~ If not Know , then allow me to see you in my drakness ~
-
-
-
-
Jimin tengah menunggu di pintu kedatangan bandara internasional vancouver dengan bomber jacket yang dilengkapi dengan syal abu yang melingkar di leher nya. Hampir setengah jam ia berdiri namun yang ditunggu sama sekali belum menampakkan dirinya.
"Ck ... apa mereka mengalami delay yak " Jimin hendak melangkah menuju pusat informasi , saat sebuah suara bass memanggil namanya lengkap.
"Hyung .... aku menunggumu hampir setangah jam tau " bibir tebal itu merajuk
"Maaf , kau tahu imigrasi kadang begitu menyebalkan " Seokjin memeluk pundak sempit jimin meninggalkan namjoon dengan troli yang berisi koper - koper mereka.
jimin menggangguk membenarkan , kemudian membantu Namjoon memasukkan koper - koper kedalam bagasi mobil.
Jimin mengemudikan mobil mereka perlahan menuju apartement yang kedua pasangan itu tinggali ,
"Oh ... Hyung bagaimana Seoul " Jimin bertanya memecah keheningan dalam mobil itu.
"Bagus , semua nya berubah setelah 2 tahun kami tak kesana , kenapa kau merindukan Seoul " namjoon menjawab , namun matanya tidak lepas dari tablet yang dipegangnya.
"Sedikit ... aku rindu suasana dan jajangmyeonnya " Jimin tersenyum saat mengatakan itu , namun tanpa ia sadari Seokjin menatap lembut pria mungil disampingnya itu kemudian mengalihkan pandangannya pada Namjoon yang kini juga memandangnya.
"Jimin , kami bertemu dengan CEO star Hotel , kau tau dia ternyata juga CEO dari Joen Crop perusahaan properti terbesar di Korea Selatan dan Juga di Canada " Jimin menggangguk mendengar celotehan Seokjin disampingnya.
tak mendapati respon yang diinginkan , seokjin berdeham singkat
"Dia masih muda dan tampan , iya kan Joon " Seokjin kembali melanjutkan celotehannya namun kali ini ia meminta pendapan sang suami.
"Benar , sangat tampan. aku heran pria muda tampan dan kaya sepertinya masih betah sendiri " namjoon berucap kali ini , sementara seokjin menggangguk membenarkan dengan semangat.
"Mungkin dia belum menemukan seseorang yang cocok hyung " kali ini Jimin mencoba menanggapi.
"Mungkin saja , tapi mungkin juga jika dia belum bisa move on dari istri nya " Jimin menghela nafas kasar mendengar perkataan Seokjin.
"kau kenapa Jim " ternyata hal itu tidak luput dari pandangan Namjoon yang duduk dibangku belakang
"Tidak hyung , tidak apa - apa hanya saja kenapa kita membahas masalah orang lain "
setelah nya ketiga pria didalam mobil itu terdia.
--0o0--
Jungkook tengah asik dengan beberapa proposal dihadapannya , sebelum bunyi pintu yang terbuka dengan kasar itu membuyarkan konsentrasinya.
Dilihatnya Hoseok yang datang dengan Jungmin di gendongannya.
"Hyung ... kenapa mengajak Jungmin aku sedang sibuk " jungkook menghela nafasnya kasar sebelum mengambil Jungmin dari gendongan kakak sepupunya.
"Aku menjemputnya ditempat penitipan anak , dan dia merengek meminta bertemu denganmu.
Jungkook menatap anak semata wayangnya , mata sipit sang anak membuatnya teringat Jimin. Jungkok mengulas senyum tipis kemudian mencium pipi gembul itu membuat Jungmin tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
< KOOKMIN > MIRACLE IN DECEMBER *
Fanfictionkookmin with BTS other members based from EXO - MIRACLE IN DECEMBER maafkan aku yg pengecut ini , yang meninggalkanmu bersama luka dan kecewa tapi percayalah , walau musim berganti hati Dan cinta Ku tak pernah berganti untukmu . tetaplah menunggu w...