Part 5

815 28 2
                                    

Aku tercekat mendengarnya. Tak perlu mengulangnya, aku tahu maksudnya. Tapi kenapa?

"apa aku tak salah dengar?" ucapku tak percaya.

"bagaimana bisa itu terjadi derian. Di saat kamu sudah mempunyai kekasih kamu memiliki perasaan kepadaku? Apakah kamu tak memikirkan perasaan marisa? Apa kamu tak berpikir marisa akan sakit hati jika mengetahuinya."

"omong kosong dengan semua itu marina!! Aku sudah putus dengannya 3 bulan yang lalu, karena dia bermain belakang denganku marina. Aku sangat tak percaya marisa akan melakukan itu padaku."

"tidak mungkin marisa melakukan itu padamu, marisa sangat mencintaimu derian" ucapku dengan intonasi yang meninggi. Entah apa yang ku lakukan, kenapa aku harus membela marisa?

"sudahlah rin kamu tak usah membelanya lagi dia sudah menyakiti kamu dia tidak punya hati sampai-sampai tega melukai hati saudara kembarnya sendiri."

"tapii---" aku akan membantahnya lagi sebelum dia meneruskan ucapannya kembali.

"sudalah lupakan itu. Sekarang bisakah aku menjadikanmu sebagai kekasih ku." Pipiku bersemu merah sesat dan sekan tersadar kembali ke kenyataan dan aku menatapnya dalam.

"tapi derian mungkin saja kamu merasakan itu karena kamu terlalu kecewa pada marisa lalu kamu beralih memandangku lagi yang sebelumnya kamu merasakan kehilanganku dan kamu berpikir bahwa itu adalah cinta tapi itu bukanlah cinta derian itu hanya perasaan kamu kehilangan seorang teman dan tidak lebih dari itu" ucap sendu.

"tidak marisa, kamu salah. Aku benar-benar mencintaimu. Saat ini, bahkan hanya memegang tanganmu dan menatap matamu saja jantungku berdetak lebih cepat tidak seperti orang pada umumnya" lalu derian mengarahkan salah satu tanganku ke arah dadanya. Aku langsung terdiam dalam sekejap.

Aku merasakannya. Jantung derian berdetak lebih cepat sama seperti jantungku yang berdetak lebih cepat saat di dekatnya.

"kamu merasakannya bukan marina" derian ternyum samar saat melihatku.

"jadi apakah kita bisa mempunyai hubungan itu"

Aku menunduk dan menarik tanganku. Aku memikirkan ini. Memang aku dan derian memiliki perasaan yang sama hanya saja kenapa hatiku masih sakit jika mengingat dia adalah mantan kekasih marisa.

"marina? Kau tak bisa?" ucapnya kecewa saat melihatku seperti itu. Aku menggelakan kepala.

"bukan. Bukan seperti itu, bahkan aku memeiliki perasaan yang sama seperti mu sejak dulu. Tapi kenapa aku merasa ragu mengingat kamu adalah mantan kekasihnya." Ucapku sangat pelan.

"astaga marinaaa!! Bahkan kau memiliki perasaan yang sama" ia memekik senang saat mengetahui aku memilik perasaan yang sama lalu ia menangkup wajahku yang sudah banyak dengan bekas air mata dan ia menatap ku dalam "harus aku buktikan dengan apalagi bahwa aku tak benar-benar mencintainya aku hanya mencintaimu saat ini dan seterusnya marina sayang" dia berkata sungguh-sungguh dan serius. Pipiku terasa memanas saat derian mengatakn itu. Sungguh sebenarnya aku juga senang. Apakah aku harus menerimanya saja?

"ayolah marina haruskah aku membuat kejutan yang sangat romantis dulu agar kau menerimaku" pekiknya senang dengan senyuman yang merekah di wajahnya. Dan aku hanya bisa diam saat dia berkata seperti itu.

"hei! Look at me. I really really love you. I don't know, why this happened. I know i'm very cowardly. We have the same feelings. I know you are still in doubt with me.
I will convince you in various ways. So, will you be my girlfriend marina vance for now and forever?" dia berucap dengan berlutut di depanku. Sungguh aku tak menyangka dia akan seperti ini.

"okey. I will" baiklah itu keputusan ku.

"you seriously. Akhirnyaa......." dia bereteriak senang lalu tiba-tiba dia mendekap ku erat.

Jujur aku sangat senang melihatnya. Aku tak tahu ini akan berjalan dengan mulus atau tidak. Biarkanlah ini berjalan seperti air.

-TAMAT-

Yay tamat. Entah kenapa aku langsung update semua dalam satu hari. oke gak penting.

Ceritanya udah tamat sih tapi ada beberapa masalah marina yang belum selesai bukan -kalau kalian teliti sih-. Jadi a sadness ini adalah cerita pendek seperti yang yang tercantum pada rincian ceritanya. Dan rencananya aku bakal bikin a sadness ini jadi teenfiction nih di wattpad pastinya ceritanya lebih panjang, tapi dengan syarat readers dan votement udah banyak. Jadi masih gak tau kapan aku bakal mulai bikinnya. Jadi, kalau kalian yang udah baca ini dan tertarik tinggalkan jejak disini ✌.

Untuk versi panjangnya bakal ada yang BERUBAH dalam alurnya dan juga ENDING BAKAL BEDAA!!!

So, jangan menjadi silent readers yaa!

A SadnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang