Kotak Hadiah

91 2 0
                                    

"Aku hanya ingin melihat wanita itu, sudah lama aku tidak melihatnya, Marco" jawab pria itu sambil tersenyum tampan

Sopir tersebut bisa melihat senyum yang sudah lama hilang dari wajah tuannya tersebut dari kaca spion.

"Baiklah Tuan Zein"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Tok..tok..tok

"Masuk", ucap Zein

"Ada apa tuan, apakah ada yang anda perlukan?"

"Marco, sudah kau kirim hadiahnya?" 

"Sudah tuan"

"Baiklah, kau boleh keluar" ada senyuman manis yang terukir di bibirnya


Di sisi lain...


"Ah lelah sekali hari ini" Qansa menendang bebatuan  kecil yang ada di jalan menuju rumahnya

Qansa melihat ada kotak besar yang berada di teras rumahnya, lalu ia mengambilnya

"Kaaak, aku pulaang", teriak Qansa sambil membuka pintu rumah

"Mengapa tidak ada jawaban? Ah pasti kakak sedang mandi" batinnya

Ketika ia mau membuka kotak tersebut, muncul kakaknya di balik pintu kamar mandi

"Hei, kau sudah pulang? Aku sudah masakkan makanan kesukaanmu", Meta menyambut adiknya dengan senang

Akhirnya mereka makan bersama, dan berbincang-bincang tentang apa yang terjadi hari ini

"Oh iya kak, apa kau tau ada sebuah kado yang ditinggal di halaman rumah kita?"

"Kado apa? Tidak ada kado apapun tadi",

'Oh kalau begitu siapa ya, tapi ada namaku' Qansa bergumam

"Hmm, apakah ada namamu di kotaknya??", Wajah Meta menjadi serius sekarang

Qansa mengangguk

"Jangan-jangan kau mempunyai secret admirrer??", Goda meta

"Ah siapa peduli, yang penting isinya kan??", Tukas Qansa

Meta menghela nafas panjang,

"haah, kamu ini, kenapa sangat tidak peduli dengan apapun, apa yang sangat kau pedulikan sebenarnyaa Qansaa", omel Meta

"Well, aku hanya peduli dengan perutku",

Qansa beranjak dari tempatnya dan menuju ke tempat kado itu berada

"Kau mengatakan tidak peduli, tapi kenapa tetap kau buka? Apa memang sekarang kau bisa peduli??" Meta tersenyum miring dan menopang wajahnya dengan tangannya

"Kenapa kau banyak bicara sekali, kakakku tersayang??" Qansa memutar bola matanya

Akhirnya ia membuka kotak hadiah itu, disitu terdapat bunga dan disampingnya terdapat banyak cupcake lucu

"Wah wah wah, siapa yang tertarik dengan adikku yang jelek ini??" Meta mengambil sebuah kertas dari kotak tersebut

"Semoga kau suka, Qansa, ZN" meta membacanya

"Wah siapa itu ZN? Apa benar kau yang seperti ini mempunyai  penggemar??" Ejek meta sambil menatap wajah Qansa

"Hah apa yang kau katakan, ah sudah lah, mana suratnya" Qansa mencoba merebut surat itu

Meta menggelengkan kepalanya

"Bukankah kau sering mendapatkan kado misterius ini disetiap tanggal 11 september?", Wajah Meta menjadi serius

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 13, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bitch for The PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang