Part 3 (End)

5.7K 350 35
                                    

Sasuke membuka matanya perlahan ketika merasakan cahaya matahari menerpa wajahnya. Ia mengernyit merasakan sakit di sekujur tubuhnya terutama bagian selatannya. Tangannya terangkat melindungi matanya dari bias cahaya matahari yang begitu menyilaukan.

"Hnghh." erangnya tidak nyaman membuat sosok lain di ruangan itu mendatanginya.

"Sasuke, kau sudah sadar?" Naruto tersenyum begitu lebar, ia mengusap wajah istri nya yang tampak lelah dan pucat.

"Hn, di mana mereka?" Tanya Sasuke, suaranya serak karena dehidrasi dan banyak berteriak saat proses kelahiran. Naruto menunjuk box bayi di sudut lain kamar mereka.

"Mereka sedang tidur. Mereka sungguh menawan sepertimu, Sasuke." Sasuke tersenyum dan mengangguk.

"Biarkan saja kalau begitu, aku masih ingin istirahat sedikit lebih lama lagi." Ucap Sasuke lemah di balas anggukan Naruto.

"Istirahatlah, Biar aku yang jaga mereka."

"Hn." Sasuke lalu mulai memejamkan matanya kembali.

"Kau ingin beri mereka nama siapa?" Tanya Naruto membuat Sasuke kembali membuka matanya yang sayu.

"Aku belum melihat mereka, aku tak bisa memberi nama jika tidak melihat mereka."

"Kalau begitu saat kau sudah lebih baik lagi saja ya?"

"Hn." Jawabnya singkat. Sasuke kemudian memejamkan matanya lagi dan tertidur hingga siang hari.

===========NaruSasu===========

Kini kondisinya sudah jadi lebih baik.
Ia duduk perlahan dan menyandar di kepala ranjang beralaskan bantalan empuk di punggungnya, matanya mengedar mencari keberadaan si pirang suaminya.

"Naruto?" Panggil Sasuke. Ia mengambil minum di atas meja lalu meminumnya. Ia melirik dan menemukan box bayinya di sana. Sasuke jadi ingin melihat bayi-bayinya.

Perlahan tapi pasti Sasuke turun dari ranjang, ia sedikit tertatih. Setibanya di box bayinya ia terkejut tak menemukan bayi-bayinya.

"Naruto! Siapapun! Kemana bayi-bayiku?!" Teriak Sasuke, Naruto datang mendobrak pintu.

"Sasuke, ada apa?"

"Kemana bayi-bayiku, Naruto?" Ucap Sasuke dengan nada yang tinggi. Naruto menghela nafas ekspresi wajah paniknya perlahan mengendur. Naruto kemudian mendekat dan mengelus punggung Sasuke. Di depan pintu Sasuke melihat pelayan istana menggendong bayi-bayi mereka yang sudah tertidur.

"Ke mana kau bawa mereka tadi?" Tanya Sasuke kini menurunkan nada suaranya yang tadinya sempat meninggi.

"Bayi kita kehausan jadi aku membawa mereka untuk minum dan berjalan-jalan sebentar tadi, jangan khawatir."

"Apa? Minum? Siapa yang menyusui mereka? Kenapa tidak ijin padaku? Kenapa harus di bawa pergi?" Sasuke menatap marah pada Naruto membuat Naruto meringis takut dengan emosi sosok di depannya. Ibu yang habis melahirkan memang sangat sensitif dan labil. Emosinya masih naik turun.

"Rrrhh itu Sasuke, aku tidak mau mengganggu mu istirahat. Mereka sudah menangis sedari tadi. Jadi bibiku Karin berbaik hati ingin memberikan susu untuk mereka, tapi mereka sudah selesai di susui kok." Ucap Naruto, Sasuke menatap Naruto kemudian mendesah pasrah. Ia sadar tidak bisa menyusui bayi-bayinya.

"Bawa mereka kemari. Aku mau melihat mereka." Sasuke kembali duduk di ranjang dan menyisir anak rambutnya yang melekat di wajahnya karena berkeringat. Ia begitu panik tadi.
Naruto lalu menyuruh pelayan-pelayan istana menidurkan bayi mereka di ranjang. Sasuke tersenyum tipis. Ia memperhatikan satu persatu wajah mereka. Semuanya punya garis di wajah mereka seperti Naruto. Telinga dan ekor mereka juga berbulu seperti milik Naruto. Selebihnya fisik mereka elf sepertinya tubuh yang putih bersih, dan begitu menawan.

Demon King's LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang