Keesokan harinya, guanlin yang menunggu dipersimpangan melihat jihoon yang terlihat memijat mijat tangan kanannya sendiri.
"Yuk" Ajak jihoon
Sambil berjalan menuju halte guanlin memperhatikan jihoon yang masih memijat tangan kanannya.
"Kenapa?" tanya guanlin yang penasaran
"Gatau nih, pegel banget tangan aku" jawab jihoon
"Gara gara kemaren kali kak. Kakak terlalu bersemangat belajar shoot" tebak guanlin
"Masa sih?" Jihoon ragu
"Dulu waktu aku awal masuk basket juga gitu, kan belum terbiasa" jelas guanlin
"Iya kali ya. Lumayan berat juga kan bola basket tuh" balas jihoon
"Tapi aku yakin" kata guanlin
"Yakin apaan?" Jihoon penasaran
"Yakin masih beratan badan kakak" Guanlin mulai berani bercanda pada jihoon
"Ih jahat banget sih"
Jihoon memukul bahu guanlin.
"Hehe.. Becanda kak jangan baper" jawab guanlin
Mereka akhirnya naik bus dan berangkat sekolah.
.
.
.
.
JAM ISTIRAHAT
Guanlin bersama temannya pergi ke kantin untuk makan. Setibanya dikantin, guanlin kaget melihat jihoon sedang duduk bersama seorang laki laki. Mereka terlihat akrab dan jihoon terlihat beberapa kali dibuat tertawa oleh laki laki itu. Guanlin sedikit kesal melihat kejadian itu, bahkan dia tidak memesan apapun dan hanya memperhatikan mereka. Merasa hatinya semakin panas karena cemburu, guanlin memutuskan untuk kembali ke kelasnya.
Dikelas dia tidak bisa berhenti memikirkan hal yang dilihatnya tadi.
"Tadi itu siapa ya? Temennya? Pacarnya? Kok mereka keliatan deket banget"
Guanlin dikagetkan oleh ponselnya yang bergetar. Dia mendapat pesan dari jihoon
MessageKak Jihoon👼:
Guanliiiinn!!
Hari ini kamu pulang sendiri ya Aku ada urusan dulu
Gapapa?Guanlin:
Gapapa kak,
Aku juga ada kelas tambahan hari iniKak Jihoon👼:
Awas jangan tidur pas lagi belajar😛Guanlin:
Engga akanlah
Emang kakak😛"Ada apa dengan hari ini. Latihan basket diliburkan,tambahan jam pelajaran, melihat kak jihoon dengan laki laki lain dan sekarang dia memberitahuku untuk pulang duluan"
Guanlin sedikit kesal dengan hal hal yang terjadi hari ini. Biasanya meskipun dia ada jam pelajaran tambahan jihoon akan menunggunya di perpus sampai dia selesai.Saat jam pelajaran berlangsung kejadian di kantin tadi masih menghantui fikirannya. Guanlin tidak pernah melihat jihoon sedekat itu dengan laki laki kecuali dengan teman satu kelasnya, anak anak dance atau dirinya. Dia bahkan belum pernah melihat pria itu sebelumnya, apakah dia benar benar pacar jihoon? Tapi selama jihoon dekat dengan guanlin, dia tak pernah menceritakan tentang hal itu.
Guanlin pergi ke toilet untuk mencuci muka agar fikirannya kembali segar. Baru saja keluar dari kelas dia melihat jihoon berjalan bersama laki laki dikantin tadi, mereka terlihat menuju parkiran sekolah dan karena penasaran guanlin mengikuti mereka. Setelah tiba diparkiran, laki laki itu terlihat memakaikan helm pada jihoon dan langsung menyalakan motor untuk meninggalkan sekolah. Guanlin yang melihat kejadian itu benar benar merasa sakit hati, penantiannya selama ini terasa sia sia.
"Meskipun aku hanya pengagummu, bukan berarti aku tak bisa menyerah padamu kak"
Guanlin benar benar putus asa, karena setau dia jihoon tidak sedang dekat dengan siapapun kecuali dirinya. Ya, dirinya yang hanya teman bagi jihoon.
.
.
.Pelajaran selesai dan guanlinpun meninggalkan sekolah. Dia pulang dan ganti baju lalu pergi ke lapang dekat komplek, ya tempat dimana guanlin merasa kalau jihoon adalah miliknya.
Dia meluapkan emosinya melalui basket. Meskipun dia merasa lelah dia tidak berhenti mendrible bola dan menembaknya ke ring. Dia tak berkonsentrasi dan sesekali berteriak saking kesalnya. Sedang asyik bermain basket tiba tiba hujan turun dan memaksanya berhenti dan berteduh dibawah pohon dekat lapang.
"Hujan? Oh yes good. Woah Hari ini jinjja.."
