14

1K 68 0
                                    

*baca part sebelumnya

•sujeong POV•

"Yobosseyo?hiks..taehyungah..hiks.."
"Yobosseyo..Sujeongah,hei
..ada apa?kenapa kau menangis,huh?"tanya taehyung dengan lembut di sebrang sana dengan nada sangat khawatir
" taehyung..hiks..bisakah kau kemari?aku membutuhkan mu taehyungah..hiks"
"Baiklah tunggu aku,aku segera"ucapnya kemudian mematikan sambungan tersebut

Sujeong benar benar membutuhkan taehyung disamping nya saat ini.
Bahkan sujeong tak punya kekuatan untuk sekedar bangun dari duduknya yang masih berada di depan pintu
Ia sangat lemas.

Ia merasa beginilah takdir keluarga mereka,hancur begitu saja
Melihat tidak ada kerukunan antar anggota di dalamnya

Sujeong ingin keluarganya yang dulu,dimana ibu dan ayahnya saling mencintai,oppanya yang dulu banyak bicara,ayahnya yang selalu mengajak mereka setiap bulan untuk pergi jalan jalan,mendapatkan banyak cinta dari keluarganya membuat ia selalu hangat didalam keluarga tersebut.
tetapi sekarang semua telah berubah.

Bagaikan petir yang tiba tiba saja menyambar sebuah kaca,mengancurkannya secara berkeping keping hingga tak dapat disatukan kembali.
Dan Satu satu nya cara adalah membuang pecahan kaca tersebut dan mengantinya dengan sebuah kaca yang baru.

Tidak,menurut sujeong itu menakutkan.
Ia tidak ingin ada sosok pengganti di dalam keluarganya itu.

Jika ia bisa membeli waktu,ia akan membeli waktu seberapapun mahalnya agar keluarganya bisa utuh seperti dulu.

*okay maafkan diriku yang sok bijak dan ngawur ini*abaikan*

Ia tak dapat menghentikan tangisnya
Bahkan ia menangis sesegukan.
Setelah Melihat oppanya yang baru saja meledakkan amarahnya di depan appanya serta pengakuan appanya membuat ia begitu shock

Sujeong meraih ppangteok yang berserakan dilantai dan menggembalikan nya kedalam plastik tersebut dan juga jangan lupakan tteokkbokkinya yang hancur dan berantakan dari tempatnya.

Ia membersihkan semuanya menggunakan wet tissue *tissue basah*
Baru saja sujeong ingin berbagi makanan favorite mereka yaitu ppangteok dan tteokbokki
Tapi gara gara kedatangan appa mereka semuanya menjadi rusak begitu saja.

Dengan bergetar ia pergi mendekati sang ibu
Ia menatap sang ibu yang terbaring pucat di atas kasur tersebut serta infus dan alat bantu pernafasan terpasang pada tubuhnya

"Huh..bahkan di tidur eomma,eomma masih tersenyum" ucapnya lirih

"Wae? Eomma..wae?!" ucap nya kini sedikit berteriak

"Kenapa?..hiks..kenapa kau tidak mau bercerita padaku tentang apa yang terjadi dengan kalian?" ucap nya dengan sesegukkan

"Mau sampai kapan kau katakan tak apa apa,bahkan di depan mataku sendiri aku melihat kalian bertengkar,tapi kau masih mengatakan tak apa..hiks..apa aku belum cukup umur untuk mendengar semuanya?apa hanya oppa saja yang sudah dewasa disini? Jawab aku eomma! Bangun..hiks.."

"Bangunlah eomma,katakan semuanya..hiks..aku akan mendegarkannya sebagai orang dewasa,katakanlah jika semua ini berat mari kita cari jalan yang terbaik untuk semua ini..hiks.." ucapnya sembari menenggelamkan wajahnya di leher sang ibu yang masih tak kunjung untuk bangun,memeluknya erat.
Mencari kenyamanan yang selalu diberikan sang ibu melalui pelukannya hingga ia mengantuk dan lelah dari tangisnya ia pun tak sadar memejamkan matanya dan mulai tertidur

Tak lama dari itu

*cklek*

"Sujeong-"
Lelaki yang tadi ia hubungi telah datang.
Iya,taehyungnya.

Destiny? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang