E : Egois

204 26 1
                                    

Selama enam bulan menjalin kasih dengan Jihoon, ditambah dua bulan masa pendekatan, menurut Jinyoung seharusnya sudah cukup baginya untuk dapat memahami banyak hal tentang Jihoon dan seluruh karakter Jihoon. Namun ternyata fakta berkata lain, ada banyak hal dari Jihoon yang luput dari pengetahuannya.

Seperti satu hal ini, yang saat ini, tepat detik ini juga sedang ia alami. Hanya ada satu kata terlintas dalam benaknya ketika melihat Jihoon dalam radius pandangnya, sekitar sepuluh meter di depan.

Egois.

Jihoon adalah orang yang dapat dikatakan egois—bagi Jinyoung. Satu fakta yang baru saja ia temukan hari ini tentang Jihoon.

Dalam jarak pandangnya, beberapa meter di depan Jihoon tertangkap matanya bersama pemuda lain. Jinyoung bukanlah sosok pemuda pencemburu, ia lebih dewasa dari yang orang-orang pikir. Meski Jinyoung tau dengan jelas bahwa pemuda yang sedang bersama Jihoon-nya tidak lain adalah mantan kekasih dari pria manis tersebut. Jinyoung tau segala tentang Jihoon, seluk beluk pertemanannya, keluarganya, termasuk hubungan asmara Jihoon sebelum bersamanya.

Jinyoung tidak mempermasalahkan hal itu, ia tidak melarang Jihoon dekat dengan siapapun, toh sudah tergambar jelas bahwa Donghan sunbae-nim—mantan kekasih Jihoon, bukan saingan yang berarti untuknya, karena perasaan Jihoon yang tertinggal untuk lelaki itu tidak lebih dari sebatas teman.

🌻🌻🌻🌻🌻

Sudah hampir setengah jam berlalu, dan Jinyoung tak kunjung membuka suaranya. Kedua matanya sibuk melirik Jihoon beberapa kali yang asik dengan ramen di depannya, sama sekali tak menyadari tatapan Jinyoung yang rasanya mungkin bisa melubangi tembok baja sekalipun.

Jinyoung menghela napas lelah dengan sedikit keras, bermaksud meraih atensi dari si manis yang duduk di hadapannya. Tak buruk, taktiknya berhasil membuat Jihoon melepaskan kesibukannya dan beralih menatap Jinyoung setelah meletakkan mangkuk ramen di meja makan.

"Ada apa, Jinyoung-ie?"

Jinyoung benar-benar tak habis pikir dengan binar polos yang terpancar pada kedua mata Jihoon, tatapan tanpa dosa yang membuat emosinya seakan menguap entah ke mana hanya dengan satu kedipan mata. Tidak, Jinyoung harus menyelesaikan ini dan menegaskannya.

"Jihoon hyung, kau tau," Pemuda itu sengaja menggantung ucapannya, menunggu respon dari Jihoon dan menebak-nebak apa yang akan pemuda manis itu katakan, "kau ini benar-benar orang yang egois."

Kening Jihoon berkerut bingung, benar-benar tidak mengerti dengan apa yang baru saja Jinyoung ucapkan. Egois?

"Maksudnya?"

"Iya, menurutku kau ini egois," Tangan Jinyoung bergerak meraih segelas mocca yang asapnya masih mengepul, lalu menyesapnya beberapa kali.

"Ingat soal peringatanmu agar aku tidak terlalu dekat dengan Daehwi—yang dulu pernah menjadi teman satu tempat dudukku?"

Jihoon mengangguk tidak yakin menanggapi pertanyaan Jinyoung. Daehwi—sepertinya ia ingat anak itu samar-samar, "ya, lalu?"

"Aku menjaga jarak dengannya sesuai permintaanmu, loh hyung," Jihoon masih belum mendapat poin dari apa yang coba Jinyoung jelaskan kepadanya. Jadi apa inti masalahnya sampai Jinyoung menyinggung tentang Lee Daehwi—Jihoon sudah benar-benar mengingat pemuda itu sekarang—lagi?

