PANWINKxguanhoon [DANCING FAIRY PARK JI HOON]

DANCING FAIRY PARK JI HOON

Setelah hari itu Guanlin dan jihoon saling bertukar nomor hp dan menjadi semakin akrab. Jihoon yang semakin nyaman ketika mengobrol dengan guanlin dan guanlin yang sudah tidak canggung tapi masih selalu deg degan jika didekat jihoon. Dan dimulai hari itu juga hampir setiap hari mereka berangkat dan pulang sekolah bersama. Tapi ada yang tidak berubah, yaitu guanlin masih belum mengakui perasaannya pada jihoon.
.
.
.
Hari ini hari minggu. Jihoon dan guanlin berencana untuk joging bersama pagi ini. Jihoon keluar rumah dan bertemu guanlin yang sudah menunggunya di persimpangan komplek.
"Lama ya ?" Jihoon merasa tidak enak padah guanlin
"Gak kok, aku juga baru nyampe kak"
Padahal guanlin udah nunggu hampir satu jam karena dia terlalu excited dan memang rumah guanlin tidak terlalu jauh dari persimpangan itu.
"Yaudah yuk" ajak jihoon
"Eh kak hm.. Gimana kalo kita main basket aja ?" Ajak guanlin
"Tapi aku gak terlalu bisa main basket sih" jawab jihoon
"Tenang, nanti sekalian aku ajarin" guanlin benar benar berharap jihoon menyetujuinya
"Oke deh yuk" jihoon akhirnya setuju
Akhirnya rencana joging tergantikan oleh main basket dilapangan dekat taman komplek mereka. Guanlin meminta jihoon menunggunya sebentar untuk membawa bola basket dirumahnya. Setelah guanlin kembali mereka langsung pergi ke lapangan.
.
.
.
Seperti biasanya, lapangan sangat sepi karena semua orang dizaman sekarang hanya sibuk duduk dirumah sambil memainkan ponselnya.
Jihoon dan guanlin mulai pemanasan.
"Oke kak sekarang mau aku ajarin apa dulu? Dribble atau shoot?" kata guanlin
"Sebenernya udah bisa sih kan disekolah juga diajarin. Cuman aku masih susah gitu soal akurasi shoot" jawab jihoon
"Oke aku ajarin" kata guanlin
Guanlin mulai mengajari jihoon
"Oke buka kaki selebar bahu terus pegang bolanya, terus tangannya bentuk sudut 90° udah gitu lempar ke arah ring" guanlin memeragakannya agar jihoon tidak bingung
Jihoon hanya mengangguk lalu mengikuti arahan guanlin.
"Yah gak masuk. Susah tau" keluh jihoon
"Yang kuat dong lemparnya kak masa gitu aja gak bisa" ledek guanlin
"Wah kamu ngeremehin aku?" jihoon meladeni candaan guanlin
Jihoon mencoba lagi memasukan bola ke ring dan akhirnya bolanya masuk.
"Yes yes yes kan aku tuh jago sebenernya"
Jihoon loncat loncat kegirangan, dia benar benar senang bisa melakukannya.
Guanlin yang melihat tingkah jihoon hanya tersenyum dan merasa bangga karena dia bisa membuat jihoon tertawa lepas seperti sekarang.
"Oke sekarang kita tanding satu lawan satu" tantang guanlin
"Oke, siapa takut" Jihoon yang merasa sudah jago menyetujuinya.
Mereka menikmati permainan. Tapi seperti yang sudah diduga, dari postur tubuh saja jihoon udah kalah sama guanlin.
"Rebut dong kak bolanya gimana sih hahaha.." Guanlin mempermainkan jihoon dengan mengangkat bola tinggi tinggi
"Ini aku lagi berusaha tau" jihoon yang melompat lompat berusaha merebut bola dari guanlin.
Karena melihat jihoon yang berusaha sangat keras,guanlin akhirnya mengalah dan membiarkan bola itu di shoot oleh jihoon.
"Yes, aku menang aku menang" Jihoon meledek guanlin denganmengeluarkan lidahnya.
Guanlin terlihat puas karena dia melihat jihoon sangat bahagia saat ini. Kemudian mereka duduk dipinggir lapang untuk beristirahat. Guanlin pergi meninggalkan jihoon untuk membeli minum. Setelah kembali dari membeli minum, guanlin memperhatikan jihoon yang terlihat sangat kelelahan dari kejauhan.
"Keringat itu selalu membuatmu terlihat lebih cantik kak" puji guanlin didalam hatinya.
Lalu guanlin mendekati jihoon dan memberikan minum padanya.
"Lain kali aku bakalan ngalahin kakak" kata guanlin
"Silahkan kalau bisa" ledek jihoon
Lalu jihoon meneguk minumannya. Guanlin dibuat terpaku oleh jihoon, wajah jihoon yang terlihat memerah dengan keringat dan air minumnya membuat guanlin tak bisa mengedipkan matanya.
"Entah untuk yang keberapa kalinya aku mengatakan ini. Kau benar benar terlihat lebih cantik saat ini kak" Pujian guanlin yang selalu dia ucapkan dakam hatinya.
"Pulang yuk, udah mulai panas nih" ajak jihoon
Guanlin menyetujuinya dan merekapun pulang.