that sound

13 3 0
                                    

"Jiji? Kenapa duduk didalam lagi? bukankah kita akan minum teh dibelakang?" tanya Hyena yang membawa cemilan. Sedangkan Minji membawa cemilan. Karissa dan Ashley terlihat berdampingan.

"A..aku..aku.." Jawab Jiji dengan suara yang gemetar ketakutan.

AAAAAUUUUUUUUUUUUUUUUUUU…..~!

Ucapan Jiji terpotong ketika mereka mendengar lolongan serigala yang nyaring sekali. Bulu kuduk mereka berdiri dan sinar bulan langsung berubah menjadi begitu terang.

"Waw.." bisik Minji yang menatap bulan yang bersinar begitu indah malam itu. Takjub. Iya, takjub sekali. Minji belum pernah melihat cahaya bulan seindah dan seterang itu.

Ashley terlihat bergetar. Air matanya mengalir deras. Ashley berjalan menjauh sedikit dari Karissa.

"Hiks…itu..hiks..tutup..hiks…" Ashley menangis dengan tubuhnya gemetar. Karissa sedikit cemas melihat Ashley.

"Ashley, kau ke-"

AAAAAAAAAUUUUUUUUUUUU….!

"TUTUP SEMUANYA! JANGAN SAMPAI SINAR BULAN MASUK KE RUMAH INI! MATIKAN LAMPU DILANTAI 1 INI, CEPAT!" pekik Ashley lalu berlari ke lantai atas untuk mengunci semua jendela dan pintu. Semuanya kalang kabut menutup jendela dan menutupinya lagi dengan tirai.

Jiji terlihat sangat takut. 'Sebenarnya ada apa ini?'batin Jiji

Setelah mengunci semua pintu dan menutup jendela, semuanya berlari ke lantai dua untuk melihat Ashley.

Semuanya kaget karena melihat jendela sudah tertutup sempurna. Lampu juga dimatikan dan hanya lampu-lampu kecil yang dinyalakan. Itupun hanya beberapa.

"H..hyena .. aku takut .." Jiji gemetar takut dan menggenggam tangan Hyena. Hyena diam dan menepuk punggung jiji pelan untuk menenangkan gadis cantik itu.

Ashley terlihat duduk didepan pintu salah satu ruangan sambil memeluk lututnya.

"Ashley, sebenarnya kau kenapa? Untuk apa kita melakukan semua ini?" tanya Karissa. Terlihat Ashley masih bergetar.

"Mereka..para serigala..hiks..akan membunuh dan menghancurkan wajah..hiks.." Ashley menyembunyikan wajahnya ketakutan.

Semuanya duduk dilantai itu. Ada sedikit rasa menyesal di batin Jiji karena dia harus berlibur di tempat yang menyeramkan.

Tetapi, Jiji sadar. Dia kesini bersama teman-temannya untuk menemani adik sepupu Karissa.

Ada pepatah yang mengatakan, lebih baik berjalan di tempat gelap dan menakutkan bersama teman baikmu. Daripada berjalan di tempat terang tapi tanpa temanmu.

Ya, itulah persahabatan.

Cukup lama lolongan srigala itu terus berbunyi. Hingga tak lama, lolongan itu berhasil berhenti. Minji membuka tirai itu perlahan dan melihat sang bulan.

Hilang..

"Hiks..aku mohon..jangan buka..hiks.."

"Minji, aku mohon jangan buka dulu. Ashley, tidurlah." Ucap Karissa dan mengantar Ashley ke kamarnya.

Pagi ini tetap seperti biasa di Forks. Dingin, penuh kabut, dan mendung. Seolah, Fork tidak terlahir untuk selalu mendapatkan sinar sang mentari.

Minji terlihat sedang memasak sarapan pagi ini. Ashley demam karena ketakutan semalam.

"Hei, pagi Minji." Sapa sebuah suara. Minji berbalik dan menemukan Hyena yang sudah berpakaian rapi. Dengan sweeter rajut yang agak tebal dan jaket yang tidak terlalu tebal, sebuah syal berwarna senada dengan sweeter tadi, dan bahkan Hyena terlihat membawa kamera SLR miliknya.

The Wolf Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang