Park Jihoon.
Cowok gila-sinting-miring-mesum yang duduk di depanku itu menatapku lekat-lekat, dengan wajah polos tanpa dosanya dia berkata,
"Hari ini kamu pakai bra warna pink lagi? Emang cuma punya satu aja?"
Gue ngehela nafas berat.
"Lo ngeliatin beha gue lagi? Emang kerjaan lo cuma itu aja?"
Si doi ngangguk-ngangguk. Wajah polosnya ingin sekali kutimpuk dengan sepatu yang penuh teletong kucing. Tapi sayang, kan ganteng.
"Habisnya kamu selalu pakai warna pink, modelnya sama pula."
"Emang kelihatan ya?"
"Enggak sih."
"Nah! Terus kenapa bilang gitu ke gue, ogeb!" Teriak gue frustasi, seisi kelas langsung heboh natap gue.
"Kalau gitu maaf deh."
Jihoon nunduk. Njir jadi gue yang kelihatan jahat kan. Emang paling bisa ya si tai, gua jadi merasa bersalah deh bentak-bentak dia.
Someone call the doctor nan pujabgo malhaejwoo....
Jam istirahat. Jangan tanya kenapa bel sekolah gue pakai lagu ekso, katanya sih kepala sekolah disini itu Ekso El gitu deh.
"Mau makan gak lo?" Tanya gue ke Jihoon yang dari tadi cuman diam.
Apa iya dia marah karena gue bentak tadi pagi? Lagian kan itu juga salah dia. Tapi gue nggak tegaan orangnya.
"Nggak laper." Katanya masih nggak mau ngangkat muka.
Gue narik kursi, duduk di sebelahnya.
"Marah sama gue ya?"
Dia geleng-geleng. Kenapa imut banget jadi orang astaga...
"Yaudah, gue ke kantin dulu."
Tangan gue di tahan. Jihoon bangkit dan narik tangan gue keluar kelas.
Gue nggak banyak bacot, biar deh sesuka dia gue mau dibawa kemana, ke plaminan aja mau kok.
Di koridor pada heboh deh fans si bantet ini.
"Wah! Kak Jihoon!"
"Jihoon oppa!!
"Ya Allah gusti! Ganteng banget kangmas Jihoon!"
"Itu itu! Kak Jihoon kenapa bawa-bawa kain pel?"
Faq? Gue dikata kain pel?
Okedeh, kalo disandingin sama Jihoon mah gue juga kelihatan kayak upil. Si doi ganteng, putih, pemes, kiyowo, meskipun agak bantet sih, nah gue? Pernah lihat patung macan koramil Cisewu? Gue cuma tanya kok.
Jihoon terus jalan dan naik sampai ke lantai tiga, dia berhenti di depan ruang klub dance, buka pintu dengan kunci yang diambil dari saku seragamnya. Kenapa dia bisa punya? Karena dia punya.
Dia itu ketua klub dance ya, plis deh.
Dia narik gue masuk, ngunci pintunya rapet-rapet.
"Mau ngapain? Mesumin gue?" Canda gue terkikik geli.
Jihoon natap gue serius.
"Nggak kok, cuma mastiin kamu pakai bra warna pink apa enggak."
"Hah?"
Gue jalan mundur waktu dia makin deket. Sampai punggung gue nyentuh cermin besar di ruangan dance ini.
"Hoon, lo nggak-"
"Oh?"
"Hoon, please-"
"Aku benar, ini pink, lucu banget."
"Hoon, kenapa buka baju gue?"
"Kan aku cuma mau lihat kamu beneran pakai bra warna pink atau enggak."
"Tapi nggak gini juga! Astaga!"
"Karena aku udah lihat, boleh lihat dalamnya juga nggak?"
"Apa?!"
"Kenyal juga ya."
"Park Jihoon!"
END
INI UNFAEDAH SEKALI. JANGAN CONTOH JIHUN YA MANTEMAN :")
KAMU SEDANG MEMBACA
[17+] ONESHOOT/FICLET ADDICT
AcakKumpulan cerita pendek antara kamu dan oppa-oppa Koriyah. Cast terserah author, bisa request asal jangan request BangPD atau sejenisnya ya. Bahasa baku/non-baku tergantung isi cerita. 🚫WARNING 17+ ON SOME CHAPTER!!!🚫