🌼🌼🌼
"Ugh- panas."
Gerutuan tiada henti terlontar dari mulut seorang pemuda manis yang baru saja mendudukkan di pinggir lapangan. Saat ini hari sedang terik, tapi kelasnya tiba-tiba mendapat pergantian jadwal olahraga di siang bolong begini!
"Kenapa Shin-ssaem tidak memberitahu lebih awal sih? Tahu begini kan aku bisa memakai sunblock terlebih dahulu."
Kedua tangannya terulur ke depan wajahnya untuk menghalau terik matahari yang menyorot langsung wajahnya.
Namun tiba-tiba, di depannya menggelap. Pemuda itu mendongakkan wajahnya heran, untuk bertemu tatap dengan pemuda lain bersurai legam yang berdiri kokoh di depannya, menghalau sinar matahari dari pandangannya.
"Apa?!"
Pemuda manis itu berujar sedikit galak, moodnya buruk sekali hari ini. Lain halnya dengan pemuda tinggi yang bediri di depannya, yang justru melontarkan kekehan ringan.
"Jihoon hyung, ikut yuk."
Yang dipanggil Jihoon hanya menatap pemuda lain di hadapannya dengan dahi berkerut sebelum berujar dengan judes, "Nggak ah. Lagi enak."
Sebelah tangannya yang bebas bergerak mengipasi wajahnya sendiri yang berkeringat.
"Udah, ikut aja."
Mengabaikan pekikan kesal sang empunya tangan, pemuda itu membawa Jihoon pergi dari pinggir lapangan."Ih, Jinyoung!!"
🌼🌼🌼
Dan di sinilah mereka sekarang, area belakang sekolah yang sepi. Dengan Jihoon berkacak pinggang dan berdiri di depan Jinyoung yang duduk menopang dagu di depannya.
"Ngapain ke sini sih? Lagi enak di depan juga, adem, ada angin. Lagi pewe tau nggak?!"
Jihoon mengomel sambil memanyunkan bibirnya. Merajuk. Ia kesal.
Jinyoung hanya memasang cengiran melihat Jihoon yang sibuk mengomel kepanasan.
Padahal kalau dilihat-lihat, keadaan area belakang sekolah ini lebih rindang dari pinggir lapangan. Setidaknya, ada tiga pohon besar yang dengan sukarela menghalau sinar matahari yang begitu menyengat kulit.
"Bukannya kebalik, Hyung? Di sini kan lebih adem, banyak pohon."
Jinyoung masih mempertahankan posisinya, menopang dagu sembari menatap tepat ke wajah Jihoon.
Diberi tatapan semacam itu, sontak kedua pipi gembilnya bersemu merah. Efek kepanasan pasca olahraga, ditambah malu.
"N-nggak ih, enakan di depan. Banyak angin."
Memang benar sih, walaupun serindang ini, tapi Jihoon sama sekali tak merasakan ada angin berhembus di sekitarnya."Memang kamu nggak kepanasan apa?"
Merasa kedua kakinya pegal, Jihoon memutuskan untuk duduk di sebelah Jinyoung. Tangannya masih mengipas-ngipas wajahnya yang sudah tidak terlalu berkeringat karena sudah ia seka dengan lengan seragam olah raga.
"Nggak tuh, . . .
. . . buat apa nyari angin kalau liat muka Jihoon hyung aja udah bikin adem?"Dan Jihoon batuk-batuk parah- tersedak ludahnya sendiri.
Sementara Jinyoung tertawa lebar.
🌼🌼🌼
Apaan ini astaga 😭😭😭😭.
Baru pertama post.
Baru pertama bikin fanfic dengan bahasa semi-baku.
Need more appreciation,
Nggak tau ah, vote and comment?
KAMU SEDANG MEMBACA
Highschool 《 Jinyoung, B. × Jihoon, P. 》
FanfictionHanya kisah -coret-kasih-coret- klasik sepasang anak SMA. Wanna One Bae Jinyoung × Park Jihoon ⚠ Boys love / bxb ⚠ ⚠ Drabble / One shot collections ⚠ ⚠ Bahasa kadang baku, kadang semi baku ⚠ Silent readers nuguseyo?