Bab 1 - Pertemuan

1K 107 0
                                    

Suara nyaring kendaraan yang berkecepatan tinggi itu sudah berulangkali terdengar begitu jelas di atas rel panjangnya. Begitupula suara orang-orang yang berpergian entah darimana, yang keluar masuk melalui dari tempat ini. Begitu ramai dan menyesakan. Dan di antara puluhan manusia di tempat itu, terlihatlah seorang gadis yang berambut coklat tua dan bermata ungu terang yang sendari tadi hanya menatap handphone dan jamnya. Sudah lebih dari 4 jam, dia berada di sana. Ia terus-menerus menatap orang-orang yang berlalu-lalang di tempat itu.

Dalam raut wajahnya terlihat jelas, dia sangatlah gusar. Bagaimana tidak? Seorang gadis cantik yang kira-kira berumur 14 tahun itu berdiri, sendirian di tengah puluhan manusia yang entah apa yang ada  dalam pikirannya. Tak dapat di pungkiri juga bukan? Manusia yang memiliki akal juga nurani seringkali membuat perbuatan yang bahkan melebihi iblis sekalipun. Karena manusia itu selalu berubah, tak menentu itulah yang membuat manusia spesial juga mengerikan.

Gadis itu mulai semakin gelisah ketika banyak pria yang mulai mendekatinya, walaupun jaraknya tidak sangat dekat. Namun, tetap saja hal itu mengganggu. Apalagi dengan laki-laki selalu mencoba mencari perhatian sang gadis, entah dengan siulan, kedipan mata maupun senyuman buatannya yang aneh. Sungguh hal itu sangatlah mengganggu.

Dan pada akhirnya gadis itu mulai bangkit dari tempat duduknya. Dan mulai berjalan mengelilingi stasiun. Dengan mata besar dan lentiknya itu ia terus berjalan sambil menatap orang-orang di sekitarnya. Ia begitu fokus mencari seseorang yang ingin ia temui hingga seorang remaja laki-laki mencuri perhatiannya.

Ia pun berjalan dengan cepat menuju sang pemuda yang sedang berjalan santai itu. Gadis itu memeluknya dari belakang dengan sangat erat. Laki-laki remaja itu tersentak ketika ia dipeluk begitu erat oleh sang gadis.

"Lama tak bertemu, Nii-chan"

Sang gadis mengatakannya dengan senyuman manis yang terpanjang jelas di wajah cantiknya itu. Namun berbanding terbalik dengan ekspresi sang gadis, wajah sang pemuda memperlihatkan ekspresi heran dan  mungkin ngeri? Namun, hal itu normal bukan? jikalau kau tiba-tiba di peluk oleh seseorang asing sekalipun ia memiliki wajah rupawan pun kau akan sedikit merasa takut atau pun  ngeri bukan?

Akan tetapi, bukankah hal itu agak sedikit tidak sopan jika begitu memperlihatkan ekspresi wajahmu sejelas itu kepada orang asing terutama kepada seorang gadis. Sang  pemuda pun melepaskan pelukan sang gadis  dari dirinya. Sepertinya memang ada yang salah dengan sang pemuda. Gadis itupun terlihat kaget ketika sang pemuda melepaskan paksa pelukan sang gadis. Dan saat itulah sang gadis melihat manik matanya.

"Siapa kau?"

Rambut merahnya terpancar sinar mentari membuatnya terlihat seperti berwarna oranye. Sang gadis itu pun terlihat menyadari akan kesalahannya. Seseorang yang ia cari memiliki rambut oranye dan bermanik ungu yang sama seperti dirinya. Sang gadis pun dengan segera membungkuk dan berulangkali meminta maaf.

"A..a..aa Maafkan saya" teriaknya dengan lantangnya.

Ia pun segera berlari dengan kencang meninggalkan remaja laki-laki yang terdiam itu. Laki-laki berambut merah dan bermata emas itu tertawa kecil. Dan dengan suara yang sangat kecilnya, dia bergumam.

"Seperti aku mengenalnya"

Di lain sisi sang gadis tergesa-gesa pergi dari tempat itu sembari mengumpati dirinya atas tindakan bodoh dan cerobohnya. Dengan wajah yang memerah, ia menutupi wajahnya dan mengumpati dirinya.

Ansatsu Kyoshitsu Another Story  (Karma X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang