CHAPTER 10

36 6 0
                                    

Yang di atas itu sebastian
Mukanya kurang lebih seperti itu.

********★☆*******

setelah semuanya selesai mandi dan bersiap untuk pergi ke sungai yang cukup jauh

Dan sepertinya keberuntungan kenerpa Kyara karna hari ini bisa bebas ke mana saja.

"Ayo Ade.. "Ajak Kyara pada Adelardo yang sedari tadi bermain entah apa itu yang pasti hanya di ketahui oleh dia

"Baik... "Dengan lincah dia memeluk Kyara
Dan melepas pelukan itu

"Jangan hanya berdiam diri di sini, karna aku akan selalu bersamamu, every day I love you Kyara "ucap Adelardo

Deg!

"Hah.., Ade.., apa kamu berbicara itu padaku? "Tanya Kyara

"Iya.., ngapain kamu berdiam diri di sini? "Tanyanya balik

"Ish.., yaudah, mari ke sungai tangkap ikan besar.. "Ucap Kyara

"Baiklah... "Dengan cepat ia langsung menarik Kyara untuk menuju sungai dengan cepat

Kyara hanya bisa pasrah pada tarikan itu

Hari ini Kyara hanya bersama Adelardo saja, tak bersama para copennya itu.

"Ikan.., ikan.. Ikan..."ucap Adelardo setelah mendapat ikan yang cukup besar dengan menggunakan jaring.

Kyara memberi ke dua jempol padanya agar ia senang dan memberi semangat pada Adelardo

Dan setelah berjam-jam mereka bersenang-senang di sungai

"Ade.., ngantuk banget ma... "Keluhnya pada Kyara

"Eh.., ngantuk?, kok gak bilang dari tadi.. Lah..,kok tidur di sini?, jangan.., ayo kita pulang, jangan di sini.. "Ucap Kyara.
Adelardo meletakan kepalanya di pangkuan Kyara.

"Ade... "Ucap Kyara lembut
Dan saat ia melihat Adelardo sudah tertidur.

"Yaudah deh.., mau gimana lagi, dan juga ini memang sudah malam."ucap Kyara pasrah dan memilih untuk mengelus-elus rambut halus milik Adelardo yang berwarna hitam tapi tak pekat itu

Senyum di sertai olehnya

Hanya senyum yang bisa ia tampakan

"I love you too"ucap Kyara dan mencium kening Adelardo

"Hmm... "Guman Adelardo

"Apa kau lihat pangeran.., sekarang aku di sini menatapmu di sana, nan jauh tak tercapai, kau hanya bisa melihatmu di bentukan bintang-bintang di langit, hanya sesaat aku tersenyum hanya untuknya dan untukmu, aku tak akan menyerah, apakah aku akan menyerah hanya karna kau sudah tiada, apakah aku akan menyerah hanya karna itu saja, Adelardo-lah yang membuatku bisa gila, kadang aku berfikir jika Adelardo di sini, maka kau juga di sini, tapi itu tak akan terjadi.
Hey pangeran berengsek, kau itu meninggalku begitu saja, seharusnya kau lebih kuat dulu sebelum kemari, seandainya itu tak terjadi, maka tak akan begini "ucap Kyara yang sudah mengeluarkan air mata yang tak begitu banyak, agar Adelardo tak bangun.

"Seandainya kau masih hidup.
Kau akan sama sepertiku bukan?
Seandainya kau masih hidup.
Aku tak akan sedih dan menangis di sini
Seandainya kau masih hidup.
Aku tak akan dalam mengenaskan
Apa?
Kau hanya mengucapkan janji busuk kan?
Katanya mau melindungiku
Hah..
Dasar penipu besar kau
Padahal aku belum melihat wajahmu.."ucap Kyara melihat Adelardo

Senyum lagi, hanya senyum menyertainya

"Seandainya kau masih hidup, kita akan merawat Adelardo, agar bisa mengembalikan ingatannya "ucap Kyara mengelus-elus rambut Adelardo
"Sungguh.., dunia ini sungguh kejam pada kita berdua.
Kau kehilangan semuanya ingatanmu, dan keluarga
Dan aku hanya kehilangan seseorang yang kucintai.
Aku tak tahu, apa yang terjadi jika aku sepertimu.
Sedih atau bahagia
Terima Kasih, kau mengisi kekosonganku selama ini "ucapku pada Adelardo yang masih tertidur nyenyak

HEAFORS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang