Chap 8

5.7K 311 19
                                    

Cast: Baekhyun, Chanyeol, others.

Genre: Romance, Drama, Family.

Length: Chaptered

Disclaimer: This story was of my own imagination, not the others and anybody else. EXO belong to SMent, their god, parents, and their own.

Warning: Crack Pair, typo, yaoi, OOC, lil' bit NC-inside (approximately) but many more next chapter.

Summary: Baekhyun adalah seorang fanboy yang mengidolakan shining star-Park Chanyeol like a maniac yang hampir setiap hari berimajinasi 'sex' dengan sang idola. Berharap suatu saat, that dream will be come true. So, what's happen next ? ChanBaek/BaekYeol. Yaoi. Mature subtances inside. DLDR.

~Happy Reading!~

Saat ini Baekhyun sudah ada didalam apartemen milik chanyeol, dia hanya menggunakan pakaian biasa saja yaitu kemeja putih dan celana coklat pendek selutut. Dia datang keapartemen Chanyeol dengan menggunakan taksi, awalnya Chanyeol memaksa ingin menjemputnya tapi dia tidak segila itu okay, bisa mati dibunuh appanya kalo sampe ketauan. Sebenarnya Baekhyun tidak tahu apa itu kencan?

Tapi Baekhyun tidak pernah membayangkan definisi dari kata 'kencan' tersebut akan nampak seperti sekarang ini. Karena, yah Baekhyun benar-benar belum pernah merasakannya sama sekali. Biasanya jika dilihat didrama-drama picisan yang sering ditonton Sehun, scenenya berlatarkan tempat yang romantis seperti memboking seisi restoran mahal yang cukup luas atau mengajak pasangan kencannya pergi ketempat-tempat yang romantis. Tidak didalam ruang yang terbilang agak 'sempit' seperti apartemen Chanyeol.

Dan, rasanya sedikit aneh karena—Baekhyun berkencan dengan seorang namja. Sesama jenis. Lebih tepatnya 'dikencani' seorang namja yang lain. Kan harusnya, sebagai seorang namja—Baekhyun lah yang mempersiapkan hal-hal romantis. Bukannya malah 'disiapi' hal-hal romantis seperti ini. Ehm, harga dirinya bisa dibilang 'jatuh' sebenarnya, karena yah—Baekhyun merasa seperti yeoja disini.

"Bagaimana?"

"Hh?" Baekhyun tersadar dari lamunannya, karena sedari tadi ia hanya menatap piringnya dan sibuk mengaduk-aduk makanannya membuat ia jadi gelagapan sendiri.

"Tidak enak ya?" tanya Chanyeol sedikit hati-hati. Namun terdengar penuh penekanan.

Baekhyun mendelik, "A-anni, an—"

"Maaf, tapi aku memang tidak terlalu ahli dalam memasak. Aku bahkan lebih sering memesan makanan diluar ketimbang masak sendiri, karena yah—"

Baekhyun menatap Chanyeol dengan penuh perasaan tidak enak, "Kau pasti akan tau kalo melihat seberapa hancurnya dapurku sore ini, Baek."

Tapi, menurut baekhyun masakan Chanyeol not bad sih.

Baekhyun refleks tertawa, entah apa yang membuatnya sebegitu merasa terhibur. Tapi, melihat ekspresi memelas Chanyeol tadi, "Yak! Kenapa kau tertawa seperti itu?" Chanyeol mempoutkan bibirnya sebal. Jengkel juga sih jika ditertawakan, terlebih harga dirinya jatuh—dan Chanyeol itu sangat mencintai harga dirinya yang mahal. Tapi untuk Baekhyun?

"Aduh-aduh, perutku sakit." Baekhyun memegang perutnya sendiri saat merasa perutnya mendadak kram karena tertawa berlebihan. Ia berusaha mengontrol nafasnya yang tersenggal, "Itu akibatnya karena menertawakanku!"

"Ma-maaf, tapi sungguh, menurutku itu lucu."

Chanyeol mengembangkan senyumnya, "Oke, terserah kau saja. Setidaknya kencan kita terasa sedikit menyenangkan, tidak hambar seperti tadi." Baekhyun terpaku, "M-maksudmu?"

Chanyeol menepuk jidatnya sendiri. Aish, ia bodoh sekali. "Oh, Baek, maaf aku tidak bermaksud membuatmu tersinggung atau apa aku hanya—"

Baekhyun menundukkan kepalanya, sambil menyendok sesuap makanannya, "Aku membosankan ya?" Chanyeol mendelik, "Annieyo! Siapa yang bilang kau membosankan?!"

Fanboy  CHANBAEKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang