I Think I Wanna Marry You

554 85 27
                                    


Konser SEVENTEEN yang bertajuk Diamond Edge sudah menyelesaikan hari pertamanya dengan berbagai penampilan spesial dari performance team. Biasanya, begitu menyelesaikan rundown konser, para anggota akan segera pulang ke dorm dan mengistirahatkan tubuh. Apalagi jika mengingat mereka masih akan melaksanakan konser lagi sampai dua hari ke depan. Hal itu tentu akan menguras tenaga dan butuh waktu rehat ekstra, bukan ?

Tapi sekali lagi, itu biasanya.

Karena nyatanya, saat ini ada dua orang anggota SEVENTEEN yang masih terjaga di sofa ruang latihan mereka. Postur mereka sama-sama kecil – namun yang satunya jauh lebih mungil. Mata mereka sama-sama sipit – tapi yang satunya lagi punya mata yang kelopaknya nyaris tidak terbuka. Yang satu memiliki rambut sewarna highlighter orange, dan satunya blondie. Yang jelas mereka adalah Kwon Soonyoung dan Lee Jihoon dengan gurat lelah tergambar  di wajah mereka.

“Hey, Jihoonie..” yang lebih tinggi – Kwon Soonyoung, bersuara. Pandangannya masih mengarah lurus ke depan.

Pemuda mungil disebelahnya kemudian menyahut tanpa berniat menoleh, “Hm?”.

“Kamu yakin mau menampilkan With Me di konser dengan koreo itu ?” tanya Soonyoung dengan nada sangsi.

Sementara itu, Jihoon yang mendengar pertanyaan yang berasal dari leader performance team itu memutar bola matanya dan mendengus jengah. Ia sudah mendengar pertanyaan yang sama dan dari orang yang sama sejak pertama kali ia memutuskan koreografi lagu solonya untuk konser mendatang. “Aku sudah bosan menjawab pertanyaan ini, Soon. Kamu juga sudah tahu jawabannya, ‘kan?” paparnya.

Soonyoung merengut, padahal ia berharap Jihoon akan membatalkan keputusannya tentang penampilan itu. Pemuda sipit itu kemudian memutar tubuhnya menghadap Jihoon, menatap yang lebih kecil dengan raut tidak rela. “Tapi Ji, bagaimana jika para dancer itu tidak tahan dan kalap lalu menerkammu di atas panggung ? Bagaimana jika setelah penampilan itu mereka jadi jatuh cinta padamu dan merebutmu dariku ? Apa kamu tidak takut ?” tangannya ia julurkan untuk mengguncang paha Jihoon demi mengekspresikan betapa cemasnya dia.

Lirikan sinis Jihoon tujukan pada kekasihnya itu, didorongnya kepala Soonyoung dengan sedikit keras hingga pemuda itu mengaduh sambil memegang bagian teratas tubuhnya. “Berhentilah berfikir bahwa semua pria itu gay dan jatuh cinta padaku, hanya karena kau seperti itu!” cercanya sebal.

“Kan aku hanya khawatir Jihoonie..” protes Soonyoung dengan bahu melorot lesu.

Melihat kelesuan kekasihnya itu, sang leader vocal team menjadi iba, diraihnya tangan pemuda Kwon itu dan merematnya, sehingga tatapan mata mereka bertemu begitu Soonyoung merespon dengan mengangkat kepala. “Berhentilah untuk khawatir berlebihan Soonyoung. Aku hanya melakukan special stage tidak lebih dari 5 menit, tidak akan terjadi apapun. Percayalah padaku.”

Helaan nafas terdengar sebelum sang koreografer menyahut, “Aku mengerti.” Diiringi anggukan pelan.

Tak lama berselang, sebuah pelukan erat yang hangat menyelimuti tubuh kecil Jihoon. Awalnya ia sempat kaget, namun akhirnya Jihoon dapat rileks dan membalas pelukan kekasihnya yang manja. Dapat dirasakannya wajah Soonyoung yang tenggelam dalam ceruk lehernya, sedangkan wajahnya sendiri disembunyikan di dada sang dominan.

Hening yang cukup panjang mengisi suasana di antara keduanya sampai tiba-tiba yang lebih tua menyeletuk, “Jihoon sayang, bagaimana jika kita melakukan hal gila di malam yang indah ini ?” tawarnya. Ia melepaskan pelukannya untuk melihat ekspresi Jihoon.

MARRY YOU !!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang