Chapter 1: A Coincidence Meeting

30 2 0
                                    

Hari itu hujan terus menerus datang dan membasahi sekeliling, Ayumi meninggalkan kastil Houtou karena tidak menyetujui Gyokumen Koushu untuk membangkitkan Gyumaoh. Karena dia tidak memiliki kekuatan untuk membentak wanita yang dulunya menjadi kekasih kakaknya, dia lalu pergi tanpa tujuan mau kemana. 

~Di penginapan Sanzo Ikkou berada~

Goku menatap keluar jendela mengagumi air yang turun dari langit, "Lihat itu bersinar sinar!" Kata Goku dengan semangatnya. "Monyet bodoh cuma bisa mengagumi apa yang di lihat." Perkataan Gojyo membuat Goku marah, Sebelum ia dapat berbicara Hakkai menarik tangan Goku perlahan dan mengambil handuk untuk mengelap badannya. "Kau harus bisa menjaga dirimu sendiri, Goku." Kata Hakkai sambil mengelap badannya dengan lembut. 

Seseorang mengetuk pintu, dan Hakkai mempersilahkan dia masuk. "Aku bawakan teh untuk kalian, silahkan diminum." kata wanita itu. Hakkai menjawab balik, "Ah, Terimakasih." Wanita itu berjalan menaruh cangkir teh diatas meja perlahan. "Ah, susah sekali ya memprediksi cuaca padahal tadi sangat cerah." kata sang wanita itu. 

"Dalam perjalananan kami, kami melihat banyak mayat iblis yang berserakan." Kata Gojyo. Wanita itu tersenyum, "Ah itu pasti tuan Rikudo!" Dia menjawab dengan riang. Hakkai berpikir 'Rikudo?'. Goku bertanya, "Siapa itu?" Wanita itu menjawab lagi, "Ah kalian dari timur ya, jadi mungkin kalian tidak tahu dia siapa." 

Hakkai berpikir lagi, kali ini dia berbicara. "Fuda? Kita melihat itu di badan para mayat tersebut." Sanzo terdiam, dia mulai berpikir, 'Fuda? Kayaknya dulu pernah lihat, apakah dia yang itu?' Dia berpikir sambil memegang dagunya. Gojyo mendekatinya dengan nada yang lembut, "Oh kau bekerja disini ya? Kamarmu dimana, cewek cantik?" perempuan itu hanya diam saat Gojyo mendekatinya, lalu Sanzo datang dari belakang menghajar Gojyo dengan kipas kertas. Sanzo pun diam lagi duduk di kasurnya, sementara Gojyo dan Hakkai saling bencengkrama satu sama lain.

~Ayumi POV~

Aku berjalan terus, seakan tidak tahu akan kemana aku memakai limiterku agar tiada siapapun yang mengetahui aku iblis, kenapa Gyokumen melakukan ini semua? Padahal sudah menjadi hal yang indah untuk melihat iblis dan manusia hidup berdampingan itu sudah cukup, bukan hal ini yang kita cari. Dia hanya bergumam dan menemukan sebuah bangunan yang disebut dengan 'Penginapan'. "Ah, apa aku harus istirahat dulu ya?" Gumamku. Dia masuk begitu saja tanpa seseorang mengetahui keberadaannya, dia membuka pintu dimana ada seseorang disana dan pingsan.

Disaat dia pingsan, dia melihat bayangan pria berambut seperti matahari, mungkin kali ini dia bisa bertemu dengan Seorang biksu bernama Sanzo yang selama ini ia cari. 

~At Sanzo Ikkou~

Hakkai melihat seseorang membuka pintu dan perlahan melihat wanita terbaring disana, dia tidak harus berbicara apa. Gojyo pun melihat wanita itu juga. "Hei, Hakkai siapa dia?" Tanya Gojyo. Hakkai tersenyum dan mengangkatnya ketempat tidur, "Mari kita pikirkan itu besok." Jawab Hakkai. 

Sanzo masih melamun menatap jendela, seketika dia melihat Hakkai merebahkan seseorang, dia hanya diam menatap wajah gadis tersebut seakan dia tidak bisa berbicara siapapun. Goku pun mulai bicara. "Oi, Hakkai siapa wanita itu?" Hakkai menengok dan menatap Goku. "Aku tidak tahu, sepertinya dia kelelahan. Mari kita semua tidur. Kita bisa bicara ini besok pagi." Balas Hakkai dengan senyumnya.

Malam itu, semuanya tertidur lelap kecuali Sanzo yang masih berpikir siapakah laki-laki yang menggunakan Fuda tersebut dan wanita misterius yang datang tiba-tiba. Semakin ia berpikir semakin Sanzo tidak tahu jawabannya, akhirnya dia menyerah dan tertidur. 

~Sanzo POV~

Aku bermimpi saat Koumyou Sanzo masih hidup. Waktu itu ada satu orang yang dekat denganku bernama Shuei, aku memberikannya kalung doa yang ku dapatkan dari Sanzo sebelumku, ayah angkatku. Aku pun terbangun dari tidur. Hakkai bangun mengambil minum ke dapur, "Sanzo, kau baik-baik saja?" Jawab Hakkai dengan cemasnya. Sanzo menatapnya, "Ya, aku tidak apa-apa terimakasih." Hakkai tersenyum, "Aku tak merasa baik, saat hujan turun lho!" Sanzo meminum air sambil duduk menatap ke jendela, hujan masih turun dengan derasnya tanpa henti. 

Journey to The West (On-Hold)Where stories live. Discover now