Baby OR Money

-

‘’hoeekkk’’
tiba tiba terdengar suara bayi itu menangis .aku langsung berlari ke kamar para bayi ,mereka sudah terbangun dari tidur leLap nya . sepertinya mereka belum dimandikan dari pagi , lebih baik aku segera memandikanya .

bayi bayi yang kurawat ini berumur sekitar 1 tahun ,yang satu perempuan yang satu laki –laki namanya Jennifer dan Michael .entah sudah berapa banyak babby sitter yang dipecat karna mengurus bayi kembar ini . tetapi semenjak kedatangan ku bayi bayi ini tidak pernah nangis dengan kencang , mungkin aku suadah ditakdirkan antuk mengurus mereka 

Kuajak bayi-bayi ini bermain di taman . di rumah yang super luas ini terdiri dari 8 kamar , ruang keluarga , ruang tamu , dapur , ruang senam , taman ,kolam renang,juga bagasi mobil yang sebesar lanpangan untuk menyimpan koleksi mobil milik nyonya Adelia dan suaminya . benar benar orang berduit yang memiliki rumah yang besar ini , waktu pertama kali datang ke rumah ini aku hampir pingsan karna saking luasnya rumah ini , seandainya aku memiliki rumah ini akan kusewa prajurit antuk menjaga rumah ini ,dan kujadikan istana .

mungkin khayalanku terlalu tinggi tapi tidak apalah bermimpi setinggi mungkin kata guru ku bermimpilah stinggi tingginya .

‘’permisi mba’’ kata seorang tukang pos yang berada di luar pagar saat aku sedang duduk ditaman bersama bayi-bayi ini.

‘’iya pak ada apa?’’

‘’ dari tadi saya sudah menekan bell rumah ini tetapi tidak ada satupun orang yang keluar ‘’

‘’oh,maaf pak saya tidak mendengarnya’’

‘’iya, tidak apa apa mba, ini ada paket untuk Justin Bieber’’

‘’oh iya pak ,sini biar saya yang menandatanganinya’’

‘’iya ,makasih ya mba , saya pergi dulu ‘’

Setelah tukang pos itu pergi ,kulihat justin sedang memotong rumput di belakang taman . lalu aku segera menghampirinya 

‘’Tuan Mas ,ini ada paket untuk Tuan mas ‘’ ucapku dengan gugup

‘’oh itu, buat kamu aja paketnya’’ Jawab justin dengan datarnya

‘’tapi ini kan punya Tuan Mas ,bukan punya saya’’

‘’gapapa aku sudah banyak yang seperti itu , yang ini buat kamu saja ‘’

‘’tapi...’’

"Udah ...ambil aja,aku mau mandi dulu"