14

292 18 11
                                        

✖✖✖

kalian penasaran gimana ekspresi ivan ngelihat mata kira sembab?

wew dia langsung nanya-nanya gitu terus bolak-balik ngelus pipi kira pelan gitu plus nyubit-nyubit pipi kira.

BOYFRIEND MATERIAL BANGET GA SIH UGH (づ ̄ ³ ̄)づ

"lo cerita ngapa ke gue. gimana lo ngelawan tuh ibu-ibu tadi? ceritaa lahh dekk." kata ivan, terus memaksa kira untuk bercerita.

kira lagi makan nugget. dia pengen cerita tapi mulutnya penuh nugget. waktu dia mau cerita, tiba-tiba dia keselek.

"UHUKK"

"eh eh eh minum ini dulu aduhh lo mah minum minum minum dulu woii tar lo mati dekk." kata ivan sambil memberi kira orange juice.

selagi kira minum, ivan sesekali menepuk-nepuk punggung kira pelan.

GUE SIH JADI KEPENGEN KESELEK DI DEPAN IVAN NIH UGH (ง ° ͜ ʖ °)ง

"aduh, makasih ya bang. lo baik banget." kata kira ke ivan.

"namanya juga lo itu adek gue. gapapalah." kata ivan.

"jadi, gimana? udah kuat mau cerita?" kata ivan ke kira.

kira ga ngerespon. dia lagi melamun. bukan melamun juga sih. gimana ya, dia lagi fokus ngeliatin orang yang duduk di meja depan mereka.

yakni papanya dan wanita cabe-cabean itu.

ivan keanya ngerti dan tau arah pandangan kira jadi ivan ikutan ngeliat kearah yang sama. dan sekarang ivan tau kenapa.

"masih betah disini dek?" kata ivan.

kira langsung menatap ivan tidak percaya. yang betul saja, selama menatap papanya dia sesekali mengumpat dengan embel-embel "bawa aku pergi dari sini sekarang juga" di khayalannya.

"hah? ayok ayok. udah kenyang kok hehe." kata kira.

kira langsung berdiri. dia baru aja mau jalan duluan, eh tangannya ditahan sama ivan.

kira langsung ngehadap gitu ke arah ivan. kira natap ivan tuh kayak bilang "kenapa?"

"jalannya bareng dong." kata ivan ke kira.

terus, mereka jalan barengan sambil gandengan gitu. kira berusaha gak ngelirik ke arah papanya lagi dan berusaha buat jalan terus.

✖✖✖


Tuhan selalu punya cara buat gue bahagia, dan ia juga selalu punya cara untuk menghancurkannya.

ketika hidup gue udah berjalan baik tanpa didampingi kedua orang tua gue, tiba-tiba kesedihan itu datang lagi.

ketakutan akan masa lalu itu. kekhawatiran gue akan masa itu.
dan mereka datang lagi, secara perlahan menghancurkan diri gue.

dan, itu sangatlah sakit.

"eh, kalian kemana aja sih dari tadi siang? mana kena hujan lagi. lo lagi van, entar kiki sakit gimana hah?" kata emi, memarahi ivan.

gue sama bang ivan itu tuh naik kereta cuy (`ڼ´)

mana hujan lagi ಥ ڡ ಥ

nikmat sudah, udah demam gue.

"HACCCCIIIIIMMMM"

"TUHKAN IVAN"

"guee lagi"

"KAN UDAH GUE DUGA. KIKI JADI SAKIT GARA-GARA LO."

complex +martinez twins Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang