Aku tiba dirumah cukup sore sekitar pukul 3, dan seperti biasa keadaan rumah sangat sepi. Huh-terkadang aku sangat merindukan keluarga ku yang ada di Amerika, terlebih kakak ku. Dia menyebalkan tapi malah justru sifat nya itulah yang membuat aku merindukannya.
Aku berjalan membuka pintu kamar kemudian melempar kamera dan tas juga syal ku. Kemudian mengambil handuk.
Aku merasa sangat lelah dan tubuhku terasa lengket. Cuaca hari ini sangat panas dari biasanya. Mandi adalah hal yang sangat aku butuhkan sekarang.
Setelah selesai, aku keluar dari kamar mandi dengan lilitan handuk yang menggulung diatas kepalaku dan celana jeans pendek dan juga crop tee.
Setelah itu aku duduk dan mengeluarkan barang-barang ku dari tas. Ketika aku memeriksa ponsel ku, aku melihat ada 2 panggilan tak terjawab dan 1 pesan.
Aku mengerutkan keningku, karena aku tidak kenal sama sekali nomor ponsel itu.
Lalu aku beralih ke message. Dan nomor ponsel nya masih sama seperti nomor ponsel orang asing tadi.
From: xxxx
Eh, gue minta maaf soal tadi Jasmine. Gue cuman bercanda, angkat telfon gue dong. Apa mesti gue kasih bunga sama cokelat nih? Hehe, xoxo.
Ini udah pasti si Arya. Orang aneh yang tadi aku temui di kampus. Nih orang emang benar-benar ngeselin banget. Mana dia nulis kiss and hug segala lagi di dalam pesannya.
To: xxxx
Eh cowok kepedean! Mau ngapain lo tiba-tiba sms gue?! Mana tiba-tiba nyuruh angkat telfon lagi, siapa lu.
SENT!
Aku menunggu balasan sekitar 5 menit. Tapi belum ada juga. 10 menit. Tidak ada juga. Sebentar, sebentar! Tapi kok malah jadi nungguin balesan dia ya sih?
Disaat aku ingin melempar ponsel ku ke tempat tidur. Ponselku berdering. Saat aku melihat layar ponsel ku, nomor Arya terpampang jelas di layar ponsel. Mau ngapain sih nih orang telfon-telfon gini. Angkat gak yah? Angkat ajalah, penasaran, hehe.
"Apa!" Aku membentaknya, yang aku sangat yakini dia menjauhkan ponselnya dari telingannya karena teriakan ku tadi. Bodo ah, gak peduli.
"Eh. Ngangkat telfon tuh biasa aja. Dikira gue kuping gue di soundproofed apa."
"Emang gue peduli gitu?"
"Gila, jadi cewek nyebelin banget sih lu. Gue cuman mau bilang besok lo datang ke acara ulang tahun adik gue jam 7." Oh, ternyata dia masih mau memakai jasa gue toh.
"Jam 7 pagi apa malam nih?"
"Ya malem lah."
"Kalo ngomong tuh yang jelas makanya."
"Lo nya aja yang bego." Dan telfon terputus.
Aku memandangi ponsel ku dengan tatapan tak percaya. Sumpah deh demi apa itu orang ngomong 'bego'?! Aku menarik nafas sambil menggigit bibir bawah ku karena menahan kesal.
Liat aja nanti balasan yang akan aku kasih ke si Arya cowok yang kepedean itu. ARGH!
***
6 P.M
Aku mengemas kamera-kamera yang akan aku bawa ke ulang tahun adik Arya. Semenjak Arya menelfon kemarin, aku berdebat dalam hati untuk mengambil tawaran kerja ini atau tidak. Masalahnya aku benar-benar kesal sekali dengan si Arya. Annoying banget! UGH!
Tapi mengingat aku pun butuh uang tambahan untuk membeli barang yang aku inginkan, aku akhirnya mengambil tawaran pekerjaan ini. Tapi ini terpaksa loh ya. Terpaksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
PHOTOGRAPHER LOVE
Teen Fiction"Gue orang pertama yang ketemu sama dia." -Arya. "Cinta itu bukan siapa yang ketemu duluan atau belakangan. Argumen lo ga relevan." -Savian. "Gue cuman berharap masalah ini ga akan menghancurkan apa yang udah ada." -Jasmine *** Apa yang akan lo laku...