Guanlin benar benar dibuat kesal oleh semua hal yang terjadi hari ini.
Karena hari semakin gelap dia berniat untuk pulang dengan menutupi kepalanya menggunakan jaketnya. Baru ingin melangkah tiba tiba jihoon datang dan berteduh dipinggir guanlin.
"Ngapain disini?" tanya jihoon
"Kak jihoon?" guanlin kaget
"Padahal tadi cerah kok sekarang ujan ya" Jihoon mengabaikan guanlin yang terkejut
"Kakak kok masih pake seragam? Baru pulang?" tanya guanlin penasaran
Jihoon hanya mengangguk nganggukan kepalanya.
"Temen kakak mana? Aku kira dia nganterin kakak?" guanlin kesal
"Ah daniel? Kita tadi makan terus dia dapet telepon jadi gabisa nganterin aku pulang" jawab jihoon sambil mengusap ngusap rambutnya yang basah
"Terus dia ngebiarin kakak ujan ujanan gini?" guanlin semakin kesal
"Gapapa kan dia ada kepentingan mendadak" jihoon memberi alasan
"Nanti kalo kakak sakit gimana? Kan kakak mau ada kompetisi dance"
Guanlin semakin kesal karena jihoon terkesan membela laki laki itu. Ah namanya daniel.
"Gak akan, toh belum terlalu basah kuyup juga kan?" bela jihoon
"Ini tuh dingin kak, nih pake"
Guanlin memberikan jaketnya pada jihoon
"Kamu gimana?"
jihoon tidak langsung mengambil jaketnya karena merasa tidak enak pada guanlin
"Udah pake jangan cerewt"
Guanlin memakaikan jaketnya pada jihoon.
Jihoon tersenyum dan mukanya mulai memerah.
"Gak usah baper kak nanti pacar kakak cemburu lagi" Guanlin meledek jihoon
"Siapa? Daniel?" tanya jihoon
"Iyalah siapa lagi"
Setiap mendengar nama itu guanlin selalu merasa marah.
"Dia bukan pacar aku" jelas jihoon
Guanlin merasa sedikit lega mendengarnya.
"Oh ya? Terus siapanya kakak?" guanlin benar benar penasaran
"Ujannya udah reda, aku cerita sambil jalan ya. Yuk" Ajak jihoon
Hujan memang tak berlangsung lama hari ini. Mereka mulai berjalan dan jihoon menceritakan semuanya.
"Sebenernya daniel itu mantan aku"
Jihoon mengejutkan guanlin
"Ma.. Mantan?" guanlin benar benar dibuat terkejut
"Iya. Kita pacaran pas kelas 10 dan hari ini tiba tiba dia ngajak balikan lagi" tambah jihoon
Guanlin semakin kaget dan dia menghentikan langkahnya seketika.
"Kok berenti?" tanya jihoon
"Ngapain dulu putus kalo sekarang dia ngajakin balikan lagi?" guanlin marah
Mereka melanjutkan pembicaraan sambil kembali jalan
"Dulu kita putus gara gara dia selingkuh sama sahabat aku sendiri" lanjut jihoon
"Oh ya? Terus jawaban kakak apa?" guanlin ingin memastikannya
"Aku belum jawab sih" balas jihoon
"Tapi kakak masih suka sama dia?"
Guanlin benar benar harus memastikannya
"Gimana ya, dulu tuh kita putus pas baru sebulan jadian, jadi waktu itu aku lagi sayang sayangnya" jawab jihoon
Oke itu tandanya jihoon masih menyukai daniel. Guanlin yang mendengar itu kemudian memutuskan untuk tidak bertanya lagi.
Tak terasa mereka sampai dipersimpangan komplek.
"Makasih ya udah dengerin cerita aku" kata jihoon
"Iya" jawab guanlin singkat
"Nanti aku balikin jaketnya kalo udah dicuci" lanjut jihoon
"Iya santai aja kak. Ya udah aku duluan ya"
Guanlin meningalkan jihoon.
Guanlin benar benar putus asa saat ini, semua ucapan jihoon tentang daniel terus menghantui fikirannya.
"Apa aku sudah berharap terlalu jauh karena kita mulai dekat kak? Haruskah aku kembali dengan hanya menjadi pengagum tanpa berkeinginan untuk memilikimu?"
Hati guanlin terasa sakit ketika mengingat hal itu. Apakah dia akan benar benar menyerah? Karena sepertinya jihoon akan menjawab iya pada daniel.
KAMU SEDANG MEMBACA
PANWINKxguanhoon [DANCING FAIRY PARK JI HOON]
RomancePanwink Secret admirer yang mendapatkan cintanya . . . Biasanya cuman baca. Sekarang mau coba nulis Semoga suka❤