"Aku serius!", ucapnya dalam keremangan tempat ini.
Aku masih meraba-raba dinding agar tak terjatuh, kegelapan ini hampir membuatku gila dan pastinya saudaraku yang duduk diruang tamu sudah menggila dari tadi.
"Pemadaman bergilir, hanya itu...berhenti berpikir bahwa ini ulah mereka", kataku padanya
Dia melengos, masih kudengar suara pisau lipat yang dia mainkan, "Kau harus berpikir kalau ini ulah mereka. Harus..."
"Kenapa denganmu? Jangan konyol...ayolah...",
Aku sudah hampir mencapai kamar saat kurasakan tikaman dipunggungku, rasa sakit yang menjalar hingga kejari-jariku membuatku gemetaran. Bertumpu pada dinding, kutoleh belakangku, menyentuh luka itu, mengumpulkan suara untuk memanggil saudaraku.
Suara gaduh mulai terdengar disekelilingku, namun tak ada suara darinya, apakah dia juga tertikam sepertiku? Aku sempoyongan melangkah keruang tamu. Sesaat sebelum mencapainya, tubuhku dihempaskan seseorang hingga ke kamar mandi. Tanganku tak sengaja memutar kran air, bunyinya seakan mendesiskan kematianku.
Suara-suara berhenti, mataku mengabur, aku ambruk. Apa yang sebenarnya terjadi, dimana saudaraku? Apakah aku telah mati?
Beri aku jawaban.........
End.
tbc...
YOU ARE READING
PSIKOLOGI NORMAL
Short StoryAKU.. Saat kau berdiri didepan cermin dan melihat kedalam dirimu sendiri, apa yang kau lihat? AKU.. Saat aku memasuki rumah itu dan melihatnya, apa yang kuharapkan? Stafa atau Alka? Siapakah yang berperan seb...