Pernikahan tanpa cinta, apakah akan membuat hidup mereka bahagia?
Vanessa Fransisca Zevano atau yang kerap disapa Nessa adalah seorang designer ternama yang dimiliki Indonesia. Karyanya tidak hanya disukai para pribumi, artis mancanegara sekali pun menyukai rancangan yang ia buat. Terdapat beberapa cabang butik yang ia miliki di beberapa kota Indonesia dan juga di beberapa negara seperti Singapura, Amerika Serikat, dan juga Italia.
Anak dari pasangan Frans Gerald Zevano dan Sisca Adara merupakan salah satu desainer berhijab yang berhasil mengharumkan nama bangsa di usianya yang masih sekitar 24 tahun.
Sekarang ia berada di sebuah kafe bersama dengan sahabatnya, Tiara Amalia Putri. Mereka telah menjalin persahabatan sejak kecil hingga terjun ke dunia pekerjaan yang sama. Menjadi seorang designer, namun tidak sesukses karir Vanessa tak membuatnya iri hati. Ia justru turut bahagia atas karir menjulang yang sukses diraih oleh Vanessa.
Mereka berdua sedang menunggu seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah tunangan Tiara, Derian Ferdinan Saputra. Ia bekerja di sebuah perusahaan yang dikelola oleh sahabatnya sebagai sekretaris di perusahaan Abraham Company yang dipimpin langsung oleh seirang yang bernama Reza Vareli Abraham.
30 menit sudah mereka menunggu, namun tak ada tanda-tanda kedatangan Derian di sana. Vanessa mulai jengah untuk menunggu berlama-lama lagi, ia bahkan meninggalkan banyak pekerjaan demi menemani Tiara untuk menemani Derian.
"Ra, tunanganmu jadi datang tidak, sih?" tanya Nessa gusar.
Tiara menganggukkan kepala lalu menyeruput minuman yang telah ia pesan beberapa waktu lalu. "Jadi kok, dia bilang sudah di jalan," jawabnya.
"Kita menunggu sudah hampir tiga puluh menit, Ra."
"Kayaknya macet, Ness."
"Mungkin."
Saat tengah bercengkrama seputar dunia fashion, bel yang terpasang tepat di atas pintu masuk kafe tersebut berbunyi membuat banyak pasang mata yang melihat ke arah sana, termasuk Vanessa dan Tiara.
"Itu ... sudah datang," ujar Tiara sambil menunjuk Derian yang sedang berjalan menghampiri.
"Dia tidak sendiri kayaknya."
"Diamlah, mungkin itu temannya," ungkap Tiara membuat Vanessa bungkam.
Setalah berjalan beberapa langkah, Derian dan juga temannya telah berdiri di depan meja yang ditempati mereka."Assalamualaikum, Sayang. Maaf kamu sudah menunggu lama. Hai, Ness." Sapaan Derian hanya dijawab dengan anggukan kepala oleh Vanessa.
"Iya, Mas. Lagi pula kami tidak menunggu lama," kata Tiara sebelum mempersilakan Derian dan juga temannya duduk.
Sejak memulai ta'aruf, Tiara telah memantapkan hati untuk memanggil Derian dengan sebutan 'Mas' guna membiasakan diri sebelum menjadi istri.Tunggu, perkataan Tiara membuat seorang gadis di sampingnya memutar bola mata dengan malas. Bagaimana mungkin Tiara bisa mengatakan jika mereka tak menunggu lama, mereka bahkan hampir berlumut menunggu kedatangan Derian.
Vanessa menghela napas. "Gak lama? Ra, kamu tidak salah ucap, kan?" Tiara menggelengkan kepala guna menjawab pertanyaan yang diajukan Vanessa.
Sebagai seorang lelaki yang bertanggung jawab, Derian kembali membuka suara agar Vanessa tak menampakkan wajah cemberutnya di saat seperti ini.
"Tadi aku sudah meminta maaf lho, Ness," ucap Derian.
"Tadi kamu minta maaf dengan Tiara bukan Nessa," ucap Vanessa ketus membuat
Derian mendengus kesal.Lagi pula tadi ia telah meminta maaf walaupun ia hanya menyebut nama Tiara saja. Ah, mungkin Vanessa tengah datang bulan karena ia menjadi lebih ketus dari biasanya hari ini.
"Iya ... iya. Nessa, aku minta maaf karena kamu sudah menunggu lama."
"Iya," ucap Nessa singkat.
Hening.Tak ada suara yang tercipta dari meja yang mereka tempati. Ralat, hanya ada suara adu napas yang mereka keluarkan. Mereka larut dalam pikiran masing-masing hingga Tiara memutuskan untuk memecah keheningan. Namun sebelum itu, ia berdeham sejenak untuk mengurangi keadaan canggung yang tercipta di antara mereka berempat.
"Mas, pria yang datang bersama kamu siapa?" tanya Tiara pada Derian membuat calon suaminya itu beralih untuk menatap netranya.
"Oiya, lupa. Perkenalkan, ini Reza Vareli Abraham. Sahabat sekaligus bos aku di tempat kerja."
"Za, perkenalkan ini Tiara, tunanganku. Dan yang di sebelahnya bernama Vanessa, sahabat Tiara tentunya."
Derian memperkenalkan sahabatnya, kepada tunangan dan juga Vanessa, sahabat kecil dari Tiara. Begitu pun sebaliknya. Aksi saling mengenal pun tak dapat terelakkan. Mereka memperkenalkan diri masing-masing agar bisa akrab tanpa butuh waktu yang lama.
"Tiara."
"Reza."
Kini giliran Vanessa yang harus memperkenalkan diri pada Reza yang notabene sahabat dari Derian. Ia sungguh canggung berada di waktu seperti ini. Sebab ia tak ingin mengenal terlalu banyak pria karena masih menyayangi masih lalu yang mengkhianati kepercayaan yang ia beri.
Vanessa menundukkan kepala demi menghindari tatapan dari Reza karena ia takut akan mengalami zina mata. Tanpa mengulurkan tangan, ia menyebutkan namanya hingga membuat Reza menatapnya."Nessa."
MasyaAllah ... dia cantik sekali, bahkan terlihat seperti bidadari.
Pria yang bernama Reza terlihat mengulum senyum saking kagumnya ia pada gadis berhijab yang baru ia temui. Ia menghela napas kemudian turut menyebut namanya, "Reza," lanjutnya.
Tanpa ragu, Vanessa kembali mengangkat kepala dan memerhatikan keadaan kafe yang mulai sepi mungkin karena mereka telah kembali ke kantor untuk melanjutkan pekerjaan setelah jam makan siang berakhir. Tatapannya berhenti dan kedua netra makhluk hidup saling menubruk.
SubhanaAllah, dia sangat tampan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Tanpa Cinta (Sudah terbit)
RomanceSEBAGIAN PART SUDAH DI HAPUS, KARENA PENERBITAN Apakah berada dalam pernikahan tanpa cinta akan membuat hidup mereka bahagia? "Duh, salah. Kenapa juga aku harus kenalin dia ke Mama sebagai pacarku. Mama sakit parah dan ingin kalau aku cepat menikah...