Sekarang adalah resepsi pernikahan Reza dan juga Vanessa. Dengan memakai gaun berwarna pink, ia terlihat begitu menawan disandingkan dengan Reza yang memakai tuxedo berwarna senada dengan gaun yang dipakai oleh Vanessa. Begitu banyak tamu undangan yang datang. Di antaranya adalah teman bisnis orang tua Vanessa dan juga Reza. Karena Reza telah resmi menjadi suami Vanessa, ia memutuskan untuk memanggil Reza dengan sebutan 'Mas' agar terdengar lebih sopan.
Sama seperti setelah akad nikah, sekarang pun banyak yang mengucapkan selamat dan berdoa untuk kebahagian mereka berdua. Bahkan lebih banyak daripada saat akad nikah. Vanessa masih sangat tidak menyangka jika dirinya telah melepas status lajangnya menjadi istri seorang CEO muda.
Resepsi pernikahan keduanya telah selesai beberapa waktu yang lalu. Sekarang mereka berada di dalam sebuah kamar hotel yang telah dipersiapkan khusus untuk mereka berdua. Vanessa mulai melepaskan segala riasan yang menempel pada tubuhnya, namun ia merasa kesusahan untuk menurunkan ritsleting gaun yang masih melekat pada tubuhnya karena tangannya tak sampai.
Ia berniat untuk meminta bantuan pada Reza, namun ia terlambat karena pria yang berstatus sebagai suaminya itu telah memasuki kamar mandi. Dengan susah payah, ia berusaha melepaskannya sendiri. Hingga Reza keluar dari kamar mandi, ia belum juga selesai berkutik dengan ritsleting itu. Karene Reza melihat Vanessa sedang mendumel, ia menghampirinya.
"Kalau tidak bisa, mintalah bantuan padaku. Jangan tinggal diam, karena bagaimana aku bisa tahu kamu butuh bantuan kalau tidak memberitahukannya," kata Reza sembari membantu Vanessa.
Vanessa menghela napas lalu memutar bola matanya dengan malas. "Tadi aku ingin meminta bantuanmu, hanya saja kamu sudah mandi."
"Wajar kalau aku mandi, seharian ini kita ditempeli banyak kuman."
"Setidaknya kamu membantuku sebelum mandi, Mas."
"Tunggu ... tadi kamu memanggilku apa?"
"Ma ... Mas."
"Atas dasar apa kamu memanggilku seperti itu?"
"Rahasia," kata Vanessa lalu menjulurkan lidahnya di akhir kalimat. Ia berlari karena Reza hampir saja menyubit pipinya, aksi kejar-kejaran di antara mereka tak dapat terelakkan. Bukan Vanessa namanya jika ia harus menyerah begitu saja pada tangan pria yang mengejarnya.
Di saat Vanessa sibuk berlari, Reza justru tinggal bergeming sambil memerhatikannya. Tak lama kemudian, Reza menawarkan kesepakatan, jika ia atau Vanessa yang menang, maka akan mendapat sebuah hadiah, yaitu mewujudkan tiga permintaan.
"Dapat apa, ya?" Vanessa menggesekkan jarinya di dagu seperti orang yang sedang berpikir keras. Saat ia masih berpikir, Reza berdecak sambil bersedekap dan menunggu Vanessa yang masih sibuk memikirkan apa yang pantas Reza dapatkan jika berhasil menangkap dirinya.
Terlihat, Reza menyunggingkan senyum penuh kemenangannya sambil bersiap lari untuk mengejar dan menangkap Vanessa. Dalam hati, Vanessa juga mulai berhitung mundur dari angka tiga untuk menghindari kejaran Reza. Sepertinya Dewi Fortuna tidak berpihak pada Vanessa kali ini karena Reza berhasil menangkapnya dan ia mengakui kekalahannya.
Reza menangkap Vanessa dengan cara memeluknya dari belakang hingga berapa lama kemudian ia menyadari posisi mereka terlihat lebih intim sebelum menangkap sang Istri. Ia berdeham untuk mencairkan suasana yang sempat berlangsung canggung.
"Sudah, sekarang kita tidur."
Nessa mengangguk setuju. "Iya, sudah terlalu malam. Mas, kamu tidur di kasur aja, biar aku tidur di sofa," ucap Nessa memberi usul pada pria yang telah berstatus sebagai suaminya itu.
Reza mengernyit karena bingung. Lagi pula, kamar hotel yang mereka tempati disewakan khusus untuk mereka berdua. Bukan hanya untuk salah seorang di antara mereka. Namun, entah kenapa Vanessa memberi usul yang begitu konyol di pikiran Reza.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Tanpa Cinta (Sudah terbit)
RomanceSEBAGIAN PART SUDAH DI HAPUS, KARENA PENERBITAN Apakah berada dalam pernikahan tanpa cinta akan membuat hidup mereka bahagia? "Duh, salah. Kenapa juga aku harus kenalin dia ke Mama sebagai pacarku. Mama sakit parah dan ingin kalau aku cepat menikah...