V

61 15 7
                                    

-

-

KOOKMIN
-
-
-

~the snow will freeze my heart, but the sun will always make it melt~

Jimin duduk disebuah kursi kayu kecil dibalkon flat kecilnya, Tangan mungil nya mencoba mencari kehangatan dari gelas coklat yang digenggamnya.
Matanya menatap jauh hamparan putih disekitarnya yang akan terus bertambah karena salju yang terus menuruni vancouver.

Hal itu menjadi rutinitas nya disini saat hari libur dimusim salju. Beberapa kali ia mencoba menghela nafas nya kasar , seolah mencoba menghilangkan beban dihatinya.

Hening tercipta sebelum sebuah suara ringtone ponselnya membuyarkan lamunan panjangnya.

"Hoseok hyung .... Ada apa?"

"Mochi ... Aku akan ke canada lagi "

Perkataan hoseok itu membuat senyum terukir dibibir tebal itu.

"Benarkah, pastikan kau punya waktu hyung , kita akan berjalan-jalan"

Hoseok tertawa mendengar nada antusias dari jimin

"Tapi jim , jungkook juga akan berada disana bersama ku " hening setelahnya tak ada kata yang diucapkan jimin , namun beberapa detik kemudian jimin berucap

"Bisakah kau juga membawa anak ku bersama kalian hyung - aku ingin melihatnya"

Hoseok tanpa sadar mengganggu namun kemudian ia menjawab

"Baiklah , akan ku buat jungkook mengajak jungmin juga "

"Terima kasih hyung "

"Itu bukan masalah jim , baiklah aku harus bersiap sekarang sebelum besok jungkook menguburku hidup hidup" sontak ucapan hoseok itu menimbulkan tawa dari bibir jimin sebelum keduanya memutuskan line telepon.

Jungkook menatap sebal kakak sepupunya itu yang tengah tertawa dengan ponsel yang menempel di telinganya , lebih sbal lagi saat ia mendengar nama jimin disebutkan beberapa kali.

"Bagus sekali , ternyata kau menelepone istriku tanpa sepengetahuan ku hyung "

"Ck .... berlebihan sekali " Hoseok berdecak , saat mendengar perkataan Jungkook yang sangat berlebihan menurutnya itu.

-

-

Jungkook menggendong Jungmin sementara tangan kirinya mendorong troli berisi koper - koper mereka , sesekali ia terkekeh saat mendengar celotehan sang anak yang masih bingung dengan kesibukan bandara pagi itu.

"Kau sepertinya senang sekali minie-ah ... " pertanyaan jungkook itu dibalas dengungan jungmin yang tampak menyelusupkan wajahnya diantara perpotongan leher jungkook.

"Senang karena akan bertemu eomma hmm ... appa juga senang sekali " Jungkook mengecup pelipis sang anak , kemudian menyerahkan troli itu pada hoseok yang telah menunggunya.

Kurang lebih 23 jam berada di langit , kini ketiganya telah mendarat di vancouver , udara dingin vancouver membuat Jungkook dengan sigap membalut tubuh jungmin dengan mantel -mantel tebal , menghindarkan sang anak dari dinginnya musim dingin negara itu.

"Jungmin baik-baik saja kook " Hoseok menatap jungkook yang sibuk dengan syal dan mantel yang ia kenakan , membiarkan jungmin tertidur di bangku penumpang berbantalkan pahanya sementara hoseok berada dibangku penumpang samping kemudi yang akan membawanya ke hotel miliknya.

"Ya ... dia baik. Dia sama sekali tidak rewel Hyung , aku bingung ini pertama kalinya Jungmin pergi jauh , tapi dia sama sekali tidak menangis."

"Dia kelihatan menikmatii perjalannan pertamanya ini "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 09, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

< KOOKMIN > MIRACLE IN DECEMBER *Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang