Chapter One : Pretend Relationship?

1.6K 121 31
                                    

"Halo."

"Ah iya Pak. Saya sedang dalam perjalanan, kira-kira siang nanti saya baru sampai di sekolah."

"Ya? Hmm, mungkin saya punya cukup banyak waktu kali ini Pak."

"Baik. Nanti setelah sampai di sekolah, saya akan langsung menemui Bapak."

"Baik Pak, terima kasih."

Sambungan telepon itu terputus. Jungkook menghela napasnya pelan, dibukanya kembali sebuah kertas yang sengaja ia lipat kecil di sakunya beberapa saat yang lalu. Pamflet sederhana tentang perayaan hari jadi sekolah yang dikirim oleh gurunya semasa SMA di Doldam High School.

Dalam pamflet itu tertulis bahwa alumni yang cukup berhasil saat ini diminta untuk datang dan memberikan motivasi serta berbagi pengalaman pada siswa Doldam High School yang masih menimba ilmu. Dan nama Jungkook tertulis di sana sebagai satu-satunya narasumber yang akan diminta mengisi sesi talkshow nanti.

Lelaki itu mengalihkan pandangannya ke arah jendela kereta api yang akan membawanya ke Busan. Hamparan sawah terlihat menghijau keemasan ditimpa sinar fajar yang mulai terbit. Burung-burung kecil juga beterbangan, menambah suasana asri pagi itu.

Jungkook mengalihkan pandangannya ke arah jam yang melingkar di lengan kanannya. Sebentar lagi kereta yang ia tumpangi akan sampai di Busan, kota kenangan yang sangat spesial baginya. Ia berharap, semoga kembalinya ia ke kota itu bisa bertemu dengan seseorang yang ia tunggu selama ini.

××××

Pukul 11 menjelang siang lelaki itu sampai di depan sekolahnya dulu. Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih setengah jam dari stasiun kereta, akhirnya ia bisa melihat kembali sekolahnya. Bangunannya sudah cukup banyak yang berubah, pasti satu dekade ini pengurus sekolah memperbaikinya sedemikian rupa.

Sepuluh tahun yang lalu, Doldam High School belum seluas ini. Ia ingat betul bahwa dulu jumlah siswa keseluruhan tidak mencapai 200 orang. Ruang kelasnya dulu tidak sebanyak sekarang. Dan yang paling terlihat mencolok, kini sekolah itu sudah dilengkapi dengan berbagai lapangan olahraga seperti lapangan basket, lapangan futsal, lapangan sepak bola, lapangan tenis, bahkan lapangan umum pun juga ada.

Jungkook berdecak kagum pada keadaan sekolahnya saat ini. Ia melangkah pelan sambil mengamati setiap sisi sekolah yang sudah banyak berubah. Sesekali ia tersenyum kecil saat mengingat sudut-sudut sekolah yang menjadi saksi bisu kenangannya saat masa SMA dulu.

"Busan dan seluruh isinya sudah mengalami perkembangan yang cukup bagus sekarang," gumamnya pelan.

Kaki jenjangnya melangkah ke arah ruang guru, menemui Pak Namjoon yang sudah sejak dua hari yang lalu menerornya untuk datang. Ia mengetuk pintu itu pelan, lalu nampak sosok gurunya yang cukup nyentrik. Pak Namjoon dengan senyuman lebar yang khas sudah berdiri di depannya.

Ternyata ada satu yang tidak mengalami perkembangan yang bagus bahkan setelah 10 tahun berlalu.

Jungkook menggelengkan kepalanya pelan, berusaha mengenyahkan pikiran-pikirannya tentang penampilan nyentrik Pak Namjoon yang masih tetap sama seperti 10 tahun yang lalu.

"Apa kabar Pak?" sapanya ramah.

"Woah.. Jeon Jungkook, akhirnya kau datang juga."

Jungkook hanya membalasnya dengan sebuah senyuman singkat. Ia digiring Pak Namjoon untuk masuk ke ruang guru yang saat ini cukup sepi karena memang jam pelajaran masih berlangsung. Ruangan itu juga berubah 180 derajat, meja dan kursi yang bertambah hampir dua kali lipat.

Mereka masuk ke ruangan khusus pertemuan yang ada di sudut ruang guru. "Duduklah, eum ngomong-ngomong kau mau minum apa?"

"Eh, tidak usah repot-repot Pak. Saya kebetulan sudah makan tadi dalam perjalanan ke sini," tolak Jungkook halus.

My Pretend Girlfriend (Yukook) - Mini Series (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang