Chap 10

4.4K 226 10
                                    

Cast: Baekhyun, Chanyeol, others.

Genre: Romance, Drama, Family.

Length: Chaptered

Disclaimer: This story was of my own imagination, not the others and anybody else. EXO belong to SMent, their god, parents, and their own.

Warning: Crack Pair, typo, yaoi, OOC, lil' bit NC-inside (approximately) but many more next chapter.

Summary: Baekhyun adalah seorang fanboy yang mengidolakan shining star-Park Chanyeol like a maniac yang hampir setiap hari berimajinasi 'sex' dengan sang idola. Berharap suatu saat, that dream will be come true. So, what's happen next ? ChanBaek/BaekYeol. Yaoi. Mature subtances inside. DLDR.

~Happy Reading!~

'The number you calling is—' Arggh Chanyeol hendak saja membanting ponselnya ke aspal kalau tidak ingat dirinya masih waras. Ini sudah satu jam ia mengelilingi hampir seluruh gang besar maupun sempit didaerah dekat restoran tersebut—tempatnya dan Baekhyun makan tadi. Ia sendiri tidak habis pikir, kemana anak ini? Apa 'hanya' karena marah dengannya harus sampai acara menghilang segala begitu?

"Baekhyun-ah!" ia berteriak, sedikit keras menyadari ia tengah berada ditempat sepi. Begitu nyaring. Chanyeol sudah cukup lelah, rasanya ingin tidur dan dia tidak cukup sinting juga meninggalkan kekasihnya yang mungkin tersesat mengingat Baekhyun belum pernah sama sekali dalam seumur hidupnya ke Busan. Yah, begitulah menurut cerita yang didengarnya dari Baekhyun sendiri.

"Baek, kau dimana?" gumamnya lirih.

Kringg—Kringg—

Dahinya berkerut mendapati nomor asing yang memanggil tertera dilayar. Ia berpikir sebentar, dengan ragu ia mengangkat panggilan tersebut. "Yeoboseyo?"

"Masih mengingat aku, Park Chanyeol yang tampan?"

"Huh?"

"Ck, payah. Kau bahkan melupakanku sebegitu cepatnya."

Chanyeol memutar otaknya dengan cepat, suara ini seperti, "Jessika?"

Seseorang diseberang sana mengangkat sudut bibirnya, "Syukurlah kau tidak lupa."

Chanyeol memutar matanya bosan, "Ada perlu apa lagi?" slut, tambahnya dalam hati.

"Ouh, aku tidak akan mengganggumu lama-lama kok, tenang saja. Hanya mau memberi informasi saja, kalau kekasih cantikmu itu sedang ada dibersamaku—" kedua mata Chanyeol melebar, "Diantara hidup dan mati."

Untuk kali pertamanya, ia jadi peduli untuk menanggapi celotehan Irene. Ya, benar sekali. "A-apa?"

Sedangkan yang diseberang sana malah tertawa penuh kemenangan, "Terkejut, Chanyeol-ssi?"

Ia tetap bersikukuh pada harga dirinya. Baekhyun sedang disekap, dan ia tahu kalau Jessika itu sama phsyco-nya dengan dirinya, pastinya yeoja itu akan nekad melakukan banyak hal gila—minus jangan sampai membunuh Baekhyun saja. "Kenapa kau melakukan ini?" setelah seperkian dekit ia mengontrol nafas, detak jantung karena terkejut. Ini benar-benar tak terduga.

Yeoja itu mendengus, "Untuk apa? Tentu saja untuk mu Chanyeol sayang, dan balasan karena kau telah mempermalukanku didepan publik saat konferensi pers. Hanya karena anak ingusan seperti kekasihmu itu! Menggelikan, huh, sejak kapan kau jadi melankolis begini, hm? Tidak seperti Park Chanyeol arogan yang biasa ku kenal."

"Tutup mulutmu, jalang!" jawabnya setengah menggeram.

"Ouh, kalau kau mengataiku seperti itu aku tidak masalah. Setidaknya hargaku lebih mahal daripada kekasihmu yang siap kau lecehkan kapan saja."

Fanboy  CHANBAEKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang