'Maaf..'
Jika sekali saja mungkin Hinata akan menganggap dirinya hanya salah dengar.
Namun, itu lebih dari sepuluh kali ––sebelum suara itu teredam saat bibir dingin yang baru 'menjajah' tubuhnya tersebut menempel pada keningnya––.
'––maaf..'
'––maaf..'
'––maaf..'
'––maaf..'
'––maaf..'
'––maaf..'
'––maaf..'
'––maaf..'
'––maaf..'
'––maaf..'
'––maaf..'Hinata tentu masih sadar saat mendengar suami bejatnya berulang kali mengucap 'maaf'. Hal yang membuatnya tidak mengerti ––lagi, seperti saat malam ia mendengar Sasuke mengucapkan selamat tidur padanya. Like illusion ––halusination.
Penasaran, tentu saja. Hingga Hinata memutuskan tetap mengintip dari matanya yang berpura tertutup rapat.
Suatu hal yang juga membuat Hyuuga Hinata tidak tidur malam tadi ––bukan karena tubuhnya yang sakit semua karena harus meladeni permainan ranjang suaminya, atau malah ia yang dipaksa tidak tidur karena Sasuke tidak ingin berhenti 'menyiksanya' ––sesungguhnya bukan.
Uchiha Sasuke memilih berhenti saat ia ambruk ––setelah ia klimaks untuk ketiga kali didalam rahimnya. Kemudian ia hanya mendekap tubuh lemas Hinata, menempelkan bibirnya pada kening Hinata sembari berucap 'maaf' dan Hinata berani bertaruh jika ia melihat Sasuke menangis saat mengucapkannya.
Klise! Karena hal itu Hinata berada disini ––selain memang ia memiliki janji temu dengan Sai pagi ini ––alibi. Janji dengan Sai adalah siang nanti, lantas membuntuti Sasuke yang pagi buta tiba-tiba terbangun setelah menerima telepon adalah alasan yang paling masuk akal.
Disini, tempat bordir.
What the?
––tempat cukup terpencil setelah sebelumnya ia harus menapaki jalan tikus di tengah perumahan padat warga yang kumuh dan berbau busuk. Hinata berjalan sambil mengendap ––kira-kira 20 langkah di belakang Sasuke yang terlebih dulu berjalan di depan sana, sesekali bahkan si Hyuuga bersembunyi dibalik tembok atau puing-puing beton bangunan tidak terpakai saat Sasuke menoleh dan berbalik.
Selanjutnya ia memasuki sebuah tempat yang baru diketahuinya adalah tempat hiburan 'sepanjang malam' ketika Hinata memasukinya.
Lantas? ––'ini masih pagi dan keparat itu ke tempat seperti ini? setelah semalam kita––––' Dasar brengsek! ––Hinata sempat tertegun beberapa saat hingga ia terbatuk-batuk karena menghirup asap rokok yang sepertinya secara sengaja dihembuskan para wanita penghibur yang menatapnya sinis. Membuatnya ingin keluar, namun tentu ia masih penasaran dengan apa yang dilakukan Sasuke di tempat ini.
And that wrong choice lady..
Hyuuga Hinata mematung saat ia sampai di sebuah ruang dengan meja bar panjang tempat Sasuke tengah bercengkrama dengan seorang wanita berpakaian super minim. Batinnya tertohok,
––'jadi? Memang benar mencari jalang?' ––bahkan disaat 'semburan' bajingan itu masih terasa memenuhi perutnya? juga aroma dari 'lendir' si brengsek masih terasa lengket di kulitnya? Hinata merasa terinjak-injak ––tentu.
Terinjak saja? ––terlalu mujur! Hinata sudah terinjak lalu terkubur saat Sasuke menyadari keberadaannya. Dan....
Ini bukan dorama!
Faktanya, hanya sebuah tolehan saja. Dan si Uchihamengabaikannya dengan kembali asik bercengkrama dengan wanita kotor yang sepertinya akan disewa oleh Sasuke pagi ini.