II

74 14 1
                                    

~ stopping the time , I go back to you

I open this book of memories and I open up your page

And in the book I'm in there , in there with you ~

Jungkook menatap lurus kedepan sudah setengah jam mobil mewahnya terparkir dihalaman mewah rumah nya namun itu tak membuatnya segera turun dan menghangatkan diri dalam rumahnya.

"I miss you , - "

Jungkook membawa tubuhnya memasuki sebuah kamar yang dia desain begitu colourfull beberapa stiker khas anak kecil menempel di hampir semua dinding kamar itu, dan di tengah di sebuah tempat tidur berbentuk karakter kartun kereta yang bisa berbicara - Thomas - disana buah hati nya terlelap - joen jungmin -.

Jungkook membawa kakinya mendekat , mengusap lembut helaian lembut jungmin.

"Appa merindukanmu nak , "

~cupp~

"Good night baby boy " dengan senyum tipis ia melangkah meninggalkan jungmin.

Jungkook mematung , saat melihat tatapan ibunya di depan pintu kamarnya , sedetik kemudian ia menghela nafas.

"Aku lelah eomma , kita bicara besok saja " hampir saja jungkook berlalu , namun suara lembut ibunya menahannya

"Besok siang temui Lee Yeri di restouran langganan kita"

"Mian - aku tidak mau dan lagi besok aku sangat sibuk "

"Kau harus menemuinya Jungkook , kau harus menikah ! eomma tidak sanggup jika harus mengurus jungmin sendirian "

"Aku sudah menikah eomma , dan aku juga tidak pernah menyuruh eomma untuk mengasuh Jungmin"

"Jungkook -

"Selamat malam eomma " jungkook berlalu membuka pintu yang berada tepat dibalik punggung ibunya. Sementara nyonya rumah itu hanya menatap malas dan mendengus kesal.

Why do not you let it go even today

Sepulang dari café tempatnya bekerja , Jimin tidak kembali ke apartement sederhana yang dibelikan Seokjin dan Namjoon untuknya dia memilih menghentikan langkahnya di sebuah bangku taman yang telah tertutup salju. Mata biru nya menatap langit yang masih berhias mendung dan jangan lupakan tubuh mungilnya yang menggigil mencoba menahan dinginnya kota Vancouver namun ditengah keadaannya bibir tebalnya yang mulai membiru mengulas senyum pedih yang begitu tulus dari hatinya yang rapuh.

" Ibu merindukanmu nak , tumbuhlah dengan baik bersama Appa mu dan maafkan Eomma. Eomma berjanji , jika eomma sudah mengumpulkan banyak uang eomma akan menjemputmu nak "

Berbicara seorang diri berharap dingin nya angin mampu membawa pesan itu untuk anaknya.

Flashback

Pagi itu , jimin tengah menimang putra-nya dan Jungkook yang baru saja berumur 2 minggu di Apartement mewah mereka , senyumnya merekah melihat wajah tampan anaknya yang serupa dengan jungkook namun bibir dan matanya serupa dengannya.

"Kau tampan sekali seperti Appa " jari mungil jimin membelai lembutnya pipi bayinya.

Ting ~ tong ~

Jimin beranjak saat telinganya mendengar bunyi bell , dan membukanya.

Terkejut, tentu saja dihadapannya seorang perempuan yang dikenalnya begitu angkuh.

"Tinggalkan Jungkook " Jimin mematung , bahkan suara tangis bayinya tak mampu mengalihkan pandangannya dari sosok dihadapannya.

"Tapi eomma - "

< KOOKMIN > MIRACLE IN DECEMBER *Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang