasang wajah sedikit muram dan itu mengganggu fikiran cokelat

" tentu saja . mereka senang kan cewe cantik plus sexy bisa di pamerin " jawab ibu rahma dengan cepat

" tenang saja sinta pasti ada kok yang cocok buatmu . tidak semua cowo melihat cewe hanya karena itu masih banyak cowo yang baik " ibu renata menenangkan ibu fusi yang tersenyum lalu cengengesan . rian muncul dengan wajah sedih dan itu membuat cokelat penasaran

" bisa kita bicara ? " cokelat mengangguk lalu bangkit dan mengikuti rian ke meja kososng yang berada 4 meja dari meja denis dan ibu fusi

"nona saya akan ke ukraina selama 1 bulan "

" kenapa ? " tanya cokelat

" keluarga fernandes mengalami kebangkrutan dan hm dia menjadi barang lelang lagi " cokelat menggeram kesal pada rian " biarkan saja " jawab ketus cokelat , rian maklum dengan respon cokelat

" bagaimanapun kita harus membantunya nona . dia tidak punya majikan lagi dan saya tidak mau dia kembali mendapat seorang majikan yang menjadikan dia seperti seekor anjing "

" bukannya dia emang anjing penjaga " sarkas cokelat

" nona dia manusia tapi keluarga fernandes aja yang memperlakukannya seperti seekor anjing . kita tidak bisa menutup mata nona saya tau anda pasti menghawatirkannya " cokelat mendengus lalu bangkit dengan wajah kesal

" terserah kau saja " rian tersenyum . dia tau kalau cokelat masih perduli tapi karena masalah kecil saat cokelat berumur 7 tahun membuatnya membenci hingga sekarang namun sulit di pungkiri kalau cokelat masih care karena tanpa sepengetahuan cokelat . rian selalu mendapati sebuah foto tentang dia di kamar cokelat .

                                                                                      ***

cokelat keluar dari restoran tapi langkahnya berhenti saat melihat guru kesayangan 3D dan 2E berdiri di samping tembok sambil memandang pria berwajah oriental yang sedang bercengkrama dengan pak denis

" dia calon suami ibu sinta " cokelat menoleh ke samping kiri dan ibu renata tersenyum pada cokelat " dia berpenampilan seperti itu karena di sekelilingnya hanya pria . tidak ada yang mengajarinya cara berdandan , kau sendiri taukan bagaimana selera pria dalam berpakaian . apa lagi pria itu pria yang sedikit dalam pengalaman soal wanita " cokelat mengerutkan dahinya

" kalau pria itu calon suaminya kenapa fusi tidak menghampiri pria itu ? "ibu renata terkekeh mendengar panggilan itu lagi , semua siswa ibu sinta memanggilnya fusi tanpa embel - embel ibu " karena pria itu menyukai wanita yang enak di bawa kemana - mana . sedangkan ibu sinta yah kau tau sendirilah " ibu renata mengedikkan bahunya

" berarti pria itu tidak ingin dekat dengan fusi jika di tempat umum begitu ? " ibu renata mengangguk . cokelat hanya menganggukkan kepalanya pertanda kalau dia mengerti . rian berdehem dan sontak cokelat memasang cengirannya dan mengikuti rian masuk ke dalam mobil

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 31, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Please lookWhere stories live. Discover now