"Jadi, apa poinnya, Bae-ya?"

Jinyoung tidak berbohong bahwa sebagian hatinya menjerit senang mendengar Jihoon melontarkan panggilan sayang—yang benar-benar sangat-jarang-sekali ia gunakan untuk memanggilnya. Namun, sekali lagi ia ingat harus menyelesaikan ini dan menegaskannya.

"Ehm—jadi ketika aku sudah memenuhi permintaanmu, kenapa hyung malah bersikap egois?"

"Jinyoung-ie, aku benar-benar tidak mengerti di bagian mana aku menjadi egois terhadapmu, deh."

"Tadi siang aku melihat hyung berbicara dengan Donghan sunbae-nim di depan kelas."

Jihoon mengangguk mengerti. Ia mendapatkan poin dari pembicaraan Jinyoung kali ini, "jadi maksudmu kau cemburu karna aku berbincang dengan Donghan-ie?"

Apa-apaan itu? 'Donghan-ie'?!

Jinyoung rasanya ingin muntah mendengar panggilan seperti itu. Matanya menatap tidak suka ke arah Jihoon, "Tidak, tidak, ini bukan soal cemburu, hyung, tidakkah hyung mengerti?"

Jinyoung menjeda ucapannya dan menghela napas panjang sebelum melanjutkan, "maksudku, hyung egois dalam hal hyung menyuruhku untuk tidak terlalu dekat dengan 'seseorang' sementara Jihoon hyung dengan bebas berbicara dengan mantan kekasihmu,"

Jihoon terkekeh kecil mendengar itu, tangannya bergerak menutupi mulutnya mencegah tawanya meledak saat itu juga.

"Ya ampun, Jinyoung, kalau kau cemburu bilang saja, kenapa sih. Tadi Donghan hanya bertanya beberapa hal sepele tentang apa aku bisa datang ke acara pertunangan Noona-nya. Lagipula, kau tau jelas bagaimana perasaanku pada Donghan-ie. Saat ini kami benar-benar hanya teman, Bae-ya."

Jinyoung menundukkan kepalanya, dan menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. Tak luput dari pandangan Jihoon akan rona kemerakan yang menjalar hingga ke sepasang telinga milik kekasihnya. Ia tak mampu menyembunyikan tawa gemasnya melihat hal itu, mengingat sepanjang ia mengenal Jinyoung, ini adalah kedua kalinya ia melihat Jinyoung memerah—yang pertama adalah ketika Jinyoung menyatakan perasaannya kepada Jihoon, tentu saja.

Jihoon meraih segelas jus strawberry di atas meja dan meminumnya sedikit, "jadi, apa aku masih egois di matamu?"

Jinyoung mendongakkan kepalanya, untuk matanya bersitatap dengan kedua netra Jihoon. Pemuda itu menopang dagunya dengan kedua tangan di atas meja, "Ya, tentu saja."

Seulas senyum terpatri di wajah tampan pemuda itu, "hyung egois sekali karena menguasai hati dan cintaku sedemikian kuatnya."

Jihoon tertawa keras kali ini menanggapi gombalan Jinyoung yang tidak bermutu sekali.

"Tsk, itu tidak nyambung sekali, dasar Jinyoung bodoh."

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

So, gimana chapter kali ini? Tbh, aku gaada ide buat judulnya, jadi yaudah ambil se ada-adanya aja dari kamus yang awalannya huruf E. Nggak mutu banget emang

Ceritanya juga sebenarnya melenceng jauh dari ide awal, tapi ya ga masalah deh ya,

especially di bagian ending, so sorry ga bisa bikin ending yang lebih baik dari itu ;;_;;;

Vote and leave any comments, will you?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 03, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Highschool 《 Jinyoung, B. × Jihoon, P. 》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang