Forks

20 2 2
                                    

Sore ini, keempatnya terlihat sedang menunggu pesawat yang akan membawa mereka menuju Forks. Karissa sudah menelpon Ashley kalau mereka akan sampai besok, dan Karissa membawa 3 temannya.

Ashley tentu senang sekali karena itu tandanya dia tidak akan kesepian lagi dirumahnya.

Jiji menyalakan Mp3 miliknya dan mendengarkan music disana sambil menunggu. Minji sibuk membaca buku, Karissa sibuk dengan mengirim e-mail agar menenangkan Ashley, dan Hyena sibuk membaca artikel tentang Forks. Tak lama, pesawat untuk menuju Forks sudah tiba dan keempatnya langsung bersiap-siap.

Jiji melihat sekitarnya dan melihat segerombolan pria muda yang mengambili foto dirinya dan teman-temannya. Bahkan, Jiji tidak sengaja lewat dan melihat seorang pria tampan dengan tubuh proporsional memotret pantatnya. Sialan. Jiji langsung saja kabur karena tidak berani lagi melihat orang yang memfotonya tadi.

Jiji terlihat sangat menikmati music di Mp3 player miliknya. Matanya sesekali melirik ke luar jendela pesawat ini. Oke, memang tidak hujan apalagi gerimis, tapi awannya begitu gelap. Dan jujur, Jiji agak takut. Jarang sekali mereka naik pesawat ketika malam gelap seolah akan mendung ini.

Jiji menatap awan itu, dan entahlah, mungkin matanya tidak sengaja melihat, tetapi di kejauhan, ada Guntur kecil hngga memperlihatkan awan berbentuk kepala serigala.

Jiji mengucek matanya, mungkin ada yang salah. Dan awan itu hilang ketika dia sudah selesai mengucek matanya. Seseorang menepuk bahunya dan Jiji melihat kesamping dan melepaskan earphone miliknya dan mematikan MP3 player miliknya.

"Kau kenapa Ji?" tanya Minji yang duduk bersamanya. Jiji hanya menggeleng pelan.

"Tidak, sepertinya aku hanya mengantuk." Ucap Jiji. Minji tersenyum.

"Tidurlah. Kita akan sampai di Forks besok. Aku harap kau tidak takut mendung, hujan, dan saljunya disana." Ucap Minji yang mengenakan masker mata dan mulai tidur. Jiji juga mengenakan masker matanya dan mulai tidur. Melupakan apa yang baru saja dia lihat.

Sesampainya di tempat tujuan Keempatnya sedang berdiskusi untuk menuju pusat kota kecil Forks dan menuju rumah Ashley yang agak menjauh dari kota. Mungkin lebih bisa disebut sedikit naik menuju gunung yang tertutupi awan dan dilingkupi hutan serta tak bisa ditembus matahari.

Setelah berdiskusi dengan supir taksi, keempatnya mendapatkan taksi yang cukup besar. Setelah memasukkan koper ke dalam bagasi, keempatnya langsung saja menuju Forks.

Karissa tadi agak lama berdebat karena harga yang anehnya lebih tinggi dari biasanya.

Karissa ada di samping supir taksi, Jiji, Hyena dan Minji ada di bangku belakang.

Selama perjalanan, Jiji akui kota ini terlihat tenang sekali. Udara cukup dingin, mendung, beberapa kali Jiji melihat kabut yang agak tebal yang harus dilewati.

"Kalian darimana?" tanya Supir taksi itu.

"Kami dari Seoul, Korea Selatan." Jawab Karissa . Supir taksi itu tersenyum.

"Jauh sekali. Sebelumnya, selamat datang di Forks. Oh iya, kalian kenapa ingin kesini?" tanya supir itu. Karissa tersenyum.

"Kami ingin berlibur disini dan menikmati suasana Forks. Kami juga ingin menemani sepupuku disini." Ucap Karissa yang menjawab pertanyaan si supir taksi. Supir itu mengangguk.

Jiji menatap keluar jendela. Dia merasa sedikit aneh. Kenapa kota ini sepi sekali? Oke, tidak terlalu sepi karena beberapa kali ada kendaraan yang berlalu lalang dan beberapa kali melihat ada orang-orang yang keluar dari mini market dan langsung secepatnya pergi.

Jujur, agak sedikit mengerikan memang. Seolah, kalau mereka tetap diluar, mereka akan dalam marabahaya. Sial, Jiji merasa agak takut saat ini. Apakah Hyena dan Minji juga mengalami hal yang sama seperti Jiji?

The Wolf Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang