part 3

5 0 0
                                    

Malam ini una memandang langit kamarnya "lama lama gabut jga" ucapnya

Una meraih ponselnya di atas nakas dan mengirim pesan kepada rifki

LunaBrahamantyo : Ki

RifkiPrasetya : apaan?

LunaBrahamantyo : guaaa gabuttt. Hibur gua ke apa ke biar gua ga gabut

RifkiPrasetya : lu kira gua badut penghibur

*read*

Una merasa kesepian tapi bukan una namanya jika dia tidak mempunyai ide untuk menjaili kakak nya.

Una berdiri depan pintu kamar Bian"Bian akuhhh" terlihat Bian sedang menelpon seseorang

Una menghampiri Bian "Bian sayangg. aku kangen" ucap una duduk disebelah Bian

"Itu siapa? Kamu selingkuh?" Terdengar suara seperti itu dri ponsel Bian

"Engga engga itu Ade aku" ucap Bian menjelaskan agar tidak salah paham.

"Sayang sini. aku kangen" ucap una sambil tersenyum miring.

"Kita putus"

"Ehhh pina pin pina" ucap Bian yg telpon nya sudah terputus. 

"UNAAAAAA! " teriak Bian

"Apa Biankuh"

"Anjir lu. liat noh gua di putusin pina gara gara lu setan" ucap Bian sebal

"Yaelah cabe cabean gitu. Banyak noh di kls gua. Tinggal pilih mau yg mana. " ucap una yg duduk di sofa dengan kaki di atas meja dan meraih remot TV untuk menyalakan TV. 

"Pergi ga lu dari kamar gua"

Una menoleh "Engga"

"Pergiiii. Lu tuh cuman bisa ngancurin mood gua doang tau ga"

"Engga"

"UNAAAAA! "

Una lari meninggalkan kamar Bian dengan tertawa renyah ia sukses menjaili kakak nya itu.


*

***
Pagi hari

"Una bangun sayangg" ucap Siska membangunkan una

"Masih ngantuk mah" ucap una yg masih mengantuk karna una tidur pukul 3 pagi. 

"Kamuu sekolah kan"

"Hooh" una memiringkan tubuhnya

"Yaudah bangunn"

"10 menit lagi" ucap una. Siska hanya bisa menurut dengan anak wanita nya itu. 

"UNAAAAA BANGUNNN" Teriak Bian

"Biankuh udh bngun" ucap una yg beranjak duduk. Bian membalikkan tubuhnya di ambang pintu . Una langsung mentidurkan tubuh nya lagi.

"Anjing kebo bangun. lu kira gua gak tau" ucap Bian yg menarik tangan una untuk bangun

"Sana iii mandi. Gua gak mau telat maen basket" ucap Bian. Una yg menyadari tentang hal basket tiba tiba terlintas dipikiran nya tentang Dimas. Senyum manis terukir di bibir tipis una

"Gila dasar malah senyam senyum sendiri. Buruan mandi. gua nunggu dibawah" ucap Bian yg mendorong una ke kamar mandi

****
Hari ini kantin lumayan ramai banyak siswa siswi yg sedang makan dan ada pula yg hanya berkumpul dengan ditemani minuman.

Cinta Yang Tak TerdugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang