Bertemu dia 3

30 4 0
                                    

Aliya--
Beberapa hari kemudian, Gio terus mengikuti aku dan Dami. Sama halnya saat Dami terus mengikuti ku waktu kecil. Aku mencoba untuk memancing pembicaraan dengan Gio. Entah kenapa, sejak hari itu, aku terbilang lebih cerewet dan pemarah setiap melihat wajah Gio. Tapi Dami berbeda. Dia malah menjadi..pendiam dan pemalu. Dan setiap Dami melihat Gio, muka nya tiba-tiba memerah dan berusaha untuk tersenyum lebih manis daripada yang biasanya. Sepertinya...Dami menyukai Gio. Tapi mengapa? Mengapa dia malah menyukai orang yang kubenci? Atau mungkin...itu hanya halusinasi ku saja. Setelah berpikir begitu lama tentang Dami, aku langsung berlari menuju ke Gio, menarik tangan nya, dan bertanya padanya.
"Aku memang orang nya tidak suka menyimpulkan sesuatu dengan mudah...tapi, dari yang kuliat..sepertinya kau mengikuti kami! (Aku dan Dami)" Kataku pada Gio.

"Ya, aku memang mengikuti kalian. Memangnya kenapa? Tidak boleh ya? "
Jawab Gio.

"Langsung saja ke intinya. Apa sebenarnya maumu?" Tanyaku pada Gio.

"Aku memang tidak suka berbasa-basi..tapi karena kau sudah menanyakannya, akan kujawab. Aku ingin menjadi sahabat kalian." Jawabnya.

"Gampang sekali kau meminta untuk menjadi sahabat kami. Sebutkan saja apa tujuanmu yang sebenarnya!" Gertakku pada Gio

Tapi ketika Gio hendak menjawab pertanyaanku, Dami malah menarik pundakku dan tersenyum manis pada Gio sembari menerimanya sebagai sahabat kami. Gio hanya tersenyum. Saat itu aku memang kaget. Tapi aku juga marah pada Dami. Kalau dia memang menyukai Gio, dekati saja. Tidak usah sampai di jadikan sahabat.
Apa dia tidak memikirkan perasaan ku?

FLIPPEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang