Chapter 3

7.6K 514 9
                                    


Kaylo Pov

Setelah selesai makan malam di apartemen Erina aku segera pulang setelah mencuci piring bekas makanan, ya, Erina segera kekamar setelah makan, Grey dia juga masih membantu ku

Sekarang jam setengah sebelas malam, aku sedang memikirkan sesuatu

Aku memikirkan tentang perkataan beberapa jam yang lalu saat diapartemen Erina

Dia mengatakan aku manis, dia memang mengatakan itu sangat pelan dan hampir tidak terdengar tapi aku mendengarnya, dan setelah itu dia blushing

Mengapa Grey blushing dan mengatakan aku manis?

Dan kenapa saat ini aku senyum-senyum sendiri?

Tapi bagian mana wajahku yang manis, seumur hidupku aku selalu mendengar orang-orang mengatakan aku sangat tampan, tapi dia malah mengatakan aku manis, apanya yang manis dari wajahku? Tapi jika memang dia menganggap aku manis, apakah aku mempunyai kesempatan untuk bersama Grey

Banyak yang mengatakan first love tidak berjalan dengan lancar, aku juga berfikir seperti itu, aku memang memikirkannya, tap terkadang aku berfikir bahwa aku bisa bersamanya seperti saat ini, padahal aku ingin melupakannya

Karena sibuk memikirkan Grey aku tidak sadar bahwa aku sudah tertidur

---

Pagi ini aku bangun lebih awal, setelah
Selesai mandi dan berseragam aku segera pergi ke sekolah tanpa menemui mama untuk pamit, sesamapainya di sekolah aku memarkirkan motorku, dan berjalan menuju kelas, seperti biasa banyan wanita yang menatapku dengan tatapan tertarik, aku hanya melewati mereka dengan wajah datarku, sesampainya dikelas ternyata Marvis belum datang, apa dua sudah berbaikan dengan Reo? Pikirku, entahlah, setelah duduk di tempat biasa benerapa menit kemudian datang Marvis dengan wajah tampan dengan senyuman di wajahnya, seperti nya dia sudah baikan

"Pagi" sapa ku

"Pagi Kaylo" dia duduk disamping ku, masih dengan senyum diwajahnya, aku tidah heran karena sejak awal Marvis adalah seorang yang ceria, kecuali sedang bertengkar dengan Reo, bel masukpun berbunyi, guru datang tak lama setelah itu dan mengajar

Saat jam istirahat Reo selalu mendekat kepada Marvis sepanjang jalan ke kantin, dan Marvis hanya meladeni dengan senyum dan Nathan yang berjalan dengan sedikit hati-hati dan terkadang meringis?saat dikantin tiba-tiba entah kenapa Nathan memukul meja kantin sehingga semua siswa/i melihat kami

"Ada apa dengan mu?" Tanya Reo dengan alis terangkat satu, dengan tangan yang masih setia berada di pinggang Marvis, dia memang selalu seperti itu, terang-terangan bermesraan dengan Marvis tidak perduli tatapan orang

"Mobilmu disita ayahmu?" Tanya Marvis

"Atau kau tidak sengaja tidur dengan seorang gadis, dan gadis itu meminta pertanggung jawaban!!?" Mendengar ucapan Reo, wajah Nathan tambah kesal

"Jika hanya itu aku tidak masalah-"

"Kau tidak masalah jika seorang gadis hamil olehmu, waw" ucap Marvis dengan wajah geli

"Ya itu tidak masalah, tapi yang satu ini benar-benar membuatku kesal"

"Ceritakan, apa masalahmu kali ini" ucapku dan melihat kearah Nathan, dia terlihat ragu dan sepertinya menyerah dan mulai bercerita

"Aku tidur dengan pria...?" Ucapnya dengan pelan, tidak didengar orang lain karena saat ini tempat kami sedikit dipojok dan sekitaran kami hanya ada 2 orang gadis-kembali ke topik tadi Nathan bilang apa

"Kau apa?" Tanyaku sedikit bisik

"Shit, kubilang aku tidur dengan seorang pria" balasnya dengan wajah ditekuk, sedangkan ekspresiku tidak jauh berbeda dengan Marvis dan Reo, kaget. Tiba-tiba aku, Marvis dan, Reo tertawa, tentu saja karena diantara kami berempat hanya Nathan yang sedikit homophobic, tapi dia tidak menentang hubungan Marvis dan Reo

I wish we could be togetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang