EPS 1 : NOT NOW

3K 48 0
                                    

"Dokter Hans! Di sini!" panggil seorang suster yang sedang berhadapan dengan salah satu pasien.

Seorang dokter kemudian berlari menghampirinya di tengah-tengah keramaian yang terjadi. Tanpa banyak tanya Dokter Hans langsung meminta hasil diagnosa dari suster. Ia membaca sekilas dan langsung mengerti apa yang harus dilakukan.

"Dia hanya mengalami patah tulang dan goresan pada perutnya," Dokter Hans melihat luka yang menganga pada bagian perut pasien laki-laki yang sudah berusia kira-kira 40 tahun itu. "Lukanya tidak dalam, jadi tidak melukai organ vitalnya. Ambilkan alat-alatnya."

Suster langsung mengambil satu per satu alat tanpa diminta oleh dokter dan memberikannya. Dengan cekatan Dokter Hans menjahit luka itu dengan rapi. Tinggal yang terakhir adalah bagian para perawat.

"Sisanya ku serahkan padamu," Dokter Hans melepas sarung tangannya kemudian berlalu pergi.

Suasana ruang Unit Gawat Darurat sedang ramai dengan pasien yang datang setiap menitnya. Baru saja terjadi kecelakaan bis yang jatuh ke dalam jurang. Semua korban yang dievakuasi dalam keadaan luka-luka. Untungnya tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Dokter Hans yang sebenarnya tidak ada jadwal, akhirnya ikut turut andil membantu karena permintaan adiknya. Sekarang adiknya itu bahkan tidak terlihat batang hidungnya sama sekali.

"Dokter Hans!" seseorang menepuk punggungnya yang ternyata Dokter Irly.

"Oh, Dokter Irly!" sapa Dokter Hans, atau panggil bisa dipanggil akrab dengan Hans.

"Sepertinya kau lebih sibuk dari dokter jaga disini,"kata Irly. Ia memberikan sebotol minuman dingin pada Hans.

"Kurasa juga begitu. Jimmy memintaku kesini, tapi aku bahkan tidak melihat batang hidungnya sekarang," keluh Hans.

"Bukankah Dokter Jimmy hari ini sedang izin tidak masuk?" Irly sempat ingat beberapa waktu yang lalu ia medapat pesan dari Kepala Dokter kalau Jimmy tidak bisa masuk kerja, ada urusan penting di luar. Jadi ia ditugaskan untuk membantu Jimmy dan disinilah ia sekarang.

"Sial!! Dia membohongiku ternyata!" Hans mengumpat pelan. Ia harus memberi pelajaran kepada Jimmy saat bertemu nanti. Berani-beraninya Jimmy menyuruhnya datang sedangkan ia sendiri tidak ada sekarang.

Irly hanya tertawa melihat tingkah mereka. Jimmy dan Hans, pasangan kakak beradik yang sudah seperti tom and jerry. Kepribadian, wajah, dan usia mereka berbeda. Tetapi tingkah mereka berdua bisa membuat seluruh pegawai Rumah Sakit tertawa, bahkan pasien terhibur dengan tingkah jahil Jimmy yang sering menggoda kakaknya.

"Kalian tidak ada capeknya berantem terus," Irly tersenyum melihat wajah kesal Hans.

"Dasar, Jimmy! Dia memang tidak bisa memberikanku sedikit waktu bersantai," Hans menghela napas lelah. "Apa ketua memberikan izin?" tanya Hans.

Irly mengangguk, "Tentu saja. Apalagi Jimmy meminta sambil memohon!"

"Kau tau sekarang dia dimana?" 

Irly menggelengkan kepala.

"Awas saja dia!" Hans menggerutu. Ia berdiri dan berpamitan pada Irly. " Aku pergi dulu. Pasien sudah ditangani oleh para perawat. Sekarang aku akan mengurus anak itu!" 

"Baiklah. Aku akan membantu mengecek keadaan pasien. Kau bisa pergi sekarang dokter," jawab Irly.

"Terima kasih, Dokter Ir," Hans kemudian berlalu pergi. Ia harus memberi pelajaran pada adiknya.





My Husband Is A DